webnovel

Alice Sang Penyihir

Di kehidupan sebelumnya Alice merupakan seorang penyihir yang tak tertandingi. Ia adalah ketua dari organisasi The Golden Witch, organisasi penyihir terhebat di dunia. Namun suatu hari Alice mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang bangsawan yatim piatu yang selalu ditindas oleh paman dan sepupunya. Ketika dirinya ingin dijual, Alice bertemu dengan seorang pria tampan. Ternyata pria tampan itu adalah Damian yang notebene seorang duke yang sangat di takuti oleh seluruh orang di kerajaan. Tentu saja hal itu membuat Alice terkejut, namun yang membuatnya lebih terkejut adalah Damian berkata secara langsung bahwa ia tertarik pada Alice. Dengan bantuan Damian, Alice berusaha mengembalikan kekuatannya dan mencari tahu siapa orang yang melakukan pembunuhan pada tubuh Alice yang asli.

krt_tika · Fantasy
Not enough ratings
11 Chs

Alice Adalah Alice

Apolo adalah salah satu anak yang dulunya ia temukan di sebuah rumah kosong di tengah hutan. Pada saat itu Alice sedang mencari bahan untuk ramuan obatnya di tengah hutan dan hutan itu adalah hutan terlarang untuk dimasuki. Yang membuat hutan itu dilarang untuk dimasuki adalah bahan-bahan alam yang ada di sana. Dari tumbuhan, tanah, hewan dan lain-lainnya termasuk kedalam golongan yang langka. Karena kerajaan khawatir jika hutan itu akan diekploitasi secara berlebihan. Berhubungan Alice adalah ketua dari organisasi The Golden Witch, maka ia diperbolehkan masuk dan keluar sesuka hati ke dalam hutan terlarang itu.

Alice dapat merasakan hawa dingin dari sampingnya. Saat menoleh ke samping, ternyata hawa dingin itu berasal dari Damian.

"Damian?" tanya Alice dengan bingung.

Rasa tidak senang memenuhi pikiran dan hati Damian. Ia tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi, tapi ketika Damian melihat Apolo memandang Alice dengan tatapan seperti itu atau saat Apolo memegang bahu Alice membuat dirinya sangat membuat dirinya tidak senang.

"Apa?" Damian tidak menyadari kalau sekarang suaranya bernada sangat dingin.

Alice ingin menjawab perkataan Damian, namun sepasang tangan kembali memegang bahunya, "Nona apa anda tahu dimana ketua yang sebelumnya berada?"

Damian langsung berdiri dan memeluk Alice kedalam pelukannya. "Tolong jangan sentuh tunangan saya."

"A-ah maaf atas kelancangan yang sudah saya lakukan." Apolo kembali pada kesadarannya dan kembali duduk di kursi tempat ia duduk sebelumnya.

Alice membiarkan perkataan dari Damian. Karena dirinya pun tidak ingin Apolo selalu menyentuhnya seperti tadi. Dan Alice tidak perlu khawatir tentang rumor tunangan aneh yang menyebar nantinya, sekarang mereka sedang menghadapi siatuasi yang sangat rahasia dan tertutup. Sehingga apa pun yang terjadi di sini tidak akan sampai pada pendengaran orang lain.

"Jadi tuan Apolo, anda bertanya kepada saya apa saya mengetahui dimana nona Alice."

"Ya, apa anda mengetahui dimana keberadaaanya?"

Alice mnegeluarkan mana pada jiwa aslinya, yang mana mana ini hanya dimiliki oleh Alice seorang. Jika mana pada manusia biasa itu sama, namun berbeda dengan mana dari Alice. Selain karena kecerdasannya yang membuat dirinya menjadi ketua organisasi The Golden Witch, mana yang dimiliki oleh Alice adalah alasannya. Mana miliki Alice memiliki struktur yang berbeda pada mana umumnya, mana ini adalah mana yang sudah bercampur dengan kekuatan dewa. Mana satu-satunya di dunia.

Tidak banyak orang yang mengetahui hal itu. Hanya orang-orang kepercayaan Alice saja yang mengetahuinya, termasuk Apolo. Alice mencoba membuat penghalang di ruangan itu agar manaya tidak dapat terdeteksi sampai keluar.

"N-nona Alice?" Kedua mata Apolo terbuka dengan lebar, tak dapat dipungkiri sekarang bahwa semua orang yang berada di ruangan itu terkejut.

"A-apa anda benar nona Alice?" Suara Apolo bergetar ketika mengucapkan pertanyaan itu.

Alice sudah mempertimbangkan apa saja yang akan terjadi kedepannya. Dirinya mengetahui bagaimana ketatnya Apolo dengan sebuah rahasia dari organisasi. Apolo merupakan orang yang sangat setia dan selalu baik pada Alice. Apapun akan ia lakukan agar Alice meraasa nyaman dan aman berada di menara.

"Untuk apa aku berbohong padamu."

Apolo merasa sangat bahagia, ia sudah kembali berdiri dan berlari kearah Alice untuk memeluknya. Namun dihentikan lagi oleh gerakan posesif dari Damian. Damian memeberikan tampang yang mengerikan pada Apolo seakan memeberitahukan bahwa "Jangan sentuh milikku!".

"Duke saya memang sangat menghormati anda. Namun sekarang kasus kali ini berbeda, wanita yang sedang anda peluk adalah tuan saya. Saya harap anda mau memberikan nona Alice pada kami. Anda tidak perlu khawatir, kami semua akan menjaganya dengan sangat baik."

Hawa dingin menyebar diseluruh ruangan. Damian merasa bingung, entah kenapa mendengar perkataan dari Apolo membuat dirinya sangat marah. Ia sangat tidak rela jika sesuatu yang menjadi milikinya akan direbut oleh orang lain. Terutama oleh orang yang sangat tidak sopan emnyentuh wanitanya dengan sembarang seperti orang di depannya ini.

"Apolo, aku mengungkapkan identitasku padamu tidak untuk kembali ke organisasi."

"Ta-api nona. Seseorang mencoba untuk membunuh anda, di sini anda akan lebih aman dan nyaman."

"Tidak, aku akan kembali ke kediaman duke. Kau hanya perlu membatuku dari belakang, aku akan bertindak di luar sana denga caraku sendiri."

Sebenarnya Alice sangat mendabakan kehidupannya yang sekarang ini. Ia dapat bebas kemana saja tanpa harus dikurung di menara dan dibatasi pergerakannya. Bukan berarti ia mengatakan bahwa selama di organisasi dirinya diperlakukan tidak baik, hanya saja Alice ingin melakukan banyak hal yang baru. Hal-hal yang tidak pernah ia lakukan saat menjadi Alice si ketua organisasi.

Dirinya ingin menjadi gadis yang normal. Datang ke pesta teh, berdansa, pesta, jatuh cinta dengan laki-laki idaman dan lain sebagainya. Alice ingin melakukan semua hal itu. Jika saja sekarang ini tidak ada yang mengincar dirinya, maka sudah dapat dipastikan Alice tidak akan pernah mengungkapkan identitas sebenarnya. Jadi sekarang Alice hfokus untuk menyingkirkan orang yang ingin membunuhnya, kemudian ia akan hidup normal seperti gadis pada umumnya.

"Uhuk uhuk!!" Tiba-tiba saja Alice muntah darah. Cairan merah berceceran membasahi mulut dan juga pakaiannya.

Sepertinya Alice terlalu memaksakan dirinya untuk menggunakan mana.

"No-nona!!"

"Alice!"

"Sepertinya aku terlalu memaksakan diri."

Damian mengeluarkan sebuah sapu tangan dan mengelap cairan darah yang ada di sekiataran ALice. Usapannya begitu lembut dan sangat berhati-hati seperti mengelap suatu barang yang sangat berharga.

"Seharusnya kau tidak perlu memaksakan dirimu."

"Maafkan aku." Alice tidak tahu mengapa, namun dirinya ingin meminta maaf telah membuat Damian khawatir? Alice tidak habis pikir, bagaimana bisa dirinya dapat berpikiran semacam itu.

"Seperti yang kau lihat Apolo. Keadaanku saat ini sedang tidak stabil, sehingga ketika aku menghadapi si pelaku ini maka sudah dapat dipastikan bahwa aku akan kalah telak. Sebab itu lah aku meminta dirimu sebagai orang bayanganku, abntu aku untuk menangkap si pelaku ini."

Dengan pasrah Apolo menjawab, "Baiklah nona."

"Minumlah ini. Kau akan merasa lebih baik." Damin menyerahkan sebuah botol yang berisikan cairan berwarna merah. Ia tahu cairan apa ini, ini adalah obat yang dibuat oleh Ray utnuk mengatasi racun yang ada di dalam tubuh Alice. Setiap kali dirinya merasa tidak nyaman, maka Alice akan meminum obat ini.

Yang ia benci dari obat ini adalah rasanya. Rasa obat ini sangat tidak enak. Bayangkan saja ketika kau disuruh untuk meminum sebuah ramuan yang dicampur denagn telur mentah, sayur, ikan mentah dan bahan mentah lainnya kemudian dibelender jadi jus. Begitulah rasa obat ini. Setiap kali Alice meminum obat ini, dirinya seperti menunggu panggilan dari perusahaan tempat ia melamar. Sangat mengerikan!

IG : Krt_tika