Di tempat berbeda, Panji telah memulai hidupnya yang baru sesuai permintaan kedua orangtuanya. Bekerja di perusahaan sang ayah dan melupakan kegelisahannya akan masa lalunya dengan seorang wanita baik Alice dan Intan.
Disinilah dia duduk di kursi kerja menatap kaca lebar di ruangannya yang ukurannya tidak seberapa dibanding ayahnya. Maklum, dia hanya sebatas membantu urusan sekaligus meringankan pekerjaan sang ayah saja. Itung-itung mengenalkan dunia bisnis ayahnya padanya.
"Apa dia memang hamil anakku?"
Entah sudah keberapa kalinya atau mungkin sudah ribuan kali ia bertanya seperti itu pada dirinya sendiri. Sikapnya yang seolah baik-baik saja nyatanya lain dengan otak dan hatinya justru malah tak lepas dari bayang-bayang Intan.
"Argghhh." Panji beranjak dari kursinya sambil mengacak rambutnya kasar kebelakang.
"Betapa berdosanya diriku telah melakukan itu kini tak mau bertanggungjawab."
Ceklek
Support your favorite authors and translators in webnovel.com