Mendengar penjelasan itu membuat bibir Audy tertutup rapat. Gadis itu tidak menyangka ternyata ada alasan lain dibalik sikap Rangga yang keras dan resek.
"Jadi lo kayak gitu ke gue karna---"
"Iya. Sorry. Gue pikir lo juga kayak yang lainnya. Yang bakal nempel terus dan mandangin gue tapi gak ikut ngerjain tugas. Ternyata lo gak gitu. Sorry."
Jadi Audy selama dua hari ini sudah salah sangka pada Rangga?
Ah, jangan salahkan Audy sepenuhnya. Salah sendiri mengapa Rangga sangat waspada terhadap semua teman? Tidak semu teman berperilaku seperti itu. Apalagi Audy. Audy tidak tertarik pada Rangga sebagai seorang pria.
"Ngga, kan lo bisa bilanh dari awal ke gue. Misalnya kayak memperingatkan gue dulu gitu. Atau tanya dulu kek. Kenapa lo main hakim sendiri?!" Sungut Audy yang berubah kesal lagi.
Rangga terkekeh. Cowok itu lantas berdiri dan mengajak Audy untuk mengobrol sambil berjalan menuju kembali ke kelas.
Jam istirahat hampir habis.
"Gue gak enak. Ntar dikira gue sok ganteng."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com