"Tenanglah, aku akan melakukannya dengan lembut." Aku mengangguk, memejamkan mata sementara suamiku itu mulai menjalankan aksinya.
Kedua tanganku masih berada dalam genggamannya, di kiri dan kanan kepalaku. Sedang bibirnya mulai menyentuhku. Mengecupi leherku, naik ke telinga. Lalu, aku mendengarkannya mengucapkan doa itu lagi.
Bibirnya terus menciumi sekitar leherku. Membuatku harus mendongak, atau memiringkan kepalaku untuk memberinya jalan. Aku mulai merasakan geli dan gelenyar aneh pada tubuhku. Punggungku mulai berdesir, dan tubuhku mulai merasakan dingin. Aku ingin memeluknya, tapi tidak bisa. Tangannya masih mengunci kedua tanganku.
Bibirnya naik mengecup keningku, lalu turun mengecup kedua mataku kanan dan kiri. Terus turun hingga pipiku. Dikecupnya pula kedua pipiku bergantian, mulai dari kanan, lalu pindah ke kiri. Hidungku juga tak luput dari kecupannya, terus beralih ke dagu, hingga terakhir berpin-dah ke bibirku. Intinya, dia menciumi seluruh bagian dari wajahku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com