Langkah kaki Rangga sudah memasuki pagar rumah Audy yang terbuka sedikit. Lelaki itu mulai menurunkan Audy saat Audy meminta Rangga masuk ke ruang tamu.
Rangga mendudukkan Audy di sofa empuk ruang tamu. Napas lelaki itu terdengar berat dan di tangan Audy sampai terkena sedikit keringat dari leher Rangga.
Tentu saja Rangga berkeringat. Meskipun badan Audy ramping dan kecil. Namun tetap saja Rangga membawa beban di punggungnya dari belokan blok B sampai menuju ke blok F rumah Audy.
Namun AC rumah yang dinyalakan membuat Rangga sangat lega. Tubuh lelaki itu mulai merasakan dinginnya suhu.
Audy terkekeh. "Thanks loh ya.. gue jadi beban di punggung lo selama lima belas menitan kita jalan kayaknya..hehehe.." ucapnya dengan menyengir.
"Haha.. udah gue bilang, santai aja. Kaki lo gimana?" Tanya Rangga yang langsung menegakkan duduknya setelah bersandar sejenak.
"Eh, ada tamunya non? Mbak bawain es buah campur ya.." interupsi Mbak Arum yang datang tiba-tiba.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com