Tak perlu tebak menebak lagi. Pagutan itu kini mulai dimainkan. Audy rasanya semakin nakal. Gadis itu tidak membiarkan Alan terlalu lama membungkuk. Audy berdiri dengan pelan di sela-sela pagutan mereka.
Dan Alan langsung mendudukkan Audy di atas meja rias. Tubuh mungil gadis itu terkurung oleh tubuh Alan.
Inilah yang Audy sukai dari Alan. Meskipun Alan terlihat sangat menginginkan dan sangat menuntut, namun Alan tak pernah tergesa-gesa. Alan juga tak pernah memaksa. Alan selalu memperlakukan Audy dengan lembut.
Alan juga selalu membiarkan Audy meresponnya dengan baik terlebih dahulu sebelum benar-benar mengecup. Cowok itu akan menunggu Audy memejamkan matanya. Jika Audy sudah memejamkan matanya, tandanya ia juga bersedia.
Hangat. Mereka saling merasakan napas mereka berhembus di wajah mereka. Kedua hidung itu layaknya tertempel seperti menggunakan lem paling rekat.
Audy suka aroma Alan. Alan selalu beraroma sabun. Kedua tangan gadis itu berpegangan lembut pada tengkuk Alan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com