webnovel

BAB 1 : CHAPTER 4 : AKU LAPAR PART 4

Suasana terasa sunyi dan gelap . Lucas yakin jasadnya tidak akan ditemukan oleh orang lain. Lucas membenci kenyataan karna dia lahir sendirian, hidup sendirian, dan akhirnya mati sendirian.

Lucas tidak tau rasanya punya keluarga kandung. Satu-satunya yang dia anggap keluarga adalah warga desa,dan sekarang mereka meninggalkannya. Mereka meninggal dibunuh para penjahat tudung hitam itu.

(Disisi lain)

Ruang hampa gelap yang tidak ada ujungnya. Lucas Sang Pahlawan yang telah mati menyelamatkan dunia 5000 tahun yang lalu berada disana setelah kematiannya. rohnya tidak bisa pergi dan terjebak disana dalam waktu lama.

"sial aku lapar sekali. sudah berapa lama aku disini"

Lucas terus berjalan tanpa tau harus kemana.

[Hei nak, apa kau masih ingin hidup?]

suara misterius muncul didalam kegelapan.

"Eh suara siapa itu?"

[aku bertanya padamu apa kau ingin hidup kembali]

"siapa kau aku tidak bisa melihatmu?"

[astaga manusia memang makhluk yang banyak bertanya. Sepertinya kau bukan orang yang ditakdirkan. Aku pergi saja]

"Tunggu dulu, aku akan menjawab pertanyaanmu tadi. Tapi apa maksud dari hidup kembali yang kau maksud itu?"

[aku bisa menghidupkanmu kembali]

"Bagaimana kau bisa menghidupkanku kembali? Apa kau GOD? Apa disini adalah akhirat yang dikatakan banyak orang?"

[ya.. bisa dikatakan begitu. Tapi aku bukan GOD. Itu terlalu tinggi bagiku]

"lalu bagaimana caramu menghidupkanku lagi? Owh tidak, jangan jangan kau ibllis? Kau ingin menjual jiwaku? Aku tidak akan membiarkan itu."

[astaga manusia satu ini sangat banyak bertanya. Bisa tidak kau tidak terlalu banyak nanya begitu? Kau membuang waktuku]

[kalau kau tidak ingin ya tidak masalah. Aku akan mencari orang lain yang akan datang kesini]

"baiklah baik. Aku ingin hidup kembali. Tapi apa yang kau minta dariku?"

[hoho.. ternyata kau cukup pintar manusia.]

[aku tidak minta banyak darimu. Tapi aku ingin kau menjadi wadahku]

" apa maksudmu?"

[aku akan merasuki tubuhmu agar aku dapat menyerap energiku kembali sampai aku bisa bangkit kembali hahaha]

"Apa yang akan kau lakukan setelah mendapat energimu lagi?"

[tentu aku akan kembali kemasa kejayaanku, aku akan mengambil apa yang menjadi milikku lagi]

"Apa kau akan mengusai dunia dan merusak bumi ini? Kalau begitu aku menolak tawaranmu"

[hoo kau keras kepala juga. Baiklah kalau gitu]

[berarti kau tidak ingin mengetahui apakah temanmu Nina masih hidup atau tidak?]

"Darimana kau tau?!!"

[hoo itu hal yang mudah bagiku]

"Bagaimana keadaan nina? Beritahu aku"

[buat apa? Bukankah kau akan mati? Lupakan saja dia dan mati dengan tenang hahaha]

Rangga bimbang. Disatu sisi dia sangat ingin mengetahui keadaan Nina. Namun disatu sisi dia tidak ingin menghidupkan makhluk yang tidak tau asalnya ini

" Aku akan bertanya untuk terakhir kali. Apabila kau merasuki ku. Apakah kau juga akan mengambil kesadaran ku."

[hoo apa kau sudah berubah pikiran? Hahaha]

"Jawab pertanyaanku!"

[seperti yang kau dengar tadi, aku membutuhkan energi ku kembali untuk saat ini. Untuk mengambil kesadaran makhluk lain butuh energi yang lumayan besar. Tapi aku tidak menjamin suatu hari kesadaranmu masih milikmu atau tidak. Hahaha]

Rangga masih bimbang. Dia ingin hidup kembali untuk mengetahui Nina ada dimana. Namun dia harus mengambil resiko dengan apa yang akan terjadi kedepannya

"Aku harus hidup kembali agar bisa mencari Nina."

"Baiklah aku akan menyetujui syaratmu"

[hoo akhirnya kau setuju. Kenapa lama sekali memutuskan. Kau manusia pertama yang membuatku sampai bernegosiasi ahaha]

Merekapun membuat kontrak. Rangga bersedia menjadi wadah dari makhluk ini.

Mereka membuat kontrak. Cahaya terang muncul sangat menyyilaukan

Mata rangga terbuka. Terlihat langit langit gua. Lumayan tinggi dari rangga terbaring

Rangga mencoba bangkit. Dia memperhatikan sekitar. Dia terkejut melihat sebuah batu berbentuk tangan kanan tertancap ditanah menghadap ke atas..

"patung tangan? Besar sekali? Apa ini buatan manusia atau milik makhluk digua ini?"

Rangga hanya terheran melihat tangan batu ini.

.

Rangga berjalan menelusuri gua ini. Semakin jauh Rangga menelusuri semakin gelap gua tersebut. Hanya cahaya kecil dari sela sela langit langit gua sebagai penerangan disana. Semakin jauh berjalan rasa lapar menghampiri. Rangga merasakan lapar yang sangat hebat. Laparnya sangat berbeda dari biasanya. Lapar yang membuat Rangga ingin memakan apa saja yang ada di sekitarnya.

"Bau apa ini ?"

Rangga berjalan menuju bau yang dia hirup itu. sampai dia menemukan sebuah jamur ungu satu satunya tumbuh di tanah itu.

Krunyukk!!

"Ah perut ku lapar, tapi hanya jamur ini yang ada disini"

Rangga memperhatikan jamur tersebut. Bimbang, apakah dia akan memakan jamur itu atau tidak. Dia ragu apakah ini beracun atau tidak.

Krunyuuukk!!!

"Aah aku akan mencari tumbuhan lain mungkin ada yang bisa dimakan"

Rangga meninggalkan jamur itu. dan pergi mencari tumbuhan lain yang mungkin bisa dimakan.

1 jam kemudian dia balik kembali ketempat jamur itu.

"Sial. Aku sudah berjalan cukup lama tidak ada tumbuhan lain selain jamur ini."

"Aku tidak yakin jamur ini aman. Tapi baunya sangat enak."

Rangga mengambil jamur itu. mulai mendekatkan kemulutnya

"Akanku makan saja, daripada aku mati kelaparan digoa ini"

Rangga mulai menggigit jamur itu

" Eh ini enak!"

Rangga mulai memakan lebih banyak jamur itu sampai habis.

"wah ini lumayan. meski mentah aku masih bisa memakannya, apa jamur emang dimakan mentah selama ini?"

Rangga menganggap jamur lebih enak dimakan mentah daripada dimasak. karena seumur hidupnya dia tidak pernah memakan jamur sama sekali. karena ajaran dari warga desa jamur disekitar desa rata-rata tidak bisa dimakan.

"tapi jamur ini masih belum bisa menghilangkan laparku."

Rangga bangkit dari duduknya dan mulai bergerak untuk mencari jalan keluar dari gua ini. gua ini cukup gelap. Sisi terang hanya di sekitar sela-sela gua yang ditembus oleh cahaya luar.

Beberapa langkah Rangga berjalan, seketika pandangan Rangga buram. sakit kepala yang sangat hebat dia rasakan.

" Kepalaku berat. kenapa ini? sial jamur ini beracun"

Pandangan semakin buram, kaki terasa lemas tidak kuat menahan bobot Rangga saat ini. Rangga terjatuh, Rangga memegangi dadanya nafasnya sangat berat. sakit luar biasa terasa disekujur tubuhnya.

Mata Rangga terbuka namun yang dilihat hanya genangan air yang luas dan langit sore seperti menjelang matahari terbenam. jauh Rangga melihat, ada siluet berdiri jauh didepannya. Rangga bangkit dan berjalan menuju sosok itu.

Sosok tinggi kekar itu berdiri membelakangi Rangga. Rangga menghampiri dan menanyakan siapa sosok itu.

"Maaf anda siapa? saya ada dimana sekarang?"

sosok itu diam. Rangga mulai mendekati tangannya. dan menepuk tangan kanan Pria besar itu,

"Di..dia....."

Mata Rangga terbuka Lebar melihat sosok tersebut.