19 Bayangan Masa Lalu

"Sorry..." melas Angel seraya menyentuh lembut bahu Alex.

"Maaf untuk apa?" Jawab Alex dingin.

"Untuk hari ini karena..."

"Aku baik-baik aja" ketus Alex memotong ucapan Angel.

"Tapi..."

"Aku bilang aku baik-baik aja oke! Please.. jangan bahas apapun" Alex meninggikan suaranya.

Angel terdiam, dia tahu bagaimana perasaan adiknya saat ini, yah siapapun orangnya pasti akan sangat kecewa jika ada diposisinya saat ini.

"Aku ingin istirahat, jadi maaf gak ngajak kalian mampir kedalam" ucap Alex dingin dengan suara pelan.

"It's oke bro, lagi pula udah malem gue juga harus cepet nganter pulang kaka lu" jawab Robby mencairkan ketegangan diantara dua saudara itu.

"Hem.. antar kaka gue sampe rumah, oke!"  Sambung Alex tersenyum lembut sambil menekan code pintu apartemennya.

"oke bro... met istirahat" balas Robby.

"Take care" ucap Alex lagi sambil menutup pintu, dan dibalas dengan anggukan Robby yang berdiri disebelah Angel.

Angel masih diam sambil melihat pintu yang baru ditutup adiknya. Kakinya berat melangkah menjauh dari depan pintu itu.

"Sayang ayo kita pulang" ajak Robby seraya merangkul tubuh kekasihnya.

Angel tak bersuara matanya masih fokus menatap pintu apartemen Alex.

"Sayang..." ucap Robby lembut sambil mengelus pundak kekasihnya yang saat ini sedang merasa cemas.

"Apa dia sungguh akan baik-baik saja?" Ucap Angel penuh kecemasan.

"Aku yakin dia akan baik baik saja sayang... Alex sudah menjadi lelaki dewasa sekarang pasti dia akan lebih bijak menghadapi masalah dalam hidupnya" jelas Robby menenangkan hati kekasihnya.

Angel menatap mata Robby  berusaha yakin dengan perkataan kekasihnya. Angel mulai ikut berjalan dalam rangkulan Robby yang  mengarahkan langkahnya menjauh dari pintu itu.

***

(VOC Alex)

Hatiku terlalu sesak saat ini untuk mengingatnya. Namun tak bisa dipungkiri jauh dilubuk hatiku masih tersimpan banyak kenangan tentangnya.

Aku terus berusaha untuk melupakannya namun aku selalu gagal.

Apakah dia sungguh bahagia saat ini! ah memikirkannya saja membuatku kesal. Bagaimana bisa dia memilih ayahku dibandingkan aku.

Masih jelas senyum pertamanya yang kulihat waktu itu tulus dan apa adanya sampai hatiku salah faham karenanya.

***

(Flash back Maria dan Sarah story)

Maria SMA kelas 1

"Huu...huuu...hiks hiks" tangis Alex pecah duduk diatas rumput lapangan ditaman, lututnya memar dan sedikit tergores penampilannya sedikit berantakan.

"Hei kenapa kamu menangis!?" Tanya Maria berdiri didepan Alex menatap Alex yang ada dibawah kakinya

Alex mendongak menatap wajah wanita yang belum pernah dilihatnya matanya bulat terpesona dengan kecantikannya.

Alex segera menghapus air matanya dan menghentikan tangisnya "mereka mengambil mainanku" ucap Alex sambil menunjuk ke arah segerombolan anak anak sebayanya.

"Jadi mereka mengganggumu?!" Tanya Maria memastikan. Alex mengangguk dengan semangat

"Kenapa kamu gak membela diri?!" Sambung Maria

"Mereka main keroyokan" jawab Alex gugup

"Jangan nangis lagi, ayo kita ambil balik mainanmu" ajak Maria penuh semangat

Alex langsung bangun dan berdiri berhadapan dengan Maria "bagaimana caranya? mereka terlalu banyak"

"Kamu meragukan kekuatanku?"

Alex diam enggan menjawab

"Baiklah... kamu cukup lihat dari sini aku akan ambilkan mainanmu" yakin Maria

Alex mengangguk kaku sedikit ragu bagaimana cara dia mengambilnya dari anak anak nakal itu fikirnya.

Maria segera berjalan penuh percaya diri mendekati gerombolan anak anak nakal itu.

"Hei kalian, balikin mainan yang kalian ambil itu!" Teriak Maria sambil berkacak pinggang menantang segerombolan anak lelaki yang sedang menikmati mobil mainan yang baru dirampas tadi.

Sontak semua anak lelaki itu berbalik memandang ke arah Maria.

"i-itu kan kakak galak disamping rumah gue" ucap lelan satu anak lelaki  kepada anak yang lainnya

"Bos gimana nih itu kakak macan yang suka ngomel ngomel itu" sambung anak lelaki lain kepada anak yang sedikit gemuk yang dijuluki si Bos itu.

"Halah sama anak perempuan aja kalian takut" balas si Bos dengan tatapan pantang menyerahnya.

"Denger gak kalian! Balikin mainannya!" Tantang Maria lagi sambil melangkah maju sedikit mendekat.

"Ini udah jadi milik kita!" Sahut si Bos gemuk penuh percaya diri

"Oh oke! Kalau kamu ngotot mau milikin mainan itu" ucap Maria sambil menggulung lengan bajunya.

"Bos bos mending balikin aja deh" getar suara anak lelaki lainnya

Si Bos mulai gemetar melihat Maria menggulung lengan bajunya dengan tangguh, walaupun tubuhnya langsing tapi Maria lebih tingggi dari si Bos gemuk itu.

"Kalau kita gak mau balikin gimana hah!?" Teriak si Bos sambil melangkah mundur pelan.

Maria tersenyum licik mengepalkan tinju kanannya mengasahnya ke tangan kirinya. Matanya menyipit mengunci targetnya kakinya membuat kuda kuda bersiap menyerang.

Mata si Bos bergetar melihat tingkah lawannya, ludahnya los tertelan disela tenggorokannya. Bisikan bisikan dari sekawanannya yang mengatakan tentang kekuatan perempuan dihadapannya menciutkan nyalinya.

"Bos bos kabur bos dia sabuk item bos" teriak si anak lelaki yang merasa tetangga Maria itu kemudian lari sendirian

"Uwaaaahh! Kabur!" teriak serempak dua anak lelaki lain dan ikut kabur, tinggal lah si Bos sendirian

"Tenang kaka cantik i-ini aku kasih kalau kakak cantik mau" ucap si Bos melas sambil meletakkan mobil remot control itu ke rumput dan kemudian ikut kabur juga

"Uwaaaa" teriak si Bos lari ketakutan.

"Haha dasar anak anak bandel baru gitu aja udah takut" tawa Maria pecah

"Nih mainannya" ucap Maria menyodorkan mobil mainan Alex

"Makasih ka, kaka hebat banget mereka langsung kabur gitu aja" ucap Alex senang

Maria tertawa pelan "itu sih belum seberapa"

"Nama kaka siapa?"

"Maria! Nama kamu?"

"ALex"

"Ok  Alex! Sekarang kaka hebat ini akan antar kamu pulang"

"Gak usah ka makasih aku pulag sendiri aja" tolak Alex

"Hmm... aku tahu kamu baru pindah ke daerah sini kan! Disini banyak anak iseng kalo lihat anak baru, jadi kaka bakal jagain kamu sampai rumah" jelas Maria

Alex mengangguk malu, yah tak bisa dipungkiri saat ini imagenya sebagai lelaki terlihat lemah, tapi ada benarnya juga menghindari segala gangguan yang mungkin akan terjadi ada baiknya saat ini dia berlindung dibalik kakak cantik yang baru ditemuinya.

Dengan langkah ringan Alex dan Maria berjalan bersampingan sambil sesekali berbicang dan tertawa.

"Ini kak rumah ku" ucap Alex menghentikan langkahnya didepan gerbang yang cukup tinggi

"Waah! Ini rumah kamu!?" mata Maria membulat takjub melihat rumah besar dihadapannya.

Alex mengangguk pelan "iya"

"Yaudah masuk gih" perintah Maria

"Ayo kakak juga ikut masuk, aku kenalin ke mamah dan kakak ku didalam" pinta Alex

"Tap-"  ucapan Maria terpotong ketika tangan Alex langsung menariknya setelah pintu gerbang dibuka oleh seorang perempuan salah satu pekerja rumah tangga dirumah itu.

Maria tak bisa menahan Ajakan Alex yang terlanjur membawanya masuk kedalam rumah besar itu.

"Mamah! Mamah!" Teriak Alex masih meggenggam tangan Maria melewati ruang tamu besar dan berhenti diruang keluarga yang sama besarnya dengan ruang tamu tadi

"Ada apa sayang!" Jawab Sarah (ibu Alex) yang duduk disofa berhenti menonton TV yang ada di depannya.

Mata Sarah langsung tetuju pada gadis cantik yang ada disamping Alex "kamu dengan siapa sayang?!"

"Kenalin mah ini kak Maria!" Ucap Alex berjalan mendekat ibu tercintanya

"Saya Maria tante" ucap maria langsung menjabat tangan Sarah

"Cantiknya, kamu teman baru Alex?" ucap Sarah

"Iya mah, tadi kak Maria nolongin aku waktu aku dikeroyok anak anak di taman"

"Oh ya!?" Ucap kagum Sarah

"Iya tante, biasa anak anak sini suka gitu kalo ada anak baru dikenal pasti digangguin"

"Kamu kan cowok masa gak bisa lawan sih, payah banget" teriak Angel sambil turun dari tangga

Sontak semua mata tertuju menatap ke arah Angel.

"Ye gimana mau lawan mereka main keroyokan tau!" bela Alex

"Maria!" Ucap Angel kaget setelah bertatapan langsung dengan Maria

"jadi kalian saling kenal?" Tanya Sarah

"Ini temen aku mah, yang aku ceritain ke mamah waktu MOS dia nolongin aku" ucap Angel merangkul Maria

"Kok kakak gak kenalin aku kalo punya temen cantik kaya gini" ucap Alex

"Ye bocil tau apa si, cewek cantik! Masih kecil juga" ketus Angel menoyol pelan kening Alex dengan telunjuknya

"Uuh! Kebiasaan main toyol pala orang aja, dasar kaka bar bar" kesal Alex sambil mengusap keningnya

"Udah udah kalian ini didepan tamu berantem aja" lerai Sarah "suruh duduk Marianya kasian loh berdiri aja"

"Kita ke kamar ku aja yuk Mar, jangan disini ada bocil kepo" ajak Angel menarik tangan Maria menaiki tangga.

Tanpa sempat menolak Maria ikut ajakan Angel dan menundukkan kepalanya didepan Sarah tanda izin ikut Angel kekamarnya.

Sarah mengaggukkan kepala pelan menanggapi Maria.

"Wuuh dasar cewek bar-bar main rebut temen orang aja, siapa coba yang bawa masuk ka Maria kesini" oceh Alex kesal sambil berlari menyusul kakaknya.

***

Keesokan harinya Maria pulang sekolah dengan Angel dan main kerumah Angel untuk kedua kalinya.

Alex juga ikut bermain dengan kedua kakak cantiknya.

Angel dan Alex tertidur dikarpet bawah kasurnya setelah kelelah bermain mainan monopoli dikamar Angel.

Maria terbangun dari tidurnya merasa haus, diliriknya air dibotol yang ada diatas meja sudah habis.

"Hmm aku ambil sendiri aja deh" gumamnya sambil membawa botol kosong ditangannya menuruni tangga menuju kebawah

"Dapurnya sebelah mana ya?" Gumamnya lagi bingung menatap sekeliling rumah yang besar itu.

"Kamu sedang cari apa?" Ucap tegas lelaki bertubuh tegap dibelakang Maria.

sontak Maria kaget segera berbalik dan mendorong lelaki tersebut "uwaah" pekik Maria

Lelaki dengan suara tegas tadi jatuh kelantai sambil menarik tangan maria ahasil mereka berdua jatuh.

Mata Maria membulat menatap wajah Lelaki tampan dihadapannya berada tepat tertindih dibawah tubuhnya yang sukses jatuh akibat dorongan tangannya yang lumayan kuat.

avataravatar
Next chapter