"Dy.."
"Hm?"
Audy menoleh ke kiri. Menatap Alan dengan kedua mata bulatnya yang melayangkan tatapan tanya.
Gadis itu masih mengunyah gado-gado yang ia suapkan di mulutnya sendiri. "Apa?" Tanyanya lagi.
Alan menggeleng pelan. "Gapapa.. cuman seneng aja."
"Seneng kenapa? Tumben ngomongnya gini."
"Hehe.. ya seneng aja. Bisa sama-sama kamu kayak gini."
Audy tersenyum sambil mengunyah. "Kenapa sih masih panggil nama? Gak nyaman yah pake panggilan sayang?"
Mendengar pertanyaan itu Alan mengusap tengkuknya. Lelaki itu menyengir tipis. "Hehe.. iya. Sebenernya gak nyaman."
"Oke. Ganti aja kalau gitu. Mau panggilan apa?"
"Aku gak tahu.. gimana kalau gak usah pake panggilan aja? Nama aja kayak biasanya."
"Iihhh.. gak mau.. masa nama sih!! Gak romantis. Kenapa kamu kurang romantis sih!!" Sungut Audy sambil mengaduk-aduk gado-gadonya.
Mereka memang sedang berada di warung sederhana yang menjual makanan jawa timur. Seperti nasi pecel, lontong tahu, tahu gejrot, dan gado-gado.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com