webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teen
Not enough ratings
194 Chs

Part 84 - Langkah Baru

"Sudah? Kamu sudah bilang ke dia, Mas? Hah? Kondisi sekarang sudah beda. Aku sudah di-PHK. Ditambah satu beban di rumah. Uang darimana?""

"Sssst, kamu jangan keras-keras. Gaenak sama Oki." Terdengar, Ahsan berusaha menenangkannya.

"Biar! Biar dia dengar dan tahu diri!!"

"YaAllah... aku harus bagaimana?"

Drrttt...

Ponsel Oki bergetar. Sebuah pesan whatsapp dari nomor baru.

"Hei, Ki. Ini aku Wahyu. Mau ngabarin nih. Bapakku ngijinin kamu bantuin dia. Besok, kalau mau sudah bisa kesini. Kabarin segera, ya. Ditunggu."

"Alhamdulillaah... ya Allah semoga ini jadi jalan peredanya." Lirih Oki.

"Iya. Aku mau, fan. Besok aku kesana."

"Ok. Ini alamatnya aku kirim. Ditunggu besok jam 9 pagi, ya."

"Thank, ya. Ok."

"Sama-sama, Bro."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com