webnovel

Luapan Emosi

"Aarrgghhh ... " jerit kesakitan Amira beriringan dengan derasnya laju air mata. Bersamaan dengan itu dilajukannya mobil dengan kecepatan tinggi membelah kota Bali hingga tak berselang lama mobil yang dia kendarai sudah memasuki halaman utama kediamannya.

Disuguhi rahang mengeras, sorot mata nyalang, langkah tegas, dan juga aura mematikan telah membuat Inem ketakutan mendapati kedatangan Nona nya. Terlebih ketika suara yang terbiasa mengalun lembut kini terdengar menggema bagaikan gelegar petir atas murkanya laju air hujan.

"Di mana, Azriel?" Tegas, tajam, itulah ganbaran dari suara Amira saat ini.

Inem pun tercekat. Seketika lidahnya terasa kelu, bibir membeku, hingga tubuhnya mematung. Terlalu muak disuguhi sikap Inem yang tak juga menjawab pertanyaannya telah membuat seorang Amira semakin murka.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter