webnovel

PARTNER IN CRIME

Author: Riz
History
Ongoing · 18.5K Views
  • 16 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Ini kisah Radita, Radit dan Dita, si troublemaker yang selalu bekerja sama dalam melakukan berbagai hal gila. "Lu berdua ngumpetin kaos kaki gua ya?!" Sergap Liam penuh curiga. Kedua anak yang sedang asyik bermain PS itu pun tak menghiraukan suara lantang menggelegar milik Liam hingga membuat laki-laki yang notabenenya kakak kandung Radit tersebut menjewer telinga keduanya. "Aw.. Bang sakit Bang!" "Aduh duh.. Bang sakit bego!" Liam segera melepaskan jewerannya dan menatap garang dua orang itu. "Cari kaos kaki warna item gua! SEKARANG!" Si troublemaker saling lirik, detik yang bersamaan Radit menarik lengan Dita. "Kabur Dit!" Liam kelabakan ketika dua adiknya itu kabur dari hadapannya. "Radita!!!" Kembali, lagi-lagi seisi rumah digegerkan dengan teriakannya hanya karena keusilan Radit dan Dita.

Chapter 1Prolog

Dua anak kecil berusia lima tahun itu terus berlari dari dalam rumah dengan wajahnya yang berseri-seri. Keduanya pun berhenti di taman belakang rumah tersebut ketika napas mereka hampir habis.

"Berhenti Dit!" ucap gadis kecil berkepang dua itu.

"Iya.. Radit juga capek tapi nanti kita bisa ketahuan sama Mamah Radit," jawab anak laki-laki yang mengakui namanya Radit itu terengah-engah.

"Tapi Dita udah capek, Radit!" teriak gadis kecil bernama Dita itu.

"Radita! Kalian apain Bang Liam?!" teriak ibu muda dengan wajah garangnya.

"Mamah! Ayok kabur Dit!" dengan cepat Radit kembali menarik lengan Dita dan membawanya pergi jauh.

"Astaga anak itu!" geram sang ibu sembari berkacak pinggang.

"Mbak Sia liat Dita nggak? Katanya tadi mau main sama Radit." Suara itu berasal dari ibu lainnya, ibunda gadis berkepang tadi.

"Mbak Eri!!!" teriak Sia kalang kabut.

"Eh.. kenapa Mbak? Dita cari gara-gara lagi ya?"

"Liat deh kelakuan Radit sama Dita.. masa ngiket Liam trus mulutnya dilakbak," jelas Sia kesal.

Eri hanya geleng-geleng kepala, ia pun tak habis pikir dengan tingkah pola anaknya dan anak temannya itu.

You May Also Like

My Dearest, Adhitya

Jika seorang playboy ditakdir untuk jatuh cinta kepada dua wanita terbaik dalam kisah hidupnya, siapa yang akan ia pilih? Wanita yang selalu ia anggap sebagai adik, atau wanita yang sudah lama menjadi sahabatnya? --- "Seorang playboy juga bisa patah hati," lanjut Adhitya disela senyumannya. "Mungkin perasaanku pada Vanie juga sesaat sama seperti ketika mendambakan dirimu. Tapi kau menolakku berkali-kali dan aku sudah merasa cukup patah hati." Adhitya sudah gila rupanya. Adhitya miliknya. Sahabatnya. Impian masa depannya. Adhitya yang sekarang berbalik menyerang perasaannya dengan mengatakan mencintai wanita lain yang adalah adiknya sendiri. "Aku menginginkan Vanie sekarang. Ia tidak pernah membuatku merasa menjadi seorang playboy. Ia selalu membuatku merasa percaya diri untuk mendapatkan dirimu yang pada kenyataannya kau tidak berhasil kusanding," lanjut Adhitya. "Tapi aku memang sayang padanya dari awal. Dan kurasa..." Adhitya menarik wajah Zera tinggi-tinggi karena wanita itu sudah menunjukkan reaksi patah hatinya. "kalau aku bicara lebih banyak lagi itu akan melukaimu. Memintamu menjadi kekasih bohonganku adalah kesalahan ya?" Zera memaksakan senyumannya untuk terbit. Hanya saja sekarang ia terlihat seperti sedang menyengir. "Aku jadi tahu bagaimana rasanya menjadi kekasihmu walau tidak sungguh-sungguh menjadi kekasihmu." Kekehan Adhitya menghentikan senyuman Zera karena sekarang wanita itu menjadi tersipu. "Kau tidak akan mencintaiku kalau berpura-pura menjadi kekasihku, 'kan?" "Aku sudah mencintaimu, Adhitya."

Aurelia_Chrissy · History
Not enough ratings
10 Chs