webnovel

Bertransmigrasi Ke Akhir Cerita (2)

Saat itu sudah bulan April di Kota Bei, dan suhu setiap malamnya mencapai kurang lebih 10 derajat Celcius, tapi Su Ran masih mengenakan "pakaian kerja" pemilik aslinya – atasan tali spaghetti setengah transparan dengan rok pendek yang hanya menutupi pantatnya – bukan pakaian yang tepat yang bisa dipakai untuk menjaga dirinya agar tetap hangat.

Sambil memeluk dirinya sendiri dan menggosok lengan atasnya, Su Ran berbalik dan berjalan menuju ujung lain blok.

Ini bukanlah arah untuk pulang ke apartemennya, tapi dari ingatan pemilik aslinya, ada jalanan untuk pejalan kaki di sana.

Di dunia nyata, kebutuhan harian Su Ran diurus oleh asistennya dan semua pakaiannya dibuat secara khusus. Jadi, baik dulu maupun sekarang, Su Ran tidak mengetahui merek pakaian apa pun, kualitasnya, ataupun harganya.

Dia melihat sebuah toko dengan tanda besar bertuliskan "DIJUAL". Menghitung-hitung sisa uang di rekening bank pemilik asli, Su Ran masuk ke dalam tanpa ragu-ragu.

Saat seorang wanita jangkung sepertinya masuk ke dalam sebuah toko, dia langsung menarik perhatian petugas toko.

Saat petugas toko melihat "pakaian kerja" Su Ran, dia langsung memasang ekspresi jijik. Tentu saja, mereka berdua sama-sama bekerja untuk mendapatkan uang, tapi orang ini tetap memandang rendah wanita dengan profesi khusus.

Mengabaikan pandangan petugas toko, Su Ran berjalan ke tempat rak penjualan dan dengan cepat memilih dan berganti dengan satu set pakaian yang terlihat normal. Dia kemudian membuang pakaian yang tadi dikenakan pemilik aslinya tanpa ragu-ragu.

"Maaf, apakah di sini ada toilet?" tanya Su Ran setelah dia membayar pakaian itu.

"Toilet kami hanya untuk karyawan, tapi Anda bisa pergi ke mal di seberang jalan."

"Jadi begitu. Terima kasih."

Su Ran masih memakai riasan tebal dan parfum yang kuat.

Dia seharusnya pulang dan mandi, tapi dia tidak punya waktu sekarang.

Untungnya, pemilik aslinya sangat miskin sehingga dia hanya mampu membeli kosmetik berkualitas buruk, bukan kosmetik yang "tidak akan luntur atau tahan air". Su Ran bisa mencucinya dengan mudah menggunakan sabun di toilet mal.

Setelah mengeringkan wajahnya, Su Ran menatap wajahnya di cermin yang enam puluh persen mirip dirinya tapi dengan fitur lebih cerah. Diapun menghela nafas.

Dia akhirnya bisa merasa lebih normal.

Ada bekas luka sepanjang 4 sentimeter di keningnya yang tertinggal saat dia dibuang oleh keluarganya. Bekas luka seperti itu di wajah cantik ini, tetap saja merusak pemandangan.

Untungnya, di dunia aslinya Su Ran adalah seorang wanita lajang yang bisa menghidupi dirinya sendiri dengan keahliannya sendiri. Dia tidak terobsesi dengan penampilannya seperti pemilik aslinya.

Melihat jam, Su Ran dengan cepat keluar dari kamar kecil.

Su Ran melambaikan tangannya ke arah suatu taksi setelah dia keluar dari mal, "Tolong bawa aku ke Pengadilan Dongshan."

"Pengadilan Dongshan? Maksudmu yang di taman tepi pantai?" Sopir taksi itu mengulangi perkataan nya dengan nada tidak percaya setelah Su Ran memberitahukan alamat tujuannya.

Sopir taksi ini sudah bekerja di jalanan selama lebih dari sepuluh tahun dan memiliki gambaran yang cukup jelas tentang tempat seperti apa Pengadilan Dongshan itu. Itu bukanlah tempat untuk sembarang orang. Dia memperhatikan bahwa penumpangnya memang memiliki penampilan dan aura yang mengesankan, tapi pakaiannya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa melakukan apapun dengan orang-orang yang keluar masuk Istana Dongshan.

"Nona, itu bukan tempat untuk sembarang orang dan sekarang sudah larut malam. Mungkin tidak aman bagimu untuk pergi ke sana sendirian," kata sopir taksi sambil berpikir, kuharap dia tidak pergi ke sana untuk urusan yang mencurigakan.

"Terima kasih atas perhatian Anda. Saya hanya ingin menjemput anak saya," kata Su Ran acuh tak acuh.

Tentu saja yang dia maksud adalah Su Han, putranya.

Ya, dia sudah menolak Hong-jie untuk pergi "bekerja" pada jamuan makan di mana dia akan mati karena malu. Dia mungkin bisa mengubah keputusan pemilik aslinya, tapi dia tidak bisa mempengaruhi yang lain.

Putranya masih tetap akan hadir di jamuan makan malam itu.

Author: Gongzi Shang