Bagian Seratus Dua Puluh Tujuh

Kami menginap di sebuah hotel yang terhubung dengan mall besar di Surabaya. Di lobi aku menunggu karena mas Sanjaya yang sedang mengurusnya semua, kami tidur beda kamar, Seorang pelayan hotel datang menawarkan minuman kepadaku.

"Silahkan mba !" sapanya, sambil memberikan segelas minuman.

"Terima kasih !" jawabku.

"Oh iya maaf, anda datang berdua ?" tanyanya dan aku mengangguk.

"Sudah dapet kamarnya !" tiba-tiba mas Sanjaya datang. Pelayan perempuan itu terkejut.

"Oh maaf tuan !" katanya gugup, dia menunduk.

"Ayo, kita ke atas !" ajaknya aku mengangguk setelah sebelumnya memberikan gelas minuman kepadanya.

"Enak minumannya, terima kaaih ya !" ucapku sambil tersenyum. Dia tertegun dan mengangguk, kami pun pergi di ikuti oleh seorang pegawai yang membawa tas bawaan.

"Kenapa lo kaget !" bisik salah seorang pegawai lain yang mendekati.

"Lo engga tahu? dia kan patner bisnis bos kita !" jawabnya.

"Siapa perempuan itu? pacarnya ya ?" tanyanya lagi.