Alisha merasakan tubuhnya ditarik ke belakang. Mulutnya dibekap agar tidak berteriak. Namun, satu hal yang dilupakan penyerangnya: Alisha bisa dengan mudah melepaskan diri jika dalam keadaan terdesak.
Dalam sekejap mata, posisi keduanya bertukar. Alisha menarik penyerangnya dengan kekuatan penuh dan membantingnya ke lantai. Saat itulah Alisha bisa melihat jelas wajah penyerangnya.
Menyadari kesalahannya, Alisha lantas bersegera membantu orang yang tadi membekap mulutnya.
"Kamu gak apa-apa, Sayang?"
Sekejap, kondisi seperti ini mengingatkan keduanya pada pertemuan pertama mereka di Bandung.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com