Tatapan Sinis Di Kantin

Mafia Kerisbond adalah mafia terbesar Seasia Tenggara, berbagai macam lini bisnis juga mereka miliki di beberapa negara besar lainnya, Contohnya seperti negara Amerika dan India.

"Apa kamu sudah mengerti Silvia!! itu lah alasan keluargaku harus bisa bergabung dengan kelompok Mafia Kerisbond ini"

"Jadi untuk bisa memperkuat bisnis keluarga kamu di dalam negeri dan Iuar negeri agar tidak di ganggu oleh kelompok atau organisasi yang ingin mengambil keuntungan, pada bisnis keluarga kamu Robby, Apakah maksudmu seperti itu? "

"Ya!! Benar sekali Selvia!! emang kamu pintar seperti rumor yang aku dengar"

"Kamu jangan memujiku seperti itu, lalu siapa kelompok atau organisasi yang ingin mmenggangu bisnis keluarga kamu Robby?"

"Jadi sebenarnya diam diam orang terkaya ketiga di negeri ini, sedang berkomplotan berkerja sama dengan Mafia Triad untuk bisa menguasai semua sektor bisnis di Ibukota jakarta"

"Triad? "

Dengan tangan sambil mengunyak roti seharga 3 ribu rupiah, Selvia duduk dan menatap Robby dengan seriusnya.

Mereka berdua berbicara tanpa menghiraukan lagi orang di sekelilingnya yang melihat Silvia dengan tatapan ingin membunuhnya, karena Silvia yang terlalu berani berbicara berdua dengan salah satu ketua Geng Iskind Dan salah satu laki laki tertampan di sekolah ini.

"Ya Triad!! mereka bekerja sama dengan orang terkaya ketiga di negara ini, untuk bisa mencaplok perusahaan perusahaan yang kekayaaannya dibawah orang ketiga terkaya tersebut. Mereka terkadang menyandera keluarga korban dan meminta tebusan saham saham kepada orang orang kaya itu. Apa lagi yang mereka incar adalah orang orang yang tidak memiliki pondasi yang kuat atau yang tidak meminta perlindungan kepada Mafia Kerisbond"

"Sepertinya obrolan kita semakin menarik Robby, aku semakin penasaran tentang Mafia Kerisbond yang kamu sebutkan itu? Apakah boleh aku tahu lagi Robby, dari mana kamu bisa mendapatkan senjata api laras panjang yang kamu bawa malam tadi? "

"Sheeeeeeeettttttttttttttttttttttt"

Dengan telunjuknya mengarah ke hidung nya Robby diam diam berkata kepada Silvia.

"Ini sangat rahasia Silvia, kamu jangan berani berani membocorkan ini kepada siapa pun di sekolah atau pun diluar sekolah, karena taruhannya adalah nyawa keluarga kita berdua"

Lalu Silvia mengangguk angguk, sambil Mengunyak Roti tiga ribuan yang tidak habis habis dimakannya.

"Baik Robby!!! "

"Jadi sebenarnya senjata itu bukan milikku awalnya, tapi aku diberi oleh Ketua Cabang Mafia Kerisbond wilayah Tanah Abang, Aku berteman dekat dengannya, kami berdua telah mengangkat tali persaudaraan, Jadi aku percaya dengan dia bisa membuatku bergabung dengan Mafia ini dan termasuk keluarga besarku, dan malam itu aku dan 50 orang anggota tetap Mafia Kerisbond diajak oleh nya masuk salah satu Gudang di dekat Daerah Tanah Abang, Saat itu aku juga sempat kaget Selvia setelah dia membuka gerbang gudang itu!! "

"Kaget karena apa Robby? "

"Kaget di dalam Gudang itu penuh dengan perlengkapan senjata api, bahkan ada granat di dalam sana, saat itu juga aku tidak habis pikir kenapa ada begitu banyak senjata api bisa berada disini dan tanpa diketahui oleh pihak berwenang, lalu aku sempat bertanya kepada saudara angkatku Ketua Cabang itu! "

"Lalu apa katanya Robby? "

"Dia berkata kalau ini semua sudah memiliki ijin dari negara oleh para Menteri dan Anggota dewan lainnya yang mana mereka adalah termasuk menjadi salah satu anggota Mafia Kerisbond, yang kata mereka untuk bisa menjaga kestabilan Mafia di negara ini agar Mafia asing tidak Seenaknya masuk dan memulai bisnis di negara kita"