webnovel
#ROMANCE

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teen
Not enough ratings
194 Chs
#ROMANCE

Part 58 - Sentuhan Kekasih

"Mas... ?" Ayya bertanya agak memiringkan wajahnya. Melihat wajah Aksa dengan seksama.

"Mas, kamu kenapa diam?"

"Gapapa, Sayang. Yuk, kita lanjut jalan. Sebentar lagi sampe, kok."

"Kamu yakin, Mas?"

"Iya. Tenang aja. Selagi ada kamu Mas yakin."

"Gombal!!"

"Haha biarin."

"Diih, malah ketawa."

"Mas...."

"Ya?"

"Kalau Kelana terus mengintai kita gimana? Apa bener dengan perkataannya tadi? Aku takut, Mas."

"Udah... gapapa. Tenang saja. Ada Mas."

"Memang kenapa kalau ada Mas?"

"Yeee... lupa yah? Mas kan superman!!" Ledek Aksa seraya tangannya menirukan gaya superman akan terbang.

"Yuk ah, jalan lagi."

"Iya, Mas."

Ibarat laki-laki dengan erusahaan yang bangkrut dan bagaimana menentukan langkah menjadi hal yang harus dipikirkannya. Aksa terus duduk di samping Ayya. Seolah baik-baik saja. Hari itu juga setelah Kelana pergi, mereka tak berapa lama sampai.

"Oh ya, tak jauh dari sini. Ada rumah lamaku. Tapi ada Bibi si. Kita mau istirahat di sana?"

Ayya menganggukkan kepala.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com