webnovel

Aini : Perjuanganku

Author: dhiarestwd
Fantasy
Completed · 127.2K Views
  • 36 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Berjuang. Semua orang akan berjuang, bahkan ketika kita masih dalam bentuk embrio. Dan perjuanganku tak selesai ketika aku menemukan dirinya. Aini dengan masa lalunya, Arael dengan masa lalunya. Menyatukan keduanya dalam sebuah ikatan yang indah meski tidak mudah. Ayo berjuang bersama.

Tags
4 tags
Chapter 1Elna

Kedai kopi cukup ramai dipagi hari. Kebanyakan pembeli adalah mereka yang bekerja, karena kopi adalah sahabat para pekerja. Mungkin itu yang mereka pikirkan, karena setiap shift pagi, kedai ramai dikunjungi oleh para pekerja dan anak kuliahan.

Dan sama seperti hari-hari lainnya, seorang pemuda tampan berwajah bule memasuki kedai kopi.

Dia bernama Elna, paling tidak begitulah nama yang dia sematkan pada cup kopinya. Eh, bukan kopi juga, karena setiap hari dia hanya akan memesan susu coklat hangat.

"Susu coklat hangat." suara itu menyita banyak perhatian. Tapi baik aku maupun Arika, teman satu shiftku pagi ini, sudah bisa menebak apa pesanan pemuda itu.

Menerima kartu pembayarannya, aku memproses pembayaran dan meminta pemuda itu untuk menunggu sebentar, sementara temanku menyiapkan pesanan si Elna ini.

"Pesanan atas nama Elna." dengan suara lantangnya, Arika menyebutkan.

Dengan langkah mantapnya, Elna berjalan menuju Arika, mengambil susu hangatnya dan meninggalkan kedai.

Seolah terbius, aku dan Arika mengamati kepergian Elna. Betapa punggung yang lebar dan tegap itu sangat nyaman untuk disandari. Juga dengan rambut halus yang akan menggelitik jemari. Ah, rasanya aku ingin segera menerkam Elna ketika berpapasan dijalan yang sepi.

Hei stop. kenapa pikiran nakal itu menyusup?!

"Lanjutin nanti mesumnya, sekarang kerja dulu." Arika menyenggol lenganku, menyadarkanku dari lamunan nakal itu.

Sekonyong-konyongnya pipiku memerah. Seolah Arika benar-benar bisa membaca apa yang aku pikirkan.

"Please, gue masih normal. Dan dia terlalu upnormal kegantengannya." balasku.

"Kira-kira dia udah punya pacar belum ya?" Arika memulai pembicaraan. Bukan, bukan pembicaraan melainkan ghibah.

"Kalau udah kenapa, kalau belum kenapa?" aku membalik pertanyaan.

"Ya kalau belum, bisa digebet. kalau udah ya cukup jadi penonton aja."

"Butuh sumbangan kaca?" sahutku cepat.

Yah siapa juga yang mau melihat laki-laki pujaannya berjalan bersama dengan perempuan lain? Meskipun dia hanyalah pujaan hati dalam khayalan. Lucu memang, dan itu membuatku ingin tertawa. Menertawai kehaluan diri sendiri tentunya.

***

Ketika shift berakhir, aku segera mengemasi barangku dan bersiap untuk pulang. Badan rasanya sudah sangat lelah dan meronta untuk diistirahatkan. Nyatanya aku tidak segera memenuhi hasrat untuk beristirahat itu.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, aku langsung menaiki tangga, menuju ke atap gedung berlantai tiga itu. Kebiasaan itu aku lakukan ketika tidak sengaja menemukan jalan menuju atap. Setahuku sih itu tempat terlarang, tapi selama tidak ada yang memergoki, kenapa tidak?

Peraturan ada untuk dilanggar kan?

Disana, aku bisa memandang ke kejauhan. Mengira-ira, apakah rumah orangtuaku akan terlihat dari atap sini. Yah walaupun aku merasa itu tidak akan terlihat, mengingat jarak yang sangat jauh.

Menikmati kesendirian adalah cara yang tepat untuk melepaskan penat dan lelah setelah seharian bekerja. Bahkan aku bisa berdiri diatap gedung sampai matahari tenggelam. Entahlah, rasanya benar-benar menenangkan melakukan rutinitas ini.

Oh iya, rasanya ada yang kurang. Ternyata kita belum berkenalan.

Namaku Nur Aini Tedjo, biasa dipanggil Aini. Aku berusia 23 tahun sekarang dan sudah bekerja di kedai kopi selama setahun terakhir ini. Sebelumnya aku bekerja disebuah restoran terkenal. Oke, ini bukan riwayat hidup, jadi tidak perlu menjelaskan secara rinci.

Jam menunjukkan pukul 17.30 WIB. Sudah waktunya untuk pulang.

Menghela napas panjang, aku merasa berat hati untuk meninggalkan ketenangan ini. But life must go on. Hidup akan terus berjalan meski kita setengah mati menolaknya.

"Astaga." Ucapku penuh keterkejutan, sembari memegangi dadaku.

Bagaimana tidak, aku pikir sedari tadi aku berada diatap sendirian, tapi ternyata tidak. Ada seorang lagi yang berdiri diatap, menikmati keindahan langit sore sama sepertiku. Mungkin.

"Maaf." Dengan menundukkan kepala, aku berjalan melewati dia. Tak berani menatap kearah pemuda itu.

Demi Ibu yang menangisi kepergiaku dulu! Mimpi apa aku semalam bisa bertemu dengan Elna lagi diatap gedung?

Dari pertanyaan itu akhirnya muncullah pertanyaan lainnya. Kenapa Elna ada di atap gedung? Kalau dia ada disini, kemungkinan pemuda itu tinggal digedung ini. Wow, fakta yang sungguh mengejutkan. Dan tentu saja, Arika akan sangat senang mendengar fakta ini.

Ah sudahlah. Apapun yang dilakukan Elna disini, itu bukan urusan dia. Mungkin dia hanya seperti dirinya, pencari ketenangan untuk mengalihkan segala kepenatan hidup.

Menyadari waktu sudah semakin gelap, aku mempercepat langkah. Bukan takut ketinggalan bus ataupun hantu, karena jaman sekarang ini hantu sudah tidak ada dihargai oleh warga negara ini. Aku lebih takut dengan hantu yang menginjak tanah dan bernapsu. Jujur saja, itulah ketakutan terbesar dalam hidupku.

Ditambah lagi aku pernah memiliki pengalaman buruk yang mungkin tidak akan pernah hilang. Bahkan sampai aku mati.

Tiba-tiba aku merasa ada yang mengikuti. Iya, langkahnya terdengar mendekat. Ketika aku mencoba mempercepat langkahku, langkah kaki itu juga mempercepat langkahnya. Langsung saja pikiranku berkelana. Apa dia memiliki niat yang tidak baik terhadapku?

Hampir saja aku menangis, tapi aku masih bisa menahannya. Ingat, menangis tidak menyelesaikan masalah. Apalagi membuat penjahat kabut ketakutan.

Ya ampun, kenapa juga malam ini jalannya sepi? Batinku sewot.

"Hei." Dia berhasil meraih tanganku.

Terkejut? Jelas. Hal pertama yang aku pikirkan adalah berteriak. Maka dari itu, aku berteriak sekencangnya dan mengayunkan tas yang ada dipundakku. Berharap tas itu akan mengenai dia dan memberikan kesempatan bagiku untuk lari.

Gagal.

Tangan itu terus saja mencengkeram tanganku. Bahkan kini kedua tangan itu memegangi pundakku. Air mata yang berusaha aku bendung pada akhirnya luruh juga. Ketakutan yang berusaha aku tekan, berhasil naik kepermukaan.

Ya Tuhan, apa ini memang jalan hidup yang harus aku jalani? Rasa putus asa itu memenuhi hatiku.

"Hei, ini aku." Suara itu berusaha mengambil alih otakku.

Tunggu. Sepertinya aku kenal suara itu.

Perlahan aku membuka mata. Elna!

Elna?

***

"Maaf, aku nggak bermaksud kasar. Apa masih sakit?" dengan penuh penyesalan aku meminta maaf. Dan Elna hanya menggelengkan kepalanya.

Ingin rasanya aku menyentuh wajah itu, berharap bisa mengobati lebam itu, tapi rasanya itu tidak sopan. Apalagi kalau mengingat akulah orang yang sudah membuat wajah tampan Elna menjadi cedera.

Oke, ini kesalahanku. Karena rasa panik, aku mengayunkan tas yang aku bawa dan berhasil mengenai orang itu. Elna. Tapi siapa sangka, kalau nyatanya wajah putih mulus itu akan dengan mudahnya menjadi lebam hanya karena terkantuk tas. Well, memang ada besi didalam tasku, untuk berjaga-jaga kalau ada kejadian seperti tadi.

Elna lalu menyerahkan pin nama kearahku. Setelah aku menerimanya, dia langsung berbalik untuk pergi.

Ya ampun, lihat pemuda tampan itu. Dia merepotkan diri mengembalikan pin nama kepadaku, tapi apa balasannya? Memberinya timpukan yang membuat wajah tampannya lebam? Great! Aku adalah orang yang sangat tahu bagaimana berterima kasih!

Oke, seharusnya aku mengucapkan terima kasih dengan benar. Karena meski aku hanyalah anak buangan yang besar di panti asuhan, tapi Ibu selalu mengajarkan aku untuk berterima kasih kalau ada seseorang yang membantuku.

Sayangnya Elna sudah berjalan menjauh. Iya kalau Elna memang tinggal di gedung itu, mungkin aku bisa menyusulnya. Kalau tidak? Hanya akan mencari masalah untuk diri sendiri.

You May Also Like

Cinta Seorang Lycan

``` SELESAI! Potongan: Setahun yang lalu Raine keluar dari lembaga kejiwaan dan harus tinggal di panti asuhan. Itu bukan tempat terbaik. Paling tidak, tidak untuk seseorang sepertinya. Hingga satu malam yang menentukan dia bertemu dengannya. *** Ia menghentikan mobilnya. Cengkeraman pada selimut itu semakin kuat saat Raine bertanya-tanya apakah dia telah melakukan sesuatu yang salah. Ia bisa merasakannya ketika Torak mengulurkan tangannya kepadanya. Apakah dia akan memukul saya? Raine menggigil dengan pemikiran itu. Torak menarik kap hoodie Raine sehingga terbuka dan dengan lembut merapikan rambutnya ke belakang telinganya. "Jangan." Katanya tegas, "Aku ingin melihatmu, jangan menyembunyikan dirimu…" ************** “Roh dari malaikat pelindung akan meniupkan kehidupan baru ke dalam anak manusia. Tiga malaikat pelindung akan terlahir kembali ke dunia duniawi dan kalian bertigalah yang akan menjadi penjaga mereka.” “Penjaga!!?” Jedrek terkejut. Akhirnya, ia berhenti berjalan dan berbalik untuk memandang dewi bulan dari kejauhan, matanya berkilat merah dalam kemarahan. Serigala dalam dirinya sangat marah. “Kenapa kau pikir kami akan membantu?” tanya Kace sambil menyempitkan matanya yang serupa obsidian hitam, serigalanya mengambil alih dirinya. Dia adalah yang termuda di antara mereka bertiga dan yang paling bisa mengendalikan amarahnya. Mereka bertiga dikutuk oleh Selene karena tindakan buas mereka dalam mencari kekuasaan dan kekuatan tertinggi. Dewi bulan tidak memberkati mereka dengan pasangan sebagai hukuman atas cara mereka yang kejam dan memaksa mereka untuk terlibat dalam perang mematikan ini dengan para iblis. “Kau akan menjadikan kami budak bagi makhluk-makhluk sakit itu!?” Torak bertanya tidak percaya. “Tidakkah kau takut bahwa kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Malaikat pelindung sangat rapuh dan mereka sebagai lycanthrope tidak menghargai kelemahan. “Tidak, kalian tidak akan.” Selene berkata dengan sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka atau menyakiti mereka, kalian akan menghargai mereka dengan setiap cara yang mungkin.” Jedrek tertawa mengancam mendengar ini, mereka tidak peduli tentang kebangkitan si binatang buas, sekali mereka melewati wilayah mereka, dengan atau tanpa malaikat pelindung, dia akan merobek-robek tubuh mereka. "Saya akan menjadi orang terakhir yang mereka lihat, begitu saya menemukan mereka.” Ia mengacu pada malaikat pelindung dan iblis tersebut. Namun, suara berikutnya dari Selene dipenuhi dengan ceria saat dia berbicara. “Kalian tidak akan menyakiti pasangan kalian.” ============================ Sesi 1 (bab 1 - 394) : Torak Donovan - Raine (selesai). Sesi 2 (bab 395 - 628) : Kace Donovan - Hope (selesai) Sesi 3 (bab 629 - 1083) : Jedrek Donovan - Lilac (selesai) Sesi 4 (bab 1084 - berlanjut) : Cerita Sampingan ============================ Ini adalah cerita manusia serigala dan tentu saja sebuah fantasi! Karena setiap orang memiliki versi mereka sendiri tentang kehidupan supranatural, di sinilah saya mencoba menulis versi saya. Jika Anda telah membaca cerita manusia serigala lainnya, Anda akan sadar ada kemiripan dan perbedaan. ============================ ***Perhatian! Bahasa Inggris bukanlah bahasa pertama saya, jadi ada kemungkinan Anda akan menemukan kesalahan tata bahasa (saya tidak melakukannya dengan sengaja sih), jika itu membuat Anda tidak nyaman, tolong beritahu saya agar saya bisa memperbaikinya. *Anda telah diperingatkan ^^ Kritik konstruktif sangat saya tunggu! .......................................................................................... ##Temui saya di instragram : jikan_yo_tomare ##Cover oleh: @Gisel.arts Lihat cerita-cerita lain saya: **PURPLE DAWN TILL DUSK: dearest through the time **THE STORY OF DUSK ```

jikanyotomare · Fantasy
Not enough ratings
1115 Chs

Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Yun Luofeng, si jenius dari Sekolah Medis Huaxia, meninggal karena suatu kecelakaan, dan jiwanya menempel pada Nona Sulung yang tidak berguna dari Kediaman Jenderal di Benua Longxia. Tidak hanya si sampah yang tidak mempunyai bakat di bidang seni sastra maupun seni bela diri, tetapi Yun Luofeng juga berdada besar tanpa mempunyai otak, angkuh dan egois. Tidak cukup bagi Yun Luofeng dengan hanya memiliki tunangan yang sempurna seperti Putra Mahkota. Dia juga menarik paksa seorang pria tampan di depan umum, menyebabkan Putra Mahkota membatalkan pertunangannya. Namun, si sampah Yun Luofeng tidak bisa menahan pukulan ini, jadi dia gantung diri untuk mengakhiri hidupnya. Ketika membuka matanya kembali, dia bukanlah nona sulung yang tidak berguna seperti sebelumnya. Dengan kontrak Kode Dewa Medis, kepemilikan ladang herbal spiritual, dan tangan ajaib yang dapat menghidupkan kembali orang mati, keahlian medisnya akan mengejutkan dunia! Mulai dari keluarga kerajaan, bangsawan di atas pedagang dan keluarga yang tua dan berpengaruh, semua akan bersaing untuk menjilatnya. Bahkan Yang Mulia Putra Mahkota, yang sebelumnya membatalkan pertunangannya, datang kembali mengetuk pintu Yun Luofeng dengan keinginan untuk kembali? Dalam hal ini, seorang pria misterius akhirnya tidak bisa menahan lagi dan menyatakan, “Siapapun yang berani datang dan mengganggu wanitaku, biarkan mereka datang tetapi mereka tidak akan pernah kembali!"

Xiao Qiye · Fantasy
4.8
2262 Chs

Alfa: Merenggut Putri Musuhnya

``` “Kenapa kamu punya bekas luka?” Tiba-tiba, Iris mengubah topik, saat ia menatap mata Cane. Ia masih mencengkeram lengan bajunya. “Ayahmu yang memberi,” jawab Cane. Ia berpikir, Iris tidak akan mengingat percakapan ini ketika dia terbangun. “Itu pasti sangat menyakitkan.” “Iya.” “Apakah bekas lukanya bisa sembuh?” “Kurasa tidak.” Memang malam bisa membuatmu rentan dan membiarkanmu mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah kamu akui saat terang. Kegelapan melunakkan hatimu. “Sayang sekali. Kamu memiliki jiwa yang hangat.” Iris mengerutkan keningnya sedikit. “Aku tidak lagi memiliki jiwa.” Ia telah menjual jiwanya demi kebebasan orang-orangnya. Kini tidak ada yang tersisa darinya. “Ada, kamu punya, tetapi kamu sedang menderita.” Iris berkedip. “Binatang buasmu sedang menderita. Kamu memiliki begitu banyak bekas luka.” “Bekas luka yang aku punya hanya di wajah.” Iris menggelengkan kepalanya dengan lemah. “Aku tidak berbicara tentang wajahmu. Aku berbicara tentang jiwamu. Sayang sekali, kamu sangat menderita… apa yang ayah dan saudaraku lakukan padamu pasti menyakitkan...” Dan setelah itu, Iris menutup matanya dan tertidur. ====================== Dia adalah anak perempuan dari seorang alfa yang telah membunuh keluarganya, membakar kawanan dan juga menjadikan orang-orangnya sebagai budak. Kini, setelah sepuluh tahun diperlakukan sebagai budak, ia berhasil membalas dendam dan menjalani kehidupan yang tak pernah dibayangkan siapapun. Kehidupan mirip neraka. Dan sepuluh tahun kemudian, Alpha Cane berhasil mengambil alih dan membunuh alfa yang telah membuat kehidupan orang-orangnya lebih buruk dari kematian. Saatnya bagi dia untuk membuat anak-anak alfa tersebut membayar untuk apa yang telah ayah mereka perbuat. Hanya saja… Iris adalah anak yang lemah dan dia sangat berbeda dari ayahnya. ```

i_want_to_sleep · Fantasy
Not enough ratings
663 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
parkhaemin
parkhaeminLv10

SUPPORT