Warning 21+ James Arthur Doyle seorang pria wolf berumur 500 tahun yang memiliki Wajah tampan seperti malaikat, merupakan seorang King Wolf yang sangat Ambisius dan temperamen. Wajahnya yang selalu awet muda seperti manusia yang baru berumur 20 tahun. James seorang yang kejam bahkan tujuan hidup nya hanyalah membunuh pemberontak dan memperluas wilayah kekuasaannya yang sudah sangat luas. Savira Luna woles merupakan seorang wanita sederhana yang baru menginjak 18 tahun, merupakan manusia biasa yang memiliki sifat cuek, tomboy, pada orang asing dan sangat manja, ke kanak-kanakan,cengeng, dan penyayang jika sudah kenal dekat dengan seseorang yang telah membuatnya nyaman. Bagaimana jadinya jika mereka dipertemukan dengan kondisi dalam suatu keadaan perang akan kan James peduli dan menyelamatkan soulmate??!, Atau malah mengabaikan nya dan membiarkan nya mati diserang musuh karna James yang terlalu arogan dan ambisius dan bisakah Savira bertahan antara hidup dan mati didunia yang telah dipenuhi mister dan gelapan itu???!!! ikuti terus cerita ini!!!!
"Maaf King, saya ingin melaporkan bahwa diperbatasan seperti ada penyusup dari aromanya tidak seperti kaum wolf biasannya, dia terlihat sangat lemah Apa yang harus kami lakukan king?" ucap Beta wolf yang merupakan wakil dari alpha wolf itu.
"Bawa dia ke penjara bawah tanah, aku sendiri yang akan mengintrogasi penyusup itu..." Ucap James dengan King alpa toon.
"Baik My King, saya mohon undur diri," Ucap Beta wolf itu yang kemudian undur diri sambil membungkuk hormat dan untuk melakukan tugasnya.
Di tempat lain Savira sedang berjuang untuk hidup karena kedinginan dan kakinya terluka, Savira terpisah dari rombongan teman-teman nya yang merupakan para pendaki gunung dan tebing di berbagai tempat-tempat yang ekstrim, ranselnya entah telah hilang kemana-mana, dan teman-teman nya seperti nya tidak menyadari bahwa dirinya telah hilang dari rombongan.
Savira terpaksa berjalan dengan kaki pincang untuk mencari pertolongan pada orang disekitar sini tapi sepertinya hutan yang tertutup salju ini terlalu dingin dan sepi dan tidak terdapat satu orang pun disini.
"Perang? di tengah hutan yang dingin ini ada tentara perang???" ucap Savira dengan pelan dan Sepertinya yang perang itu bukanlah manusia biasa karena bagaimana mungkin ada beberapa serigala besar yang saling mencabik dan kemudian mereka berubah jadi manusia kembali.
"Bagaimana ini ya Tuhanku..., mungkin aku akan menjadi salah satu korban perang ini." ucap Sovira yang telah ketakutan bersembunyi di balik pohon besar.
Tiba-tiba ada sekitar serigala yang sangat besar mendekat kearah dan Sepertinya sangat ingin mencabik tubuhnya, Savira berusaha berlari kencang agar tidak terkena serangan dari serigala abu-abu yang sangat terlihat menyeramkan dan ganas itu.
"Tolong-tolong." ucap Savira minta pertolongan tapi sepertinya tidak ada yang bisa menolongnya dari terkaman serigala besar itu.
Sapira hanya mempunyai dua pilihan yang sangat sulit yaitu terjun kejuruan yang ada dihadapannya atau mati dimakan serigala yang terlihat sangat kelaparan itu, dan Savira terpaksa memilih untuk terjun ke juruang dan kemudian hilang kesadaran.
Di penjara bawah tanah
"Letakan wanita itu disitu dan rantai dia, jangan sampai dia kabur king akan langsung mengintrogasi nya nati! " ucap sang Beta wolf itu dengan tegas.
"Baik Beta." jawab salah satu prajurit penjara penjara dengan ketakutan. Karena jika King sudah turun tangan makan bisa dipastikan mereka akan mati di tempat dengan hanya tatapan mata dari King wolf yang sangat terkenal dengan kekejamannya itu.
"Bau apa ini, Apakah para omegan belakang ini menanam pohon kayu manis dan mawar secara bersamaan?bau yang aneh tapi sangat menenangkan ini....," ucap James pada dirinya sendiri.
"Dasar King bodoh, Ini adalah bau mete ku.... cepat cari dia!" Ucap Jay pada human nya itu.
"Aku ini terlalu pintar untuk bisa dikatakan bodoh, dasar segala bodoh. Jika aku bisa aku akan menutup mulut kurang ajar mu itu dengan beberapa pukulan mematikan!" ucap James yang marah pada Jay atau bisa dibilang jiwa serigalanya.
"Mate ku telah datang, aku sangat tidak sabar mengetahui siapa dia!". Ucap Jay yang kemudian mengambil alih tubuh James.
"Soulmate!.., mate.....". Ucap Jay dengan marah karna telah menemukan soulmatenya itu dipenjara bawah tanah.
"Kau terluka! Apa yang kalian lakukan kepada soulmate ku?" ucap Jay yang telah mencekik leher salah satu prajurit penjaga karna merasa marah melihat kondisi soulmate nya yang sangat memperhatikan.
"Maaf King, kami tidak tau, tadi Beta yang telah membawanya kesini....". ucap prajurit lainnya dengan ketakutan.
"Beta sialan, Ardian...!". ucap Jay dengan marah.
"Maaf My King saya disini," ucap Beta Ardian membungkuk didepan sang king wolf, Ardian yang baru saja sampai dengan mengunakan kekuatan wolf nya.
"Kau ingin mati?" ucap Jay dengan marah.
"Huk..huk..huk..."
"Mate kau telah bangun?". ucap Jay dengan datar karena memang belum pernah bersikap lembut sebelumnya.
"Sakit.... tolong lepaskan aku!" ucap Savira yang ketakutan.
"Ku tidak perlu takut mate aku tidak akan melukai mu." Ucap Jay dengan tegas tapi terdengar sangat peduli dan meyakinkan.
"Omegan sialan buka rantainya! beraninya kau merantai Queen ku!" dengan marah yang sedikit tak terkontrol karna takut mate ya ini menjauhinya nanti jika Jay lepas kontrol.
Omegan atau prajurit penjaga itu langsung melepaskan rantai yang melekat pada tubuh Savira dengan hati-hati takutnya nyawa Meraka melayang jika saja melakukan kesalah kecil saja. Jay langsung membawa Savira menuju balai pengobatan.
"Tabib!. Cepat periksa keadaan Ratuku!!!!". Ucap Jay dengan tegas dengan menggunakan King Alpa toon.
"Baik King". ucap Tabib itu denga patuh.
"Apa yang kau lakukan?"bucap Jay dengan marah melihat tangan tabib itu yang ingin memegang kaki Queen nya itu.
"Ampunilah yang mulia King Jay, hamba hanya ingin memeriksa keadaan Queen." ucap Tabib laki-laki itu.
"Tabib lainnya!" ucap Jay dengan alpa toon.
"Maaf yang mulia King tapi tabib Asyi sedang sakit!" ucap Tabib laki-laki itu ketakutan.
"Cari tabaib lain secepanya atau nyawamu akan melayang sekarang juga!" ucap Jay dengan tegas dan dingin.
"Baaaaik...., yang mulia... King." ucap dengan gugup karna ketakutan.
"Apa lagi yang kau tunggu Dani!" ucap Jay marah.
Tabib Dani pergi dengan terburu-buru dan tidak lama kemudian Tabib Asyi datang.
"My King hamba izin memeriksa keadaan Queen?" ucap Asyi sedikit takut.
"Cepat lah dan pastikan dia baik-baik saja jika tidak nyawamu yang akan jadi gantinya!" ucap Jay dengan tajam setelah menyalurkan sedikit tenaga dalamnya pada queen nya itu.
"Ampun king, seperti Queen terkena racun dari cakaran range yang cukup serius dan membuahkan waktu cukup lama untuk pulih." ucap tabib Asyi pada sang king sambil menunduk takut.
"Obati dia dengan sebaik mungkin jika dalam waktu 3 hari dia tidak sadar kau akan tinggal nama saja!" ucap Jay dengan tegas.
"Baa..iiik king, saya izin meracik ramuan untuk kesembuhan queen". Ucap Asyi yang kemudian undur diri untuk meracik ramuan.
"Maaf my King Seperti Queen seorang manusia dia hanya akan sembuh cepat jika yang mulia King langsung menandainya." ucap Asyi pada king sambil menunduk takut dan kemudian pergilah setelah melihat raut wajah Yang sepeti sedang mempertimbangkan sesuai dan menyuruhnya pergi lewat tatapan tajam.
"Apakah aku harus menandainya sekarang James?" tanya Jay pada jiwa humannya.
"Jika kau ingin dia pergi ketakutan dan membenci kita lakukan lah!" ucap James dengan nada sewot.
"Apakah kau gila tentu saja aku tidak akan membiarkan hal itu!" ucap Jay.
"Baguslah aku tidak perlu lagi menjelaskan dengan panjang lebar!" ucap James dengan cuek dan malas.
"Apakah kau tidak merasa tertarik pada mate kita yang sangat cantik ini? jangan bilang jika kau ternyata seorang human yang hanya menyukai pejantan saja?" tanya Jay meragukan James.
"Kau yang telah gila, aku ini masih normal jika kita bukan satu tubuh. Aku pastikan sekarang perasaan ku dan persaan mu sama sekarang. Tapi aku rasa aku belum bisa memastikan perasaan ku padanya saat ini tapi dia cukup harum dan cantik!"ucap James yang berkata dengan terus terang.