Serlin mengalihkan pandangannya dari bibir Ramon dan menatap dalam iris mata Ramon yang nampak merah dengan bulu mata yang basah. "Merindukan semua yang ada di dalam dirimu."
Ramon tersenyum menatap dalam wajah Serlin yang basah, tangannya terulur mengelus pipi mulus yang nampak sedikit merah kemudian jemarinya perlahan mengelus bibir yang sedikit bengkak karena ulahnya tadi.
Serlin memejamkan matanya, darahnya berdesir ketika jemari Ramon mengelus bibirnya. Jantungnya berdetak kencang dan merasakan sesuatu di bawah tubuhnya menginginkan kepuasan.
Ramon sangat mengenal sekali keinginan Serlin yang sudah sangat terbakar gairah. Tangannya perlahan turun menyelusuri lekuk tubuh Serlin dan berhenti dipusat kenikmatan antara kedua paha.
Serlin mendesah ketika satu jemari Ramon masuk dan menekan sesuatu di dalamnya, tubuhnya hampir terjatuh karena kakinya mendadak seperti jeli tak bertenaga.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com