"Dewa Laut !!!"
Suara Dewi Kehidupan langsung terdengar disaat Tang San akan menjawab pertanyaan Xiao Wu
Disana keduanya melihat Dewi Kehidupan yang wajahnya sangat pucat, dengan didampingi Dewa Kehancuran yang terlihat prihatin dengan istrinya.
Tang San terkejut melihat ini, dan hatinya langsung tenggelam. Firasat buruk semakin kuat di hatinya!
"Dewa Laut! Kita harus menghentikan perluasan ini! Alam Ilahi menjadi sangat tidak stabil !!!"
"Selain ancaman dari luar, masih ada ancaman di dalam sini!"
"Dewi Kehidupan, jelaskan secara singkat dan jelas!"
Sayangnya Dewi Kehidupan tiba-tiba memiliki wajah yang lebih pucat, dan dia langsung melihat ke bawah ke arah dimana banyak Dewa disana ketakutan!
Tanah Terlarang Alam Ilahi!
"Sudah terlambat, bencana itu meloloskan diri..." gumam Dewi Kehidupan.
Boooom!
Suara getaran yang terbuat dari kerak tanah terdengar sangat keras, sehingga membuat Tang San dan semua Dewa terkejut dan langsung mengamati dengan serius arah ledakan tersebut!
Disana adalah Tanah Terlarang di Alam Ilahi. Disana adalah sebuah hutan yang sudah dihancurkan sepenuhnya.
Itu adalah tempat dimana perang paling besar terjadi, yaitu tempat dimana Perang Dewa terjadi !!!
Tapi pada saat ini, wilayah itu terlihat bergetar seolah ada sesuatu yang ingin keluar dari tempat itu!
"Ini, apakah ada yang tersegel disana? Jika segel itu terbuka karena kejadian perluasan Alam ilahi, maka itu berarti...."
"Tidak perlu banyak bicara! Perluasan Alam Ilahi secara paksa ini sendiri memperlemah pelindung Alam ini yang mengakibatkan aliran ruang dan waktu tidak stabil!"
"Orang yang keluar disana lebih berbahaya!"
.
.
.
Dewa-Dewa tingkat rendah disana hanya bisa berbicara, tapi kelima Raja Dewa sudah melakukan tugasnya dengan mencoba menghentikan perluasan itu!
Tapi itu percuma!
Kekuatan mereka tidak berefek apapun pada perluasan itu, inilah kekuatan Alam Semesta !!!
Disisi lain, di wilayah Tanah Terlarang Alam Ilahi, retakan yang awalnya hanya sekitar 3,3 meter menjadi semakin luas dan luas!
10 meter, 30 meter, 70 meter, dan terus meluas sehingga memperlihatkan retakan super luas yang dipenuhi oleh aura kekerasan dan kebrutalan yang tidak tertandingi!
Tiba-tiba dari retakan yang terbuat itu, cahaya emas langsung bersinar terang dan menyebar ke luar menyelimuti Alam Ilahi ini.
Ini adalah cahaya emas yang sangat kuat, meskipun hanya cahaya, tapi itu mirip dengan esensi sesuatu.
Bum...Bum...Bum...
Suara dentuman terus terdengar satu demi satu dan itu sangat mengejutkan hati semua Dewa berperingkat rendah!
Suara itu menggema, meski itu terdengar sangat rendah, tapi gemanya menyeluruh ke seluruh wilayah!
ROAAAAAAARRRRRRR — !!!!!!!!
Tiba-tiba sebuah raungan naga yang penuh rasa enggan, benci, dan marah terdengar seolah itu dirangsang oleh keadaan dimana retakan di wilayah itu terbuat!
Raungan itu juga membawa kehancuran, sampai akhirnya disertai raungan itu, cahaya emas disekitar menjadi lebih kuat dan menjadi pilar yang menusuk langit!
Pada awalnya para Dewa masih bisa menahan diri untuk tenang, tapi saat raungan dan pilar cahaya emas itu terbuat, tubuh mereka tidak bisa tidak menggigil!
Karena mereka melihat bahwa pilar cahaya emas itu sangat mengerikan!
Harus diketahui, bahkan dengan gabungan lima Raja Dewa, aliran ruang dan waktu masih bergejolak sehingga perluasan Alam Ilahi menjadi semakin mudah!
Tapi pilar cahaya emas ini, dapat dengan mudah membiarkan aliran waktu dan ruang itu menjadi sangat tenang sehingga perluasan terlihat melambat.
Jadi bisa dibayangkan, pilar cahaya emas ini sangatlah tangguh. Paling tidak, para Dewa ini tahu bahwa ini bukan hal yang baik!
Tang San sendiri adalah yang paling merasakan hal ini dengan Xiao Wu.
Hanya saja Tang San masih bisa menahannya, tapi Xiao Wu disampingnya, tubuhnya bergetar sangat intens, dan jika dia tidak menahannya, dia akan langsung terbang ke arah pilar itu!
Dewa Kehancuran dan Dewa Kejahatan saling memandang sampai akhirnya Dewa Kehancuran berkata: "Malapetaka itu telah lepas."
"Dewa Kejahatan, Dewi Kebaikan, dan Dewa Laut, tidak...Dewa Asura! Kalian harus menahan Malapetaka itu selama beberapa menit!"
"Aku dan Green akan pergi ke wilayah kami untuk secara paksa menekan perluasan Alam Ilahi ini."
"Dewa Kehancuran, kau tidak bermaksud..."
Kata-kata Tang San langsung dihentikan oleh Dewi Kehancuran. Disisinya, Dewi Kehidupan segera berkata, "Jangan khawatir, kami tahu kapasitas kami."
Dewi Kehidupan membuang tiga kristal hijau, dan krsital itu langsung membuat penghalang disekitar ratusan Dewa itu.
"Dewa Laut, kuserahkan dia padamu. Para Dewa sisanya, tahan aliran kekacauan di luar bersama kami!"
"...Aku mengerti!" Tang San mengangguk dan segera sebuah pedang panjang dengan aura pembunuhan yang kuat muncul!
Xiao Wu mengangguk dan tubuhnya bersinar seolah dia akan melakukan fusi dengan Tang San
Dewi Kebaikan dan Dewa Kejahatan sudah siap sempurna dan sembilan cincin dibelakang tubuh mereka meledak dengan kekuatan tak tertandingi!
Bang!
Dibarengi sebuah suara tak tertandingi kerasnya itu, sebuah cakar raksasa tiba-tiba keluar dan terayun sedikit sehingga membentuk sebuah jurang yang sangat panjang dengan kedalaman yang luar biasa menakutkan!
Tangan raksasa itu juga berwarna emas, memiliki lima cakar yang masing-masing dari setiap cakar itu sangat tebal dan dilapisi oleh skala naga yang sangat banyak.
Disana juga terlihat sebuah tonjolan seperti permata berwarna merah menyala di punggung cakar raksasa itu.
Terlihat seperti permata, dan disekitarnya, sisik naga itu berwarna emas menyala yang membentuk garisan spiral lurik spesial.
Bang!
Suara dentuman terdengar lagi, dan cakar raksasa lain muncul dan membentuk jurang lain disana.
Dua cakar raksasa ini membentuk dua jurang mematikan, dan bahkan terlihat bahwa ruang terkoyak disana.
Alam Ilahi adalah keberadaan Dimensi kelima, dan kekuatan yang mampu menganggu ruang, jelas dapat dibayangkan seberapa kuat itu!
Dari dua cakar itu, sosok didalamnya mencengkram tanah, dan tanah seakan menonjol ke atas sampai akhirnya menampilkan sebuah sosok yang membuat jantung para Dewa terus berdetak keras!
Tubuh itu seperti gunung besar yang melonjak keluar, dengan sisik emas yang sangat mempesona.
Dan para Dewa langsung tahu sosok itu, Naga!
Sosok naga itu sangat besar, tingginya melebihi 20 meter dengan panjang 300 meter.
Matanya yang berwarna merah delima terlihat sangat panas, kejam, dan penuh akan pesona keliaran yang tidak ada habisnya!
Kulitnya yang berwarna keemasan bersinar cerah dan kecerahannya menutupi kecerahan yang ada di Alam Ilahi itu!
Naga raksasa itu seolah menjawab pengertian para Dewa segera membuka sayapnya yang sangat lebar.
Di kepala raksasa itu, terlihat tanduk yang seperti duri tajam yang terpisah dari atas kepala menuju rahang bawah sebelum akhirnya menyebar kebelakang mengikuti punggungnya..
Ekornya sangat panjang, tebal, dan di atas sisiknya juga ditutupi dengan duri tajam, seperti sebuah senjata Morningstar yang tentunya, ini versi super besarnya!
"ROOOOAAARR — !!!!!!!"
Dengan raungan itu, sosok naga itu mengapung di udara dengan sayapnya yang terbuka lebar.
Penindasan yang mengerikan segera mondar-mandir di udara, dan mata Naga Emas itu langsung tertuju pada para Dewa di atasnya dengan senyuman kejam dan kemarahan di wajahnya.
"Aku! Raja Naga Emas! Akhirnya Bebas !!!!!!!!"