webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teen
Not enough ratings
194 Chs

Part 130 - Dimana Rumahku? (Pov Oki)

"Tapi... aku tak ingin kamu menderita karena aku, Mas."

"Kamu bicara aku? Siapa bilang aku menderita? Hanya karena tak punya anak? Kita bisa adopsi anak kalau mau. Selesai 'kan?" Ardi berbicara dengan sedikit emosi.

"Mas..." Mala terisak.

"Maafkan aku."

"Humm." Ardi mengembuskan napas panjang. Menenangkan dirinya kembali.

"Sayaang... sudah, jangan nangis, yah. Mas bahagia sama kamu. Dengan keadaan apapun. Mas mohon jangan minta Mas ngelakuin hal yang akan bikin kamu sakit."

"Jangan. Yaah?" Pinta Ardi lembut pada Mala. Seraya memeluknya.

Pernahkah terpikirkan bagaimana menjadi sesuatu yang terkadang, kita sendiri tak pernah menginginkannya? Namun realita berubah. Semesta bergerak. Ardi harus tetap melanjutkan kehidupannya.

Setiap orang berjalan dengan kesedihannya masing-masing. Begitupun Ardi dan istrinya, Mala. Baik itu kesedihan yang tampak atau tidak. Ada yang memilih menceritakan pada telinga. Ada yang cukup pada angin dan cahaya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com