webnovel

Pesta Ulang Tahun Nora

Hari ini adalah hari ulang tahun Nora, aku berpakaian rapi dengan kemeja hitam dan celana panjang untuk pergi ke pesta tersebut. Kakakku sudah ada di istana sejak kemarin, jadi aku berangkat ke istana sendirian.

" Tunggu... Tunjukan tanda identitasmu anak muda.. "

Sampai di depan istana, aku di hentikan oleh ksatria kerajaan yang sedang berjaga. Itu wajar, karena hari ini adalah hari ulang tahun putri kerajaan, jadi mereka semua sangat waspada jika ada penyusup yang akan datang.

Aku mengambil lencana identitas yang telah di berikan oleh ayahku di dalam saku kemeja yang aku kenakan.

Seharusnya begitu. Tapi,..... Eh.. dimana lencana identitasku ?

Sial... Apakah aku meninggalkannya di seragam akademi?

Ya tuhan... Bagaimana aku bisa ceroboh seperti ini, kalau seperti ini aku harus kembali ke asrama dan mengambil lencana identitasku.

" Hei... Andika. Sedang apa kamu di luar? Ayo masuk kedalam. "

Ketika aku hendak kembali ke asrama, ada seorang teman yang baru saja turun dari kereta kuda, dan itu adalah Jein, teman sekamarku.

" Yah... Kau tahu... Aku melupakan lencana identitasku dan tidak bisa masuk kedalam, jadi aku akan kembali ke asrama dan mengambilnya. "

" Tidak perlu melakukan hal itu, hanya buang-buang waktu saja. Ayo masuk, ayahku akan menjamin identitasmu. " Jein berkata dengan bangga.

" Tunggu nak, apakah temanmu ini memiliki izin untuk mengikuti pesta ulang tahun putri Nora? " Tanya seorang pria paruh baya kepada Jein, kurasa dia adalah ayahnya Jein.

" Ayah, temanku ini adalah putra tuan Giovani. Apakah identitasnya tidak cukup untuk menghadiri pesta ulang tahun putri Nora? "

" Oh.. hahaha itu sangat cukup, ayah tidak tahu kalau temanmu ini adalah putra tuan Giovani. Ayo nak, masuk bersama Jein. Aku yang akan mengurus sisanya bersama ksatria kerajaan ini. "

" Terima kasih paman... "

Aku masuk kedalam istana bersama keluarga Jein. Sudah banyak tamu yang datang di dalam istana, tapi aku tidak melihat kakakku ataupun Nora disana, hanya ada kak Yasmin yang sedang mengobrol dengan beberapa bangsawan.

Aku melihat Jein berjabat tangan dengan beberapa anak bangsawan lain, dan aku mengikuti dibelakangnya.

Kurasa sikap Jein saat ini sangat berbeda dengan sikapnya yang biasa.

" Aku rasa ada yang berbeda darimu Jein. " Aku sudah tidak tahan dengan rasa penasaranku, dan memutuskan untuk bertanya kepada Jein.

" Hmm... Apa itu? "

" Sikapmu yang sekarang sangat berbeda dengan dirimu yang biasa aku lihat. Ini jauh lebih baik kurasa... "

" Hmm.... Ini namanya bersikap profesional, disini ada ayahku dan bangsawan lain, tidak mungkin aku akan bersikap seperti biasa.. "

Oh... Jadi itu alasannya...

" Oh.. ngomong-ngomong bagaimana keadaan cedera yang kamu miliki? "

" Itu sudah lebih baik sekarang... Hei... Ayo kita memberi salam kepada Nona Yasmin.. " ada ekspresi cabul di dalam mata Jein ketika dia mengatakan hal itu.

Ya tuhan... Profesional.. kepalamu itu profesional.. sikap Jein sama sekali tidak berubah..

Aku terpaksa mengikuti Jein, karena dalam pesta ini tidak ada orang lain yang aku kenal lagi.

" Nona Yasmin... Penampilanmu sangat anggun seperti biasa, kamu bagaikan bunga yang bermekaran di padang pasir yang tandus, dan itu membuatmu terlihat sangat sempurna. "

Cuih.. pujian macam apa itu Jein?...

" Oh... Andika... Kakak tidak tahu kalau kamu sudah datang.. " kak Yasmin mengabaikan Jein yang ingin berjabat dengannya, dan dia memilih untuk menjabat tanganku sebagai gantinya.

" Aku baru saja datang kak... "

Aku mengobrol dengan kak Yasmin untuk sementara waktu.

" Hei.. bagaimana kamu bisa sangat akrab dengan Nona Yasmin... ? " Setelah kak Yasmin pergi untuk menyambut tamu lain, Jein datang kepadaku.

" Oh.. itu... Yah.. kami memang akrab, itu saja. "

" Jawaban macam apa itu... "

" Ohh... Ayah dan ibuku juga datang. Jein, aku ingin menemui orang tuaku sebentar, kamu bermainlah dengan yang lain. "

Aku melihat kedua orang tuaku yang baru saja datang, ini adalah waktu yang tepat supaya aku bisa segera pergi dari Jein. Jika aku tidak segera pergi, kemungkinan aku akan di serang oleh berbagai pertanyaan tidak penting yang keluar dari mulut Jein.

" Ayah... Ibu... " Aku berlari menghampiri kedua orang tuaku dan memeluk mereka berdua.

" Oh... Siapa anak tampan ini... " Ayahku berkata dengan tersenyum dan mengangkatku tinggi.

" Anak ayah tentu saja... "

" Hmm... Lalu bagaimana dengan ibu? "

" Dan anak ibu juga pastinya... "

" Dimana kakakmu? " Ayahku kemudian menurunkanku dan bertanya padaku.

" Oh.. aku belum melihat kakak hari ini, dari kemarin dia sudah ada di istana, mungkin masih bersama Nora. "

" Hmm.. bagaimana kehidupanmu di akademi? Apakah kamu sudah memiliki teman? Atau pacar sekalipun? " Tanya ayahku dengan senyum penuh makna.

" Aku punya beberapa teman, tapi untuk pacar, yah... Aku belum memikirkannya.. "

Aku menghabiskan waktu bersama ayah dan ibu untuk beberapa saat.

Acara utama dimulai.

Aku melihat Nora yang berpakaian gaun merah panjang terlihat sangat anggun berjalan menuruni tangga, dibelakangnya ada kakakku, paman Regis dan bibi Catirina yang mengiringnya.

Clap...clap...clap...

Rangkaian tepuk tangan meriah bisa terdengar dari banyak tamu yang datang, itu terlihat sangat meriah.

" Sebagai ayah, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para tamu hadirin yang sudah meluangkan waktunya untuk hadir di acara ulang tahun anak saya ini, semoga semua dari kita diberi kemakmuran yang abadi.. "

Clap...clap...clap...

Itu adalah pidato singkat dari paman Regis.

Kemudian aku melihat paman Regis dan bibi Catirina datang menghampiriku. Tidak, itu mungkin menghampiri ayahku.

Benar saja, paman Regis segera memeluk ayahku ketika dia sampai.

" Sudah lama tuan Giovani.. "

" Ya.. kamu sudah tumbuh menjadi seorang ayah yang sangat baik Regis. "

" Haha.. anda selalu menganggap saya sebagai anak kecil. "

Aku membiarkan ayah dan paman Regis menikmati waktu mereka, lagipula itu bukan tempatku untuk bergabung dengan urusan orang tua.

Aku datang menghampiri Nora yang sedang berbicara dengan beberapa putra bangsawan.

" Selamat ulang tahun Nora... "

" Hm... Kamu datang... " Nora segera mengabaikanku setelah mengatakan hal itu.

Apa yang salah dengan anak ini? Sejak kemarin dia selalu bersikap dingin padaku. Apakah aku menyakitinya? Atau aku terlalu keras padanya ketika latihan kemarin?

" Kak, apakah tuan Hype belum datang? " (Nora)

" Hmm... Aku belum melihatnya.. " (Yasmin)

Oh.. aku lupa, aku mendapat undangan ke pesta ulang tahun ini sebagai Hype... Lagipula, dimana Luna dan Tatiana? Bukankah mereka juga mendapatkan undangan?

' Luna.. apakah kamu mendengarku? ' Aku segera mengubungi Luna menggunakan telepati.

' Saya mendengar Grandmaster...'

' dimana kamu sekarang? Bukankah kamu dan Tatiana mendapatkan undangan untuk datang ke pesta ulang tahun Nora? '

' oh... Saya menunggu Grandmaster, saya kira kita akan berangkat bersama... '

' tidak.. aku sudah berada disini sebagai Andika. Kamu dan Tatiana datanglah terlebih dahulu sebagai perwakilan Guild Top Circle. '

' baik Grandmaster, saya akan segera disana. '

Hmm... Bagaimana sekarang?  Tidak mungkin aku datang sebagai Hype juga selama ada aku yang asli disini.

Tidak mungkin kedua identitas bisa datang bersamaan bukan?

Tapi jika identitas Hype tidak datang, maka rencanaku untuk menyebarluaskan Guild Top Circle gagal.

Oh.. mereka sudah datang..

Aku melihat Luna dan Tatiana sudah datang ke istana, penampilan mereka yang mencolok membuat mereka berdua menjadi tatapan banyak tamu yang hadir.

Luna memakai gaun hitam dengan lengan panjang dan bagian belakang yang terbuka, menampilkan kulit punggungnya yang putih bersih.

Sedangkan Tatiana memakai gaun ungu dengan panjang hanya mencapai lututnya dan dengan atasan yang terbuka, dia juga mengenakan sepatu hak tinggi berwarna hitam dan tidak menyembunyikan identitasnya sebagai seorang elf. Mungkin hal itu yang menjadi tatapan semua orang yang hadir selain wajah mereka yang asing.

Seperti yang di ketahui, elf adalah ras yang sering di jadikan budak, jadi dengan penampilan Tatiana yang terlihat seksi saat ini sangat mempengaruhi para tamu yang hadir.

" Selamat datang nona Luna dan nona Tatiana... " Nora dan kak Yasmin segera menyambut kedatangan mereka berdua dengan semangat.

" Selamat ulang tahun nona Nora, kami berharap kamu selalu di beri kemakmuran yang abadi.. " Luna segera mengucapkan selamat kepada Nora dan di ikuti oleh Tatiana.

" Elf yang ada disana, dia adalah elf yang ingin kamu tebus di tempat lelang, kakak tidak dapat menebusnya karena lawan kakak adalah tuan Hype. " Kata kakakku yang berada di sampingku, sepertinya dia masih memikirkan kejadian di tempat lelang waktu itu.

" Tidak apa, yang penting elf itu tidak diperlakukan dengan buruk lagi oleh masternya yang sekarang "

" Hmm... "

" Nona Luna dan Nona Tatiana, mari saya kenalkan anda kepada orang tua dan teman saya.. " (Nora)

" Tolong... " (Luna)

Kemudian aku melihat Nora berjalan menuju ke arah orang tuanya yang sedang mengobrol dengan orang tuaku.

" Ayah.. ibu... Perkenalkan, ini adalah Nona Luna dan Nona Tatiana, mereka berdua adalah teman tuan Hype.. " (Nora)

Paman Regis segera menghentikan obrolannya dengan ayahku dan menyambut kedatangan Luna dan Tatiana.

" Saya adalah ayah Nora, senang berkenalan denganmu.. " (paman Regis)

" Saya telah mendengar banyak kisah tentang kehebatan anda. Perkenalkan saya adalah Luna pemimpin pelayan di Cercle de Regle, dan ini adalah Tatiana bawahan langsung tuan Hype. " (Luna)

" Cercle de Regle..? "

" Ah... Itu adalah nama dari markas Guild Top Circle, saya adalah pemimpin pelayan disana. "

" Ah... Hahaha selamat datang di acara pesta ulang tahun putri kami, silahkan nikmati pestanya... " (Paman Regis)

" Dengan senang hati... " (Luna)

' hmm... Hanya seorang pelayan namun dia sangat hebat.. seberapa hebatnya tuan Hype ini?? ' (paman Regis)

Kemudian aku melihat Nora datang menghampiriku.

" Ini adalah teman terbaik saya, namanya adalah Emilia, anda berdua sudah ketemu dengannya bukan? Ketika di akademi. " (Nora)

" Hmm... Ya. Kami sudah bertemu sebelumnya. Saya sangat mengagumi anda Nona Emilia. " cara bicara Luna berubah ketika berbicara dengan kakakku, itu terlihat Luna sangat menghormatinya. Hal ini membuat Nora dan kak Yasmin melihat Luna dengan tampilan aneh.

" Dan ini adalah adik Emilia, namanya Andika. " Nora memperkenalkanku dengan Luna dan Tatiana.

" Eh.. ah... Iya... S..salam.. "

' jaga sikapmu, jangan buat yang lain curiga dengan identitasku..!! ' aku segera mengirim pesan telepati kepada Luna. Aku takut Nora akan menemukan sesuatu yang mencurigakan tentang hubunganku dengan Luna jika dia bersikap gugup seperti saat ini.

" Nona Luna.. bolehkah saya bertanya sesuatu? " Nora bertanya kepada Luna dengan hati-hati.

" Tentu saja.. jika saya bisa menjawabnya, maka saya akan menjawab. "

" Baik, kalau begitu... Apakah tuan Hype akan datang ke acara ulang tahunku? "

" Eh... Ah.. kalau itu... Sepertinya dia akan datang.. " Luna menjawab pertanyaan Nora dengan gugup, dia sesekali melirik ke arahku untuk memastikan.