webnovel

Anak asuhku Anakku

mei_yama · Teen
Not enough ratings
53 Chs

43. selanjutnya

Mampir di karya aku selanjutnya ya.

Dia Tangis dan bahagiaku.

Dia yang dulu teramat ku benci

Tapi hari ini hati malu mengakui

bukan lagi benci, tetapi cinta setengah mati.

Dia yang dulu menginginkan kematian ku.

Tapi kali ini dia yang bersusah payah menyambung nafasku.

Dia yang dulu memandangku hina

kini dengan bibir tercelanya itu dia memuja.

Dia yang dulu teramat tega menyiksa

Namun kali ini, jika aku merenggut nyawanya pun dia rela.

Dia, tak bisa ku bayangkan seperti apa kisah ku. Jika tak pernah ada dia di sepenggal ceritaku.

Dia, setiap malam aku menyebut namanya di dalam doa.

Dia selalu ku harapkan meski ku tau hasilnya akan menyakitkan.

Dia selalu dia dan hanya dia.

Dia, kepergiannya membawa separuh jiwaku lenyap seketika.

Dia, sedikit gurat senyum di wajahnya mampu menyembuhkan lukaku yang menganga.

Dia, ...

Dia...

Masih ingatkah kalian dengan Nando yang menyekap seorang gadis?

Dia tangis dan bahagiaku ini, mengusung kisah mereka berdua. Sakit, perih, tersiksa, pengorbanan dan luka. Semuanya saling terhubung dan terkait erat.

Akankah Rania mampu menemukan bahagianya setelah Nando menjadi penghafal dari sisa hidupnya?

Akankah Nando terlepas dari jerat dendam yang menyebabkan kesedihan sang Mama hingga akhir hayatnya?

Siapakah yang mampu menolong Rania dari belenggu Nando?

dan Dia... akankah dia bahagia?

Banyak teka teki yang akan tersibak dalam cerita selanjutnya. Siapakah sosok Rania sebenarnya dan Mampukah Rania menjadi tahanan seumur hidupnya?

Atau mungkinkah dia akan memilih mengakhiri hidupnya?

Selama beberapa bulan terakhir Rania tak pernah sekalipun keluar untuk sekedar menghirup udara segar atau menatap indahnya matahari. Bulan yang elok pun tak pernah lagi di jumapainya walau hanya sekali.

Penampilannya sudah mulai lusuh, hanya memiliki tiga buah baju yang cuci kering pakai tanpa pernah ada jeda. Kulitnya semakin pucat karena tak pernah tersengat matahari. Mulai tak mengenal waktu, siang malam yang silih berganti pun tak pernah di ketahui ya.

Wajahnya datar tanpa senyum yang menghiasi. Lupa cara tersenyum dan menikmati indahnya hidup. Itulah sosok Rania saat ini. Putus asa dan harapan tak ada sedikit pertolongan. Keluarga pun tak berusaha mencari atau menitipkan sesuatu.

Entah karena mereka yang memang tak pernah membesuk, atau mereka benar benar tidak tau keberadaan Rania ataukah mereka bermasa bodoh dengan apa yang menimpa Rania.

Ruangan itu sepi tanpa ada suara tanpa ada media. Lebih sadis di banding dengan penjara. Setiap hari Rania hanya duduk dan menatap jendela kecil yang berlapis teralis besi dan kaca yang terbuat dari akrilik tebal.

Air mata pun nampaknya sudah mengering dan tak bersumber lagi. Hanya mengadu pada sang khalik dan berterima kasih padaNya. Setidaknya Rania masih bisa makan dan nyenyak tidur Tan takut kehujanan. Entah ini sebuah siksaan tapi sepertinya Rania sangat menikmatinya.

Dia,

Kisah yang selanjutnya ini nampaknya akan lebih panjang dan seru tanpa meninggalkan Juno dan Lily serta Embun. Mereka akan tetap ada dalam kisah ini loh. Kesibukan Lily mengasuh dua anak membuatnya hanya mampu tampil sebagai pemeran pendukung di kisah ini.

Nantikan juga kisah selanjutnya dari #mbun yang mulai beranjak remaja. Dan kejutan selanjutnya dari dedek bayi yang tampan. Putra dari papa Juno dan Bunda Lily.

Sisakan sedikit waktu kalian ya untuk baca cerita cerita ini.

Kenapa enggak sepanjang yang lain?

Author suka dengan yang tak terlalu berbelit Belit, sederhana namun menarik. Sedikit tapi bikin kangen. cerita ini memiliki bagian bagian sendiri sendiri dan tiap karakternya.

Jadi yang penasaran, yuk baca😘