Slow Update (17+) LingLing gadis manja ia baru lulus sekolah hidupnya yang selalu mewah dan selalu tercukupi apa yang di inginkannya selalu terpenuhi. Ketika perusahaan ayahnya kritis LingLing mau tidak mau harus rela berkorban dengan cara menikah dengan anak teman ayahnya (Rozer) demi menyelamatkan perusahaan ayahnya. Rozer Alfindo laki-laki dingin, tidak pernah mengenal soal cinta. Lelaki satu itu sangat dingin kaku, jika bicara dengannya hanya akan seperlunya saja. Keduanya tidak saling mencintai mereka menikah melakukannya hanya demi keuntungan masing-masing yang didapati. Lalu bagaimana dengan kehidupan dua orang yang akan tinggal satu atap dan terbiasa bersama? Akan menyebabkan timbul-timbul seperti rasa (cinta) ataukah... Berujung dengan perpisahan. simak kisahnya disini MULAI REVISI
💕SELAMAT MEMBACA💕
"LingLing cepat bangun!" suara itu berasal dari luar kamar gadis yang meringkuk di bawah selimut. Ketukan pintu sudah kesekian kali tidak di buka kan oleh sang empunya. Suaranya semakin menjadi dengan keributan menggedor pintu membuat terganggu dengan malas dia membuka kan pintu.
Nampak seorang wanita berumur 30 tahun, namun wajahnya tidak menua masih terlihat muda dan cantik menatapnya garang sambil bertolak pinggang.
"Bunda, ada ap-" belum selesai sebuah tangan sudah mendarat menarik telinganya membuat dia meringis serta mata nya terbuka lebar.
"Bunda sakit!"
"Suruh siapa masih tidur. Kamu tidur seperti teman mu."
"Siapa teman LingLing kan banyak."
"LingLing bangun cepat. Kamu lupa ya, sekarang waktunya kamu harus ke sekolah. Hari ini acara kelulusan kamu!" Bundanya menggoyangkan tubuhnya, supaya bangun.
LingLing kaget mendengarnya dia membuka langsung selimut tebal yang menutupi dirinya.
"Apa! Bunda kenapa gak bangunin LingLing dari tadi sih" pekiknya, beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi.
"Bunda dari tadi udah bangunin kamu. Kamu nya aja kaya kebo susah dibangunin" protes bundanya,
"Pokoknya, dalam 5 menit harus udah siap!" perintah bundanya, lalu pergi ke luar, menutup pintu kamar kembali.
Tidak lama LingLing turun, sudah siap. Dia memakai baju wisuda nya. LingLing menghampiri bundanya yang sudah menunggu. Tak pakai lama, bundanya menggandeng tangan nya seraya mengajak pergi.
"Bunda tunggu. Ayah mana bunda?" tanya LingLing , pergi ke meja makan mengambil sepasang roti. Kemudian menghampiri bundanya lagi.
"Ayah biasa kerja. Nanti dia akan menyusul" jawab bundanya, berjalan ke arah pintu, keluar.
LingLing bersama Nia masuk ke mobil duduk di depan. Nia duduk di kemudi dan LingLing duduk di sebelahnya. Nia menyalakan mobilnya, dan melaju pergi membelah kota jakarta yang macet.
Akhirnya, mereka sampai di sekolah Harapan Bangsa, sekolah LingLing. LingLing membuka pintu mobil bersamaan dengan Nia.
LingLing melihat teman-teman nya sedang berkumpul bersama. Dia pun segera menyusul kesana. Tapi, sebelum pergi ia sempat bilang pada bundanya.
"Bunda. LingLing mau ke teman-teman LingLing dulu. Bunda tunggu disini, atau jajan dulu ke warung yang dekat disini" celoteh nya, dan pergi mengunjungi teman-teman nya.
Nia menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah laku anaknya, macam kaya anak kecil. Masa dia dibandingkan dengan anak-anak yang suka jajan. Macam di samenan anak Tk itu mah.
"Hai semuanya.. Sorry telat" LingLing mengunjungi teman-temannya.
"Kenapa?, Makaknya kalau tidur jangan kaya kebo. Tahu" suara Meisya dengan nada ketus, sahabat nya yang berada di seblah kirinya. LingLing mengurucutkan bibirnya lucu. Dia tidak terima dengan hinaan dari sahabat nya.
Semua teman-temannya terkekeh tertawa melihat tingkah laku mereka, mengira Tom and Jerry yang suka ada di televisi.
"Ih apaan sih.. Kok aku disamain sama Kebo sih" desis nya tak terima.
"Eh, sudah jangan pada ribut. Ayo kita foto udah ditungguin sama yang lain dan guru" ucap Elyna sahabat LingLing, yang baru saja datang menghentikan debatan mereka.
LingLing bersama yang lainnya, ikut bergabung dengan calon wisuda yang lainnya yang sudah rapih berjajar siap dipotret.
"Oke siap semuanya.. 1-2-3 senyum semuanya.." kata si photographer yang memegang kamera, siap memotret.
Sesi pertama mereka semua tersenyum dengan gaya formal. Dan sesi kedua mereka berfoto dengan gaya bebas ala-ala mereka.
Selesai sudah semuanya, dari awal penyambutan hingga penutupan dan sesi foto bersama, untuk dikenang dan diperlihat kan ke calon adik kelas nanti.
LingLing selesai bersenang-senang dengan teman-temannya. Dia pamit kepada guru dan teman seperjuangan nya. Kemudian, dia menghampiri orangtuanya yang sedang duduk di kursi penonton.
Nia dan suaminya, YongYong 'Ayah LingLing' sedang duduk bersama nya. Beliau telah datang disaat LingLing menerima Kalung Piagam dari gurunya, tanda Kelulusan Siswa.
Mereka memutus kan untuk segera pulang selesai acara. LingLing bersama Nia dan YongYong sudah sampai dipekarangan rumah nya.
LingLing sedang bersantai selfi-selfi dengan hadiah nya di kamarnya. Saat itu, di tempat acara kelulusan nya tadi. Ada banyak sekali yang memberikan hadiah pada nya. Dari teman nya, juga orang yang sudah lama menyukai dirinya. Hadiah, tersebut banyak beragam. Ada boneka, bunga dan coklat, dll.
LingLing turun ke bawah menuruni anak tangga memakai baju santai nya. LingLing menghampiri orangtuanya sedang duduk santai. Ia ikut bergabung dengan orangtuanya, saling memberikan kesan canda tawa.
"LingLing, kamu kan udah lulus sekolah. Kamu mau ngapain?" tanya ayahnya,
"LingLing mau kerja yah" jawabnya yakin,
"Mau kerja dimana?" tanya ayahnya lagi,
"Hmm.. LingLing juga belum tahu sih, yah.." LingLing mengetuk jari di dagunya, seraya berfikir.
"Kamu masih bingung kan.. Mending kamu gak usah kerja" ujar ayahnya,
"Memang nya ada apa yah. Kok gak boleh?" tanya LingLing penasaran,
"Ayah sih maunya anak ayah hidup bahagia"
"Maksdud nya.. "
"Maksud ayah, kamu mending jadi istri yang baik"
"Hah.." LingLing menautkan alisnya jadi menyatu, dia bingung dengan pembicaraan ayah nya. Apa maksudnya?
LingLing berpikir- pikir mencari tahu maksud arti perkataan ayah nya. Dia tercengkat setelah mengetahui maksud ucapan ayah nya.
"Apa mungkin ayah akan menjodoh kan aku dengan lelaki pilihan nya. Kaya di sinetron gitu.." ucap dalam hatinya, menebak-nebak.
Karena LingLing ingin memastikan dugaan nya apa benar. Ia langsung berkata
"Ayah mau jodohin LingLing! " pekik nya beranjak dari sofa.
"Akhirnya, kamu mengerti juga"
"Iya sayang, ayah akan jodohkan kamu sama anak teman ayah. Pasti cocok"
Benar dugaan nya, ayah nya akan menjodoh kan dirinya dengan pilihan ayah nya itu. Tapi pilihan ayah nya itu seperti apa? LingLing penasaran dengan pilihan ayah nya itu. Apakah dia akan mendapat kan calon suami seperti Oppa-oppa di drama korea yang suka di tonton nya, pikirnya mengkhayal.
"Ayah, LingLing udah ngantuk udah ya jangan dibahas soal itu. Lain kali aja" ucap nya menguap, menutup pembicaraan.
"Eh tunggu. Oh iya ayah lupa, besok teman ayah akan kesini bersama anak nya",
"Dandan yang cantik ya.. " teriak ayahnya senang,
"Hmm.. " LingLing hanya mengangguk kecil dan berlenggang pergi ke kamar nya.
"Siapa sih pilihan ayah itu. Kok aku penasaran banget ya"
Semoga kalian suka 😀
Jangan lupa BatuKuasa dan Komentar😘