webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teen
Not enough ratings
194 Chs

Part 41 - Apakah Kamu Percaya?

"Sa, kamu lagi ngapain? Aku kangen." Sebuah pesan dilayangkan Ayya pada Aksa.

"Cieee ada yang kangen. Kangen apa nih? Pengin dicium lagi?" Ledek Aksa.

"Hust aku beneran kangen tahu. Ada yang pengin aku omongin, Sa."

"Tapi kalau kamu kesini lagi, apa nggak ngrepotin?"

"Oh ya, gimana kalau kamu kesini? Kan Ibu juga minta kamu main."

"Kamu besok libur kan?"

"Sebenarnya... hari ini aku ambil cuti."

"Kenapa, Ay? Ada masalah?"

"Nanti aku omongin kalau kita ketemu."

"Yaudah hari ini juga aku jemput. Jam berapa?"

"Sepuluhan, mungkin?"

"Ok. Aku prepare dulu. See u, Honey."

"Hati-hati."

Aksa bersiap-siap menjemput Ayya. Kebahagiaan terpancar di wajahnya.

"Waaah anak Ibu kelihatan semangat sekali nih. Ada apa?"

"Aksa mau jemput calon mantu Ibu."

"Ayya? Dia mau kesini?"

"Iya. Katanya dia cuti kerja."

"Lo kenapa?"

"Gatau sih. Mungkin kangen ibu kali." Tak berapa lama kemudian, Aksa sudah di depan rumah Ayya. Ibunya Ayya pun menitip pesan menjaga Ayya.

"Aksa pamit ya, Bu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com