webnovel

My Dearest, Adhitya

History
Ongoing · 38K Views
  • 10 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Jika seorang playboy ditakdir untuk jatuh cinta kepada dua wanita terbaik dalam kisah hidupnya, siapa yang akan ia pilih? Wanita yang selalu ia anggap sebagai adik, atau wanita yang sudah lama menjadi sahabatnya? --- "Seorang playboy juga bisa patah hati," lanjut Adhitya disela senyumannya. "Mungkin perasaanku pada Vanie juga sesaat sama seperti ketika mendambakan dirimu. Tapi kau menolakku berkali-kali dan aku sudah merasa cukup patah hati." Adhitya sudah gila rupanya. Adhitya miliknya. Sahabatnya. Impian masa depannya. Adhitya yang sekarang berbalik menyerang perasaannya dengan mengatakan mencintai wanita lain yang adalah adiknya sendiri. "Aku menginginkan Vanie sekarang. Ia tidak pernah membuatku merasa menjadi seorang playboy. Ia selalu membuatku merasa percaya diri untuk mendapatkan dirimu yang pada kenyataannya kau tidak berhasil kusanding," lanjut Adhitya. "Tapi aku memang sayang padanya dari awal. Dan kurasa..." Adhitya menarik wajah Zera tinggi-tinggi karena wanita itu sudah menunjukkan reaksi patah hatinya. "kalau aku bicara lebih banyak lagi itu akan melukaimu. Memintamu menjadi kekasih bohonganku adalah kesalahan ya?" Zera memaksakan senyumannya untuk terbit. Hanya saja sekarang ia terlihat seperti sedang menyengir. "Aku jadi tahu bagaimana rasanya menjadi kekasihmu walau tidak sungguh-sungguh menjadi kekasihmu." Kekehan Adhitya menghentikan senyuman Zera karena sekarang wanita itu menjadi tersipu. "Kau tidak akan mencintaiku kalau berpura-pura menjadi kekasihku, 'kan?" "Aku sudah mencintaimu, Adhitya."

Tags
5 tags
Chapter 1Prolog

"Selamat pagi, Kekasihku," sapa Adhitya sambil mengacak rambut Zera.

"Kau bukan kekasihku!" sentak Zera sambil merapikan rambutnya. "Berhenti memanggilku begitu."

Adhitya meletakkan tasnya lalu menarik keluar sebuah bingkisan kecil berwarna biru langit dari dalamnya. Dengan matanya yang bersinar terang, Adhitya meletakkan bingkisan tersebut ke dalam genggaman tangan Zera.

"Happy birthday."

Zera menyipitkan matanya begitu melihat isi dari bingkisan tersebut. Sepasang monel hadir dengan keunikan bentuknya dan membuat Zera tersedak napasnya secara tidak langsung. Kalung tersebut mengesankan namanya dengan imbuhan bunga terakhir di akhir untaian. Sedangkan cincin mungil itu mengandung unsur nama Adhitya. Huruf 'A' yang sangat estetik.

"Thanks," ujar Zera sembari mengembalikan cincin lucu itu ke tangan Adhitya.

Adhitya Pramanta mengerutkan dahinya sejenak. Tidak. Ia bukannya tersinggung. Ia hanya bingung mengapa Zera tidak menerima keduanya. Padahal kedua benda itu adalah hadiah satu paket darinya. Apa ia perlu menjelaskan makna dari hadiah-hadiah itu kepada Zera? Ah, ya. Sepertinya memang diperlukan.

Pada detik berikutnya Adhitya sudah berdiri dan dengan sigap meraih kalung pada tangan Zera. Ia menyibakkan rambut lebat Zera yang sangat lembut ketika menyentuh permukaan kulitnya. Adhitya mengalungkan kalung itu dengan cepat sebelum Zera mampu mengumandangkan protes.

"Ini hadiahku, Princess," bisik Adhitya di balik leher Zera. Lalu ia perlahan meraih tangan kiri Zera dan menyematkan cincin yang ia bawa. "Dan cincin ini berkat yang harus kau terima karena telah menerimaku sebagai sahabatmu."

Tubuh Zera menegang di bawah dagu Adhitya yang masih menempel di pundaknya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya untuk bisa menahan godaan untuk tidak menjerit karena adegan yang tidak pernah ia bayangkan di sepanjang kisah hidupnya itu.

Untung saja Zera segera tersadar dari lamunannya dan memajukan tubuhnya sejauh mungkin dari Adhitya. Ia membatin dalam hati sebelum mulai berteriak kencang-kencang di depan telinga Adhitya hingga telinga lelaki itu pengung dan mulai meraba intensitas ketuliannya.

"Kau siapa, Adhit!" pekik Zera sambil melempar tatapan garang setelah puas membuat Adhitya meringis kesakitan akan teriakannya.

"Sahabatmu," jawab Adhitya lemah sambil memegang telinganya yang memerah. "Atau kekasihmu?"

"Enak saja! Jangan mengakuiku begitu, karena aku sama sekali bukan," geram Zera.

Adhitya melemparkan senyuman manisnya dan tanpa basa-basi menarik kursi untuk bisa duduk berhadapan dengan Zera walau pemandangan atas Zera terbatas oleh sandaran kursi wanita itu.

"Tahukah kau betapa aku terpesona melihat kelakuanmu yang super manis ketika kau marah padaku seperti ini?" tanya Adhitya sok dramatis. "Kau sangat lucu dan aku suka."

"Lalu? Aku tidak suka."

Adhitya menarik tangan Zera tanpa adanya penolakan. Ia terus memerhatikan cincin yang masih terpasang disana. Tampak indah memang berada diantara jemari ramping Zera. Adhitya tidak bisa menahan senyumannya untuk tidak tumpah dan ia yakin Zera bisa melihat itu dengan sangat jelas. Sedangkan Adhitya, ia akan membiarkannya tetap seperti itu.

"Aku tetap sahabatmu walau kau memakai namaku. Lagipula mengapa kau tidak ingin menjadi kekasihku?" tanya Adhitya sambil menatap lembut kepada mata coklat Zera.

"Karena kau milik semua orang, Adhitya Pramanta. Aku tidak suka berbagi dengan orang lain. Menjadi sahabatmu saja sudah cukup melelahkan. Apalagi menjadi kekasihmu," jawab Zera.

"Aku bisa membuat mereka menjauhiku kalau begitu."

"Tidak. Aku tetap tidak mau. Kau tetap bisa dilirik oleh banyak wanita walau kau membuat mereka membencimu sekalipun," sergah Zera bersikeras.

"Baiklah, Lavazera Aandanya. Kita bersahabat saja. Aku juga tidak mati kalau tidak menjadi kekasihmu," goda Adhitya dengan senyum jahilnya.

"Oke, kita sahabat dan tidak boleh lebih. Walau aku memakai cincinmu," sahut Zera tidak peduli terhadap godaan Adhitya.

Adhitya merenggangkan senyumannya dengan lebih leluasa sekarang. Lalu ia memeluk Zera dengan cepat-cepat. "Terima kasih untuk itu. Mendadak menjadi hal yang lebih dari yang kau kira."

You May Also Like

Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

Di malam hari- "Batalkan pertunanganmu dengan kakak tiriku dan nikahi aku," ucap Senja dengan berani. Xiao Tianyao melihat gadis kecil di depannya dengan tawa di matanya. "Tapi, kenapa aku harus menikahimu?" Senja kemudian memiringkan kepalanya ke sisi lain sambil menyeringai dengan genit. "Karena aku pintar dan cantik. Dan yang lebih penting lagi, aku tahu bagaimana caranya untuk menemukan Gong Xu." "Kenapa kamu pikir aku peduli pada pria bernama Gong Xu ini?" dia bertanya dengan suara yang dingin. "Tentu saja kamu peduli! Dia adalah orang yang membunuh isterimu." Xiao Tianyao melotot ke arah Senja dengan tatapannya yang tajam. Bibirnya yang tipis terkatup rapat sebelum akhirnya dia berbicara dengan suara yang rendah dan serak. "Apakah kamu sedang mengancamku?" "Aku tidak akan berani!" Senja berpura- pura ketakutan dan melanjutkan. "Kita akan menyebut hubungan ini dengan 'hubungan yang bermanfaat'." *** Dia adalah seorang yang licik dan pencuri profesional yang sombong dari era modern. Bersama dengan ketiga saudara laki- lakinya, dia mencuri apapun sesuai perintah. Namun, Senja di kirim kembali ke zaman kuno oleh seorang wanita tua untuk menemukan seseorang bernama Yun. Hanya dengan menemukan Yun, Senja dapat kembali ke era asalnya. Tapi, ketika dia sampai disana, tentara- tentara dari kerajaan mengatakan bahwa dia adalah anak perempuan dari sebuah Klan mata- mata terpandang yang telah diculik bertahun- tahun lalu. 'Bagaimana mungkin??' Senja sangat yakin kalau dia tidak menempati raga milik orang lain, jadi bagaimana dia bisa menjadi seorang gadis terpandang yang pintar dengan sopan santun yang luar biasa dan memiliki aura seorang nobelis? yang mana gadis tersebut juga merupakan orang yang telah menyelamatkan satu kerajaan? 'Hmmm...' Pura- pura amnesia saja kalau begitu... hee... hee... Jadi, Senja akan berpura- pura kehilangan ingatan. Namun, dapatkah dia menjaga reputasi gadis nobelis itu? Sementara kepribadian mereka sangatlah jauh berbeda! Lalu ada juga kakek yang sangat protektif kepadanya yang tidak mengizinkan dia keluar sama sekali dari Manor dengan rasa takut kalau Senja akan diculik kembali. GRR...... lalu bagaimana Senja bisa mulai mencari pria bernama Yun ini kalau dia tidak bisa keluar!? Hanya ada satu cara! Senja harus menikahi Komandan militer atau lebih dikenal sebagai pangeran kedua, Xiao Tianyao! Aaarrggghhh!..... tapi, dia adalah tunangan dari kakak tirinya yang jahat!!! L.U.A.R B.I.A.S.A! Segalanya berjalan tidak sesuai rencana! *** Update setiap hari pkl. 16.00 wib *** Meet me on instagram: JIKAN_YO_TOMARE

jikanyotomare · History
4.8
360 Chs