webnovel

Kegiatan Yang Sempat Tertunda

Insiden tadi pagi masih menyisakan tanya di benak Valen, karena pria itu tidak begitu saja percaya pada kata-kata menantunya itu. Andra telah selesai mandi lagi, karena kali ini dia harus pergi ke kantor pusat miliknya. Andra keluar dengan hanya memakai handuk di pinggangnya dan itu membuat Reva menelan salivanya akibat tubuh seksi suaminya terlihat sempurna di matanya. Glekk! kerongkongan Reva basah dengan salivanya. Reva membayangkan jika dia menyentuh seluruh tubuh suaminya yang keras itu. Terutama pada bagian kecil di dada dan sesuatu yang ada di balik handuk putih yang sedikit terlihat menonjol itu. Reva memejamkan kedua matanya sesaat lalu membukanya kembali.

" Apa Anzel sudah datang, sayang?" tanya Andra sambil mengeringkan rambutnya memakai handuk kecil. Karena tidak ada sahutan, Andra menghentikan kegiatannya dan melihat ke arah istrinya yang melamun menatap dirinya.

" Kamu lagi melihat apa, sayang? Apa ada yang salah dengan tubuhku?" tanya Andra yang menyadari jika Reva menatapnya lekat-lekat. Andra melihat seluruh tubuhnya dan dia merasa tidak ada yang salah dengan tubuhnya.

" Sayang!" panggil Andra sambil menggoyang-goyang tangannya di depan wajah Reva.

" Eh, apa?" tanya Reva yang tersadar dari fantasi liarnya.

" Kamu kenapa, sayang? Apa aku membuatmu marah lagi?" tanya Andra sedih lalu berjalan mendekati istrinya dan duduk berjongkok di depannya.

" Tidak! Aku hanya...apa kamu akan ke kantor pusat?" tanya Reva mengalihkan pembicaraan.

" Iya, sayang!" jawab Andra sambil memegang kedua tangan istrinya dan mencium punggung tangannya.

" Berapa lama kamu disana?" tanya Reva.

" Apakah kamu tidak bisa ikut denganku?" tanya Andra lagi.

" Bukankah kita sudah pernah membahasnya saat kita masih bertunangan dulu? Dan kamu telah menyetujuinya!" kata Reva datar. Andra menghembuskan nafas panjang dan memandang istrinya.

" Tapi aku akan sangat merindukanmu setiap saat, sayang!" kata Andra.

" Kamu bisa VC, sayang!" kata Reva.

" Bagaimana jika Pebe kangen sama Liva?" tanya Andra.

" Astaga, Andra! Apa lagi itu Liva?" tanya Reva.

" Itu adalah Liang..."

" Stop! Ok! I get it!" jawab Reva menutup bibir suaminya yang langsung di pegang oleh Andra dan dociuminya telapak tangan istrinya itu sambil sesekali dihisapnya jari-jemari lentik itu.

" Ahhhh, Andy!" desah Reva yang akhirnya pertahanannya runtuh juga akibat perbuatan suaminya yang menurutnya sangat seksi. Andra semakin mencumbu Reva dengan mengecup naik lengan Reva yang memakai dress selutut tanpa lengan. Bibir Andra telah menempel di leher istrinya dan meninggalkan kissmark kecil disana.

" An...dyyy!" panggil Reva merasakan tubuhnya meremang dan seperti terkena aliran listrik saat tangan nakal Andra menyusup di area pahanya dan meremas livanya yang masih tertutup oleh celana dalam.

" Ahhhh!" desah Reva. Andra menarik zipper yang berada di belakang punggung Reva sambil menggigit kecil dan menjilat telinga istrinya itu. Dengan cekatan Andra menarik kait bra Reva dan perlahan meloloskan tali bra dan dress istrinya. Cup! Andra mengecup bahu istrinya dan meninggalkan kissmark di sepanjang bahu dan selangka istrinya. Bibir pria itu turun ke dada Reva dan menyesap sesuatu yang ada disana lalu menggigitnya.

" Andy! ASI ku!" kata Reva mengingatkan suaminya. Andra sedikit merasakan manis di bibirnya saat mencecap puncak dada Reva, tapi segera dilapnya dengan handuk kecil yang dipakainya mengeringkan rambutnya tadi. Andra merebahkan tubuh Reva yang masih duduk di tepi ranjang, lalu diloloskannya celana dalam Reva perlahan. Kedua kaki wanita itu diangkat keatas dan masih dengan bersimpuh pria itu mengelus-elus liva milik Reva hingga membuat tubuh si empunya menggeliat meminta lebih.

" Kamu basah, sayang!" kata Andra menatap liva dan wajah istrinya bergantian. Sedangkan dibawah si Pebe sudah meminta Livanya, tapi Andra tahu jika istrinya sangat suka foreplay dan Andra tidak ingin mengecewakan Reva. Dilumatnya Liva yang ada di hadapannya dan sesekali dibukanya agar lidahnya bisa masuk ke dalam.

" Ahhhh, Andy! Aku mau keluar!" ucap Reva, lalu Andra segera memasukkan dua jarinya ke dalam Liva Reva dan memainkan G-Spotnya.

" Akkhhhhh!" teriak Reva menyemprotkan cairannya yang segera di telan oleh Andra.

" Baby!" panggil Reva dengan mata bahagia. Andra mencium bibir Reva dengan lembut dan berubah panas, lalu dengan pelan dia memasukkan Pebe ke dalam Liva.

" Ahhh! Kamu menjepit Pebe sayang!" kata Andra, menggoyang miliknya sambil mecium Reva. Saat ingin keluar, Andra menahannya hingga miliknya berkedut di dalam.

" Aku ingin Andy memiliki adik, sayang!" bisik Andra. Reva menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Lalu Andra membuat Reva mendapatkan pelepasannya hingga 3 kali.

" Akhhhh! Akkkk...khhhhh!" teriak Andra setelah menggeram beebrapa kali. Andra mencium kening istrinya lalu mencabut Pebe dari Liva. Reva merasa lelah akibat pergulatan itu, meskipun dia hanya diam dan dipuaskan oleh Andra, tapi tubuhnya juga banyak bergerak karena goyangan Andra.

" Tidurlah! Aku harus berangkat satu jam lagi!" kata Andra memeluk Reva sebentar, lalu mata Reva terpejam begitu saja.

Andra berangkat ke negara Y, negara tempatnya dilahirkan dan rumah keluarga besarnya. Andy dibawa oleh Valen dan Tata pergi ke baby spa setelah dimandikan oleh Reva, karena itu mereka bisa dengan bebas melakukan penyatuan.

Bunyi dering ponselnya membangunkan Reva, dia membuka matanya dan meraih ponselnya yang terletak di atas nakas. Sinta?

" Halo, Sin?" sapa reva sambil memejamkan matanya yang masih mengantuk. - ( " Bos? Baru bangun?" tanya Sinta heran.)

" Iya, Sin! Ada apa?" jawab Reva. - ( " Bos, sakit?" tanya Sinta lagi.)

" Nggak! Gue capek aja! Ada apa kamu telpon?" tanya Reva. - ( " Oh! Ada klien baru dari negara Y nyari Bos! Katanya dia mengenal Bos Andra!" kata Sinta.)

" Siapa?" tanya Reva. - ( " Namanya Claudia Hartanto! Dia...")

" Wanita?" tanya Reva dengan mata terbuka dan membulat sempurna. - ( " Iya, Bos! Dia...")

" Dia bilang kenal sama suamiku?" tanya Reva lagi, jiwa pencemburunya telah keluar. - ( " Iya, Bos! Dia..." )

" Apa dia masih ada disitu?" tanya Reva bangun dari tidurnya dan berdiri. - ( " Tidak! Tapi dia bilang besok dia akan datang lagi!" kata Sinta. )

" Jam berapa?" tanya Reva. - ( " Jam 9 pagi, Bos!" jawab Sinta.)

" Baik, Sin! Aku akan ke kantor sekarang!" kata Reva mematikan panggilannya.

" Claudia Hartanto? Siapa dia? Kenapa aku nggak pernah mendengar namanya?" kata Reva ambigu. Dia sudah membayangkan yang bukan-bukan tentang Andra dan Claudia.

" Arrgghhh! Kenapa aku jadi sensi gini, sih? Mungkin dia sepupu atau saudara jauh Andra! batin Reva. Reva segera mandi dan memakai pakaian untuk bekerja, setelah makan, dia langsung meluncur ke kantornya. Selama diperjalanan dia membuka pesan dari Andra.

@ Sayang! Jangan terlalu lelah! Kasihan Andy!

@ Baby! Aku sudah kangen!

@ Sayang, Pebe kangen Liva!

Masih banyak lagi pesan dari Andra yang menurut Reva sangat konyol tapi membuat dia tersenyum dan kadang tertawa. Ah, Papa Pebeku yang menggemaskan! batin Reva tersenyum. Boris hanya tersenyum-senyum saja melihat tingkah Nyonya Bosnya dari kavca spion.

@ Liva kangen banget sama Pebe, nih! Kapan Pebe datang? Liva udah kedut-kedut!

Tulis Reva sambil cekikikan menggoda suaminya. Astaga! Kenapa aku sekarang jadi ikutan mesum kayak Andra? Aisssss! Dasar suami mesum! batin Reva kesal. Lalu dia menghapus pesannya dan menyimpan ponselnya di dalam tasnya.

Hi, guys...

Sorry ya up agak lama, lagi banyak kerjaan

Semoga selalu sabar menanti ya

Jangan lupa Reviews, Comment, PS

Love u all....

Ms_Azrcreators' thoughts