webnovel

330 DAYS WITH BAD PRINCE

Daisy adalah Gadis tomboy yang pernah membunuh seseorang secara tidak sengaja.Rahasia itu hanya di ketahui oleh Raden yaitu teman masa kecilnya.Orang yang dia bunuh adalah putra Presiden yang sedang menjabat saat itu.Sontak dia di tetapkan sebagai pelaku dan para polisi serta agen sedang memburu dirinya.Dia adalah gadis yatim piatu sehingga tidak ada yang benar-benar perduli akan keberadaannya kecuali Raden.Hanya itu.Setelah seminggu bersembunyi di sebuah pondok kecil yang berada di atas bukit.Tempat itu biasa di datangi ia dan Raden sejak dulu ketika Musim Semi tiba untuk menonton bintang gemintang yang bersinar gemerlap.Di tengah masa persembunyiannya,Daisy selalu membawa sebuah buku usang yang di berikan oleh Ibunya saat ulang tahunnya yang ke 10.Lebih tepatnya itu adalah Buku Dongeng yang berisi tentang Dunia Fantasy,dimana hanya bisa di datangi melalui sebuah portal cahaya setiap 1000 tahun sekali dengan di tandai jatuhnya sebuah meteor di ufuk langit barat.Setelah kepergian Sang Ayah dan Ibu secara misterius di 2 tahun setelahnya.Dia pecaya,suatu hari akan bertemu dengan kedua Orangtuanya melalui buku itu.Setiap tahun dia menanti jatuhnya sebuah meteor di atas bukit tersebut bersama Raden.Dan akhirnya masa itupun tiba.Sebuah meteor akan jatuh malam itu malam dimana Polisi sudah melacak keberadaannya.Setelah merapal sebuah doa,tubuh keduanya lenyap bersamaan dengan hilangnya Meteor di ufuk barat.Daisy masuk ke masa lalu,tetapi dunia itu tidak seperti yang ia bayangkan.Ia bertemu seorang perempuan yang sangat mirip dengannya bernama D'Sea dan semuanya di mulai sejak itu.D'Sea adalah seorang Calon Permaisuri dari Seorang Pangeran Mahkota yang sebentar lagi akan menjadi Raja di jaman itu.Namun,pernikahan batal dan D'Sea di buru oleh pasukan yang di utus oleh Pangeran untuk membunuhnya di sebabkan D'Sea tidak sengaja memergoki Pangeran berselingkuh dengan wanita lain.Karena takut D'Sea menyebarkan hal itu,dia dengan tega ingin membunuhnya.Namun semua berubah drastis.Kemunculan Daisy secara tiba-tiba dan memutuskan membantu D'Sea bertukar posisi.Daisy menyamar menjadi D'Sea dan kembali ke Istana.Dia tidak jadi di bunuh sebab Pemimpin pasukan tidak tega dan meninggalkannya di tepi jalan.Kemunculannya yang tiba-tiba di Istana membuat gempar seluruh Negeri.Pembalasan dendampun di mulai.Dia telah membuat kesepakatan dengan D'Sea dimana jika dia bisa membunuh Pangeran Mahkota itu maka D'Sea juga akan membantunya kembali untuk kembali ke dunianya kembali.Demi menghindari Kejaran polisi yang tidak akan mungkin berhenti dengan segera walau dia menghilang.Daisy dan D'Sea sepakat untuk menentuan target waktu untuk menyelesaikan urusan mereka berdua.Dan 330 hari menjadi hasil dari kesepakatan tersebut.Intinya,Pangeran harus mati sebelum hari ke 330 karena hari itu Daisy harusnya kembali ke asalnya.Apakah mereka akan berhasil? Semua menjadi rumit ketika Pangeran justru jatuh cinta pada Daisy dan wajahnya sangat mirip dengan anak Presiden yang dia bunuh di ribuan tahun di masa depan dan lucunya,Raden jatuh cinta pada D'Sea.

Iris_Ken · Fantasy
Not enough ratings
3 Chs

DUNIA ASING

Pada suatu malam berbintang,Daisy bersama Raden menyusuri ladang bunga Poppy yang bermekaran indah di atas sebuah bukit di pinggir kota.

"Disini! Tunggu sekitar 15 menit lagi dan dia akan jatuh.Kemarikan tanganmu" Daisy meraih tangan Raden dan menggenggamnya erat.

"Apa benar kita bisa melihatnya dengan mata telanjang?" Raden menggaruk-garuk tengkuknya ragu.Daisy kemudian meraba-raba ke dalam tas kulit yang ia kalungkan di lehernya,mengeluarkan sebuah buku usang berwarna coklat pudar.Tangannya lalu menyusuri satu persatu halaman dan disinilah ia berhenti.Tepat di tengah-tengah buku.

"Lihatlah! Disini tertera begitu.Apakah aku salah?" Benda itu di sodorkan ke tangan Raden lalu di baca dengan saksama.Setelah beberapa saat kepalanya mengangguk-angguk setuju.

"Apa kau yakin akan melakukan ini? Bagaimana kalau kita terpisah di tempat berbeda? Aku takut" Raden menggigit bibirnya cemas.

"Apa kau ragu? Peganglah tanganku.Kita tidak akan terpisah jika saling bergenggaman tangan" Daisy melirik kembali jam kompas di pergelangan tangannya.Dia menghintung pelan sambil menggenggam tangan Raden tanpa ragu.Sedangkan temannya itu hanya menatap lekat dirinya dengan perasaan cemas.

"Itu dia!" Raden mendongak mengikuti telunjuk Daisy yang mengarah ke Kaki Langit dimana sebuah komet berukuran cukup besar sedang melintas cepat di ufuk barat.

"Cepat! Kita harus membacakan kalimat itu bersamaan sebelum benar-benar menghilang" Daisy lalu merapalkan sesuatu dengan tenang namun Raden merapalkan sesuatu yang berbeda.Dan,beberapa detik kemudian tubuh keduanya menghilang.

***

"Jangan biarkan dia lolos! Kejar dan penggal kepalanya" Suara seorang Pria yang sedang memimpin sebuah pasukan berkuda hitam melaju cepat di atas gundukan-gundukan bukit berbunga dengan darah segar yang menetes dari beberapa kulitnya yang sobek.Prajurit pasukan yang berada di belakangnyapun berteriak penuh semangat mengagung-agungkan Pemimpin mereka sembari menambah laju tunggangannya dengan noda darah yang menempel di mana-mana.Kini mereka menuruni bukit dan berhenti di tengah padang Stepa yang membentang hijau.Wanita yang masih mencengkeram kuat Mahkota di tangannya jatuh meringkuk di semak-semak ilalang liar.Lehernya menegang karena gangguan Asmanya kambuh.Dia menutup mulutnya erat untuk meremangkan suara nafasnya.Perempuan itu berusaha bersembunyi dari Pasukan kuda hitam tadi.Perlahan,pandangannya mulai berkunang-kunang.

"Ya TUHAN! Jangan sekarang." Matanya mulai terpejam pelan namun bibirnya tetap merapalkan doa-doa yang melangit.Berharap sebuah keajaiban datang menyapa di tengah-tengah ajalnya yang terasa kian mendekat.Di tengah pandangannya yang kian mengabur,terlihat seekor kunang-kunang terbang dan hinggap di bahu sebelah kiri.Bibirnya mengulas senyum puas.

"Akhirnya kau datang" Suaranya lirih.Sebuah portal cahaya terbuka di hadapannya.Dia berusaha bangun dan berjalan mendekati portal.Dari kejauhan para pasukan Kuda Hitam yang sedari tadi menyusuri rerumputan pun beralih ke terang cahaya Portal di tengah malam gelap.Ketika mendapati siluet tubuhnya,dengan cepat mereka memacu kuda ke arah datangnya cahaya.

"Cepat tangkap dia sebelum dia kabur!" Kembali menggelar suara si pemimpin.Tinggal beberapa langkah untuk menggapai tubuh gadis itu membuatnya menjadi tak sabar.Perempuan itu menoleh sambil tersenyum lalu merapalkan beberapa kalimat perpisahan.

"Ambillah.Aku sudah tidak butuh!" Di lemparkannya Mahkota berlapis berlian di seluruh badannya ke atas padang ilalang.

"CEPATTTT!!!" Sekali lagi suaranya pemimpin pasukan menggelegar.Portal cahaya kini telah terbuka sempurna.Akhirnya satu langkahnya sudah berada di dalam portal namun,secara tak terduga tubuhnya terdorong keluar.Ada seseorang lagi yang muncul dari dalam Portal.'WUSHHH....'Portal tertutup dengan cepat.Perempuan asing yang baru keluar dari shock seketika saat melihat perempuan di hadapannya.Perempuan itu penuh darah namun wajahnya menarik perhatian Daisy.

"Si..siapa kau? Kenapa wajahmu mirip denganku?"

Daisy terbata-bata keheranan.Dia menampar sesekali pipinya untuk meyakinkan diri bahwa dia sedang tidak bermimpi.

"Dimana aku? Di masa depan atau sebaliknya?"

Si wanita yang sedang di buron menarik lengannya dan ikut terduduk.

"Kau belum menjawab pertanyaanku" Bibirnya di bekap oleh telapak tangan perempuan bergaun putih gading tersebut.Setelah beberapa saat mendengar penuturan,Daisy kaget bukan main.Dia berada di masa lalu dan paling penting adalah,nyawanya sedang dalam bahaya.Namun,entah mengapa hatinya terasa sakit bukan main dan tidak tega melihat wanita di hadapannya yang bersimbah darah dan peluh..Gadis bergaun itu rupanya calon Permaisuri Pangeran Mahkota di negeri ini yang sebentar lagi akan menjadi Raja dan mereka akan menikah.Namanya D'Sea dan biasa di panggil Sea.Keduanyapun berkenalan sebentar.D'Sea kemudian menggenggam erat tangan Daisy dan meminta tolong padanya untuk berpura-pura menjadi dirinya sementara waktu.Sebagai imbalannya,Sea akan membantu Daisy kembali ke dunianya di masa depan.Tidak ada jalan lain.Daisy baru di Negeri ini,dia membutuhkan seseorang yang bisa membantunya.Raden benar-benar hilang entah dimana.Dia mungkin tidak melakukan perjalanan waktu karena dia terlihat ragu.Syarat untuk bisa melakukan perjalanan waktu adalah tidak ada keraguan tentang hal tersebut.Raden beruntung.itu yang di pikirkan Daisy.Akhirnya keduanya membuat perjanjian tersebut.Kebetulan,akibat tekanan cahaya portal tadi,keduanya berpindah tempat.Walau masih di dalam lingkup Stepa namun jaraknya cukup jauh dari Pasukan berkuda yang masih mencari dengan bingung.Daisy mengintip dari semak-semak menatap lurus ke wajah pemimpin pasukan yang terlihat panik.Daisy adalah gadis berusia 19 tahun dengan peranggai yang tomboy dan pemberani.Rambut panjangnya yang menghiasi wajah bulat telur dengan belahan kecil di tengah bibirnya membuat image tomboynya tersamarkan.Hanya orang-orang yang sudah kenal lama baru akan mengetahui karakter asli perempuan itu yang berbanding terbalik dari aura wajah dan penampilannya,seperti Raden misalnya.

"Apa kau tidak apa-apa ku tinggal disini?" Daisy menatap khawatir ke arah Sea yang sedang menutupi luka di lengannya.

"Ya pergilah.Ingat untuk datanglah ke tempat yang aku katakan sebelumnya setiap 2 bulan sekali.Aku berada disitu.Jikalau aku berpindah tempat maka arahkan batu ini ke udara menghadap lurus dengan bulan purnama maka dia akan memunculkan lokasiku.Sea menyodorkan sebuah batu permata bulat berwarna amber di hiasi kerlap kerlip putih."Usahakan hati-hati agar tidak ada yang mengikutimu ketika kau datang.Aku akan berdoa untukmu.Dan terimakasih banyak karena sudah bersedia membantuku" Sea mengulas senyum haru.

"Jangan menangis.Wanita harus Strong.Jangan mengikuti image perempuan yang terkenal cengeng dan lemah.Terutama aku merasa sedang melihat diriku setiap aku melihatmu dan aku membenci wanita-wanita Cry Baby.Tapi biar bagaimanapun,aku takjub.Ini ajaib,karena wajahmu mirip denganku,tidak hanya itu tapi juga warna rambut,mata dan kulit kita berdua sangat mirip.Aku tidak menyangka akan bertemu dengan kembaranku di ribuan tahun sebelum aku di lahirkan.Apakah kau bisa menjelaskan padaku apa alasannya?" Daisy sibuk meracau di depan wajah D'Sea yang memasang raut bingung.

"Apa itu Image? Strong? Cry Baby?"

"Ah ya aku lupa bahwa aku sedang berada di masa lalu.Itu istilah dari bahasa asing.Maaf tapi walaupun aku jelaskan kau tidak akan mengerti karena.... "

"Syuuttt! Mereka semakin mendekat.Pelankan suaramu" Sea menutup mulut Dai tiba-tiba.Suara tapak Kuda semakin mendekat dan membuat jantung keduanya berdebar.Dengan cepat D'Sea dan Daisy bertukar pakaian.Mata Sea menangkap kilauan berlian dari Mahkota yang rupanya juga ikut berpindah seolah tak ingin berpisah dari Tuannya.Setelah selesai menuturkan segala hal dan menyusun rencana,keduanya saling bergenggaman tangan dengan eratnya.Sea masih terharu sedangkan Daisy hanya mengulas senyum tulus.

"Keluar kau!" Kini jarak pasukan kuda hanya beberapa langkah dari mereka.Daisy dengan cepat berdiri dan berjalan ke arah prajurit-prajurit itu untuk menyerahkan diri tanpa menoleh ke belakang agar para tidak ada yang curiga dengan keberadaan Sea.

"Bisakah kau tutup mulutmu! Tidak usah berteriak aku tidak tuli!.Dasar Setan! Jangan sentuh aku atau aku akan membunuhmu! Aku bisa jalan sendiri tidak usah di seret-seret tolol!" Recokan kesal Daisy berhasil menarik atensi para Prajurit apa lagi Sang Pemimpin.Mereka merasa heran dengan Calon Permaisuri yang terkenal lembut dan tidak pernah berteriak keras selama hidupnya karena di didik dengan tradisi bangsawan yang anggun kini berubah seperti Serigala betina.Pun dari arah semak-semak tempat Sea berada,gadis itu sekarang sedang menahan tawanya.

"Seret dia!" Pinta si pemimpin gusar.