Kendra berlari keluar ruangan tempat Aluna dirawat. Dia berlari sambil mengusap air matanya yang tiba-tiba mengalir dan semakin lama semakin deras.
Violet juga sama, wanita setengah baya itu masih sibuk dengan ponsel yang menempel di telinganya karena panggilannya kepada sang suami belum juga mendapat jawaban.
"Ayolah Marveeell.... Anakmu bisa mati!" Aluna terkejut mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan Violet. Matanya menatap Violet dengan tajam tanpa Violet sadari dari tadi.
"Anak siapa yang bisa mati, Mom?" Violet tidak menjawab, kakinya masih bolak-balik merasa semakin cemas.
"Siapa yang akan mati, Mom? Ada apa sebenarnya ini? Mommy!"
Berkali-kali Aluna tanya kepada Violet tetapi dia tidak mendapatkan respon sama sekali. Violet terus mondar-mandir sambil berusaha menghubungi suaminya yang tidak kunjung menjawab panggilannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com