webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teen
Not enough ratings
155 Chs

Jalan-Jalan

Lily sedang duduk di kursi teras, menikmati langit jingga serta embusan angin lembut yang menerpa wajahnya. Dengan secangkir teh hangat dan majalah fashion di tangan, sudah cukup untuk membuatnya merasa nyaman dan santai. Ia masih duduk di kursi rotan itu ketika sebuah mobil beetle berwarna biru tiba di depan gerbang rumahnya. Ia pun meletakkan majalah di meja teras sebelum ia bukakan gerbang tersebut agar mobil itu bisa masuk. Setelah mobil itu melewati gerbang, Lily mendorong gerbang rumah itu hingga tertutup dan juga ia menguncinya.

Tidak lama setelah mobil tersebut terparkir di dalam garasi, ia melihat dua anak laki-lakinya keluar dari pintu belakang dengan kondisi seragam muslim sekolah mereka tampak kotor oleh debu dan kusut.

"Gimana jalan-jalannya tadi? Kayaknya asik banget, ya?" tebak Lily.

"Asik apaan. Kita ke Tanah Abang, Ma!" seru Ricky.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com