Kalau Mili sedang kalut, bagaimana dengan Deon?
Tentu saja berbanding jauh terbalik, Deon bagaikan bunya yang mekar di musim semi. Itulah gambaran hati Deon.
"Pagi La..." Sapa Deon yang baru saja datang di galery milik mereka.
"Pagiii Kak..." Jawab Lala tanpa menoleh ke pada Deon, mata Lala fokus ke lukisannya.
"Ibu tidak ikut La?" Tanya Deon lagi.
"Tidak, ibu ada di rumah. Keadaannya sudah baik, jadi ibu memilih di rumah, Katanya di sini jenuh, tidak ada kegiatan." Jawab Lala, tetap menjawab pertanyaan Deon, walaupun matanya tetap saja fokus ke lukisan.
"Oh begitu..." Ucap Deon.
Dalam hatinya berkata 'Yessss!' Bahagia banget karena punya kesempatan untuk dekat dengan Lala. Bibir Deon tersenyum sangat manis, dirinya tidak menyadari kalau Lala mulai memperhatikan tingkahnya yang sangat aneh menurut Lala.
"Kakak kenapa?" tanya Lala yang bangkit dan mengambil minum tepat di samping Deon.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com