Kringgg....
Bel istirahat berbunyi para murid berhamburan keluar menuju ke kantin untuk mengisi perut dengan makanan yang di jual di kantin sekolah.
Di sisi lain dua gadis cantik masih berada dalam kelas yang sepi mereka sedang menyelesaikan tugas yang diberikan guru, mereka adalah esya dan elin.
"Lin kantin yok laper gue" ajak esya dan di angguki elin
"Sya, kak adit sama kak dika itu kakak lo ya ?" Tanya elin penasaran
"Hmmmm" esya hanya bergumam untuk menanggapi.
Setelah itu tidak ada percakapan di antara mereka berdua sampai akhirnya mereka sampai di kantin
Setelah membeli makanan mereka melihat ke ke segala penjuru kantin mencari meja tapi hanya ada satu meja yang masih tersisa dan itu pun sudah ditempati tiga cowok.
Dengan perasaan terpaksa mereka harus duduk di meja itu
"Ehm, hai boleh gabung gak ? soalnya cuma meja ini yang ada kosong" tanya esya dengan sesopan mungkin.
Tiga cowok tersebut menatap ke arah esya dan elin.
"Oh iya boleh kok" jawab salah satu dari mereka.
"Makasih" jawab esya dan elin langsung menduduki kursi yang kosong.
"Btw lo anak baru ya ?" Esya menganggukkan kepala menanggapi cowok di sebelahnya.
"Faizan Pratama Fernando, panggil izan"
"Rayhan Pradipta , panggil gue rey''
"Rael laksmana, panggil gua el"
ucapnya ke tiganya sambil mengulurkan tangan
Esya tersenyum singkat dan menjawab "Alesya, panggil aja Esya" dan menjabat tangan mereka satu persatu.
Setelah itu mereka memakan makanan mereka masing-masing dan terdengar suara para kaum hawa yang bersorak senang karena kehadiran kedua kakak Esya.
"Ya ampun berisik banget sih mereka" ucap Esya kesal
"Udah biasa yang kek gitu di sini sya jadi lama lama lo terbiasa kok" ucap Reya
Adit dan dika berjalan mendekati meja tempat Esya duduki "Hai sayang" ucap dika di ikuti dengan cubitan di pipi esya.
"Ishh sakit"
"Masa sih sayang" dika kembali mengucapkan kalimat yang membuat eya ingin muntah.
"Anda gila ya" tanya Esya
"Iya aku tergila-gila pada mu" jawab dika santai
"Guys gue duluan ya ada orang gila soalnya" setelah mengucapkan itu esya langsung meninggalkan kantin.
*
**
Sebelum ke kelas Esya berjalan sendiri menuju toilet tapi di tengah perjalanan Esya ditabrak oleh seseorang yang tidak ia kenal.
Brakk...
"Aduhh sakit" esya terjatuh karena seorang cowok yang tidak sengaja menabraknya.
"Maaf" ucap cowok ke Esya dan berlalu pergi meninggalkan Esya yang masih terduduk.
Esya berdiri sendiri dengan bantuan didinding di sebelahnya Tapi ketika Esya ingin mengomeli cowok itu dia tidak ada lagi di sana ia pergi tanpa pamit.
Esya hanya menggerutu dalam hati dan menyumpah serapahi cowok itu. Esya mengurungkan niatnya untuk ke toilet dan berbalik arah menuju kelas.
Di kelas esya hanya duduk Sambil memainkan handphone yang dilakukannya hanya membuka sosmed keluar di buka lagi keluar lagi.
Jam istirahat sudah berakhir dari lima menit lalu tapi guru mata pelajaran masih belum memunculkan dirinya.
"ESYAAAA LO KENAPA NINGGALIN DI KANTIN ?" Tanya elin tiba tiba datang dari luar dan menggunakan suara toanya.
"Ishh biasa aja dong sakit nih telinga gue, tadi kan gue udah bilang kalo mau ke toilet kalo lo mau ikut ya tinggal ikutin gue aja kali Lin" jawab esya dengan satu nafas.
"Hehehehe iya juga sih" elin hanya cengengesan.
"Woyy pak gembul datang, eh salah maksudnya pak Tono" mendengar itu semua murid menuju kursi mereka dan duduk rapi.
Pak Tono adalah guru sejarah yang membosankan badannya gemuk jadi tidak heran jika murid memanggil pak gembul.
"Selamat siang anak anak" sapa pak Tono
"Siang pak" semua orang murid menjawab dengan lantang.
"Baiklah kita mulai pelajaran kita hari ini." Ucap pak Tono
hampir semua murid tidak mendengar saat sedang menerangkan ada yang bergosip ada Lang dengerin lagu ada yang tidur
Setelah jam pelajaran pak Tono berakhir semua murid keluar ada sebagian yang lain juga di dalam kelas
"Lin lo mau ikut gak gue mau ke
perpus" tawar Esya pada elin
"Ngapain di perpus ?" Tanya elin
"Beli gorengan, ya baca buku lah elin" jawab Esya kesal
"Oh gak deh lo aja"
"Okey bye elin"
"Hmm"