Bagian Seratus Dua Puluh Enam

Aku pun mulai mengajarkan keduanya semua benda dari dunia sihir berupa tanaman atau yang lainnya.

"Semua yang kalian lihat sangat berbeda dengan di dunia kita! setiap benda atau tumbuhan selalu mempunyai sihirnya masing-masing! ada yang berbahaya dan tidak !" jelasku. Keduanya terdiam dan menatap buah, tumbuhan atau benda yang berada di meja. Aku sengaja mengajak keduanya ke rumahku, supaya lebih bebas dan private di banding di toko.

"Apa ini ?" tanya Indah, tertarik sebuah benda bulat transparan seperti bola kristal seukuran bola kelereng ukuran lebih kecil.

"Kamu tahu putri duyung atau mermaid ?" aku balik bertanya. Keduanya mengangguk.

"Ini air matanya !" jawabku, keduanya terkejut tak percaya.

"Dunia sihir penuh mitos dan legenda! baik mahluknya atau pun benda !" aku menggerakan tanganku dan gambaran semuanya tergambar bagai televisi. Keduanya menatap tak berkedip.

"Apa mereka nyata ?" tanya Rendi.