"Tidak apa-apa. Oh iya, apa ini sudah masuk magrib?" tanya Alif, setelah itu dia kembali meringis, dan itu membuat Alifah khawatir. "Isss."
"Kamu sakit. Katakan di mana yang sakit. Apa perutmu sakit?" tanya Aifah khawatir, dia pun di landa kepanikan apalagi jika di perhatikan, wajah Alif sudah terlihat pucat.
"Maaf ini, gara-gara saya kan." Tebak Alifah sambil meneteskan air matanya.
"Tidak apa-apa. Apa ini sudah masuk waktunya magrib?" Tanya Alif lagi karena Alifah tidak menjawab pertanyaannya, malah panik sendiri melihat kondisinya.
"Belum, tapi sebentar lagi." Jawab Alifah.
"Kamu udah minum obat belum? Atau kita langsung ke dokter saja ya?" tanya Alifah karena melihat Alif semakin meringis sambil memegang perutnya. Saat dia mau beranjak pergi meninggalkan Alif, tubuhnya tiba-tiba terhuyung menerpa tubuh Alif. Karena Alif menggunakan sisa tenaganya untuk menyentak Alifah agar dirinya tidak di tinggalkan.
"Astagfirullah!!!." Jeritnya terkejut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com