Adara adalah seorang anak perdana menteri di sebuah kerajaan pada abad pertengahan. Seorang gadis yang terpelihara segala kehormatan dirinya, tak pernah seorang lelaki pun melihat wajahnya kecuali ayah dan kakak lelakinya dan juga beberapa pelayan rumahnya. Kabar kecantikan rupa dan akhlaknya menyebar dari para keluarga terdekat hingga para pelayan lalu tersebar hingga ke pelosok negri. "Putri Adara, kecantikannya bak rembulan, meneduhkan setiap mata yang memandang," begitulah kabar tentang dirinya. Namun, ketika cinta datang menyapanya bahkan kepada orang yang tak terduga, apa jadinya?
Aku adalah wanita terhormat. Tak pernah satu kali sekali pun angin yang berhembus menyentuh langsung kulitku. Tak pernah satu kali pun teriknya mentari menyentuh wajahku dan tak pernah sekalipun aku mengarahkan mata indahku melihat paras lelaki.
Harumnya berita tentang diriku menyebar ke seluruh penjuru kota. Namun, harumnya tubuhku selalu tersembunyi rapi dalam tembok rumahku.
Hingga suatu hari pertemuan tak sengaja dengannya memaksaku mengangkat pandanganku dan melihat wajahnya.
Aaah ... wajah lelaki pertama yang tak sengaja kulihat dengan saksama selain ayahku.
Aku adalah wanita baik-baik, tapi kabar mengatakan dia punya rahasia gelap bersama sang malam. Bukankah wanita baik-baik untuk lelaki baik-baik? Lalu kenapa aku diberikan rasa yang murni kepada dia yang katanya bukan orang baik.