3 Tahun kemudian,
Bening melanjutkan kuliahnya di Belanda. Memang sudah cita-citanya dia menjadi seorang dokter khususnya dokter bedah plastik karena dia ingin mempercantik semua manusia ciptaan Tuhan yang terlahir tidak sempurna secara fisik. Memang Tuhan selalu menciptakan manusia segambar dan serupa dengannya namun di dunia mata manusia tidak sama, jika ada seorang bayi yang terlahir tidak sempurna maka manusia itu akan menilai dan memandang sebelah mata saja. Bening tidak mau ada bayi yang memiliki nasib yang sama sepertinya, sejak dalam kandungan sudah di tolak oleh keluarga papanya bahkan Putra-papa kandungnya sendiri meninggalkan dirinya, Awan dan istrinya sendiri. Beruntung Bening terlahir dari rahim seorang ibu yang tingkat kesabarannya tinggi, memang benar semua pepatah itu. Anak istimewa akan lahir dari seorang ibu yang istimewa juga, istimewa tingkat sabarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com