"Ayo, Mir kita pulang."
"Kau duluan saja, Mel. Aku ada janji."
Melda langsung menyipitkan sebelah matanya hingga keningnya berkerut. "Ada janji?" Tanyanya dengan penuh keraguan lalu, mendekatkan wajahnya berirama dengan bisikan. "Janjian sama laki - laki atau prempuan? Hayo ngaku!" Amira langsung menolehkan wajahnya, menghujani Melda dengan tatapan tajam mematikan. "Bukan urusan mu, Mel. Lebih baik kau pulang."
Sikap jahil dan juga keingintahuan yang besar telah membuat Amira muak sehingga setengah membentak rekan kerjanya tersebut. Tak ayal hal itupun telah memancing reaksi Ronald melayangkan pertanyaan. "Apa yang terjadi dan kenapa kalian berdua belum juga pulang, hah?"
"Ini kami mau pulang, Pak." Jawab Melda dengan manjanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com