Disebuah tempat yang terdapat banyak orang-orang mengunjungi, untuk makan atau sekedar santai menikmati nikmatnya Coffe dengan duduk se-nyaman.
Teng~ suara lonceng pintu masuk
"Karley" Panggil seorang wanita yang baru saja masuk.
"Melly.." Gumam Karley kaget.
Ya, Karley sangat mengenalnya. Wanita berambut pendek yang memanggilnya adalah Melly Franika.
Orang yang terus mengejarnya karena menyukainya, bahkan ia tahu wanita itu cinta mati padanya. Padahal dia sudah menolaknya. Namun, wanita itu sangat keras kepala, ia harus mendapatkan sebelum ia mati. Itu kata sebuah pepatah.
"Melly lepas!" Ucap Karley dengan tegas.
Melly tidak menggubris ucapannya ia masih lekat gelantungan di lengan Karley dengan manja. Tidak, tahu malu bahkan orang yang berada disana memperhatikan mereka berdua. Sungguh tidak malunya wanita ini, tidak sadarkah dirinya dengannya sudah jadi bahan tontonan gratis.
"Ley. Aku mohon kasih waktu aku mau bicara sama kamu" Lirih Melly merajuk. "Apa yang harus dibicarain lagi! " Ketus Karley telah berhasil, membuat wanita itu cemberut dan melepaskan tangannya dengan sedih yang melekat berada di lengan Karley.
Setelah Melly melepaskan tangannya yang manja di lengan Karley. Lelaki itu mencari celah dia berjalan dengan cepat meninggalkan wanita yang tengah memanggilnya dengan keras, yang tidak merasa malu dengan perbuatannya itu membuat bahan tontonan orang-orang disana.
Karley bekerja di dapur sibuk memasak, karena ia adalah seorang Koki disana.
"Ley, cewek tadi siapa? Pacar? " Celetuk temannya yang juga Koki.
"Bukanlah" Jawab Karley cepat.
"Trus siapa?" temannya itu semakin penasaran, siapa wanita yang jadi bahan gosip berkait dengannya.
Benar. Sekarang Karley sudah menjadi bahan gosip orang-orang. Hari ini hidupnya sudah dimulai seperti dulu lagi di ganggu dengan hantu gila itu, maksudnya Melly.
Bagaimana, bukan hantu wanita itu terus menghantui dirinya setiap hari mengganggu dirinya. Ya, kerjaannya seperti itu. Apa tidak ada kerjaan lain apa, pikirnya geram.
Karley sudah tidak tahan disana dia sudah di gosipkan dengan wanita itu. Hah, ini semua salah wanita itu, hidupnya sekarang tidak tenang. Sebelum membuka pintu Karley sempat melirik di celah kaca berada di pintu. Untuk memastikan, jika orang yang mengganggunya itu masih ada..
Akhirnya, syukurlah Karley merasa lega karena Melly tidak ada di tempatnya tadi.Karley dengan santai membuka pintu. Ia melihat banyak orang-orang pelanggan disana melirknya dengan tak habis-habis.
Ya, ini semua gara-gara dia jadi gosipan. Dan sekarang Karley harus menghadapi situasi ini, tambah lagi menjauhkan Melly tak lain ini adalah ulahnya.
"Sepertinya, dia tidak masuk hari ini.."
Yang dimaksud Karley adalah LingLing pujaan hatinya. Dia sedang khawatir, melihat waktu kejadian LingLing dimarahi habis-habis oleh orangtuanya. Dan wanita itu sekarang tidak ada kabarnya.
Karley melihat arlojinya, niatnya dia harus pulang lebih awal untuk pergi ke rumah LingLing ingin melihat pujaan hatinya itu baik baik saja atau sebaliknya.
Sepertinya, ini sudah waktunya Karley melirik arloji. Ia langsung pergi menuju ruangan Bosnya.
Beberpa detik, dia sudah berada di ruangan bosnya. Langsung Karley to the point pada bosnya untuk meminta ijin pulang lebih awal.
Sekilas Bosnya berpikir, tak lama menyetujui Karley boleh pulang lebih awal. Karley segera menuju ke ruang gantinya.
Karley membuka loker kecil miliknya yang berisi keperluannya. Karley mengambil ranselnya dan memasukan keperluannya ke dalam ransel tersebut.
Kemudian dia memasukan kunci motornya sebelum menaiki motornya. Lalu menstrater dulu motornya dan melaju pergi dengan kecepatan rata-rata.
Diperjalanan ia merasa seperti ada yang mengikutinya dari arah belakang. Karley membuang pikiran negatif itu jauh-jauh, mungkin orang itu kebetulan searah dengannya.
Selang beberapa waktu karley telah sampai di pekarangan rumah milik LingLing. Karley mengambil Handpone disaku celananya menelpon pujaan hatinya, LingLing. Karley menunggu balasan sambungan teleponnya.
"Halo" suara terdengar diteleponnya. Karley merasa lega, LingLing mengangkat telepon darinya.
"LingLing kamu baik-baik saja kan?" Tanya Karley khawatir.
"Ini siapa?"
"Ini aku Karley. Kamu bisa keluar sebentar"
"Kakak, ada apa kak?, maaf aku tidak sedang berada dirumah"
"Huh?"
"Maaf kak, aku harus matiin dulu"
Tut. Telepon terputus..
Karley merasa kecewa, belum sempat ia menanyakan LingLing dimana. Wanita itu sudah mematikan teleponnya lebih awal.
😡😡😡
Tiba-tiba sebuah mobil berwarna merah kilap berhenti tepat di depannya.
Pintu terbuka dan keluar lah seorang wanita berambut pendek tak lain Melly wanita tidak malu itu.
"Ley, kebetulan kamu disini juga. Kamu sedang apa disini? " Tanyanya dengan pura polos.
"Kenapa kau mengikuti ku" Tebak Karley yang nyatanya benar.
"Kamu mau tau jawabannya"
"Oke. Aku kasih tau, asal kamu jauhin wanita pelacur itu" Ucap Melly dengan nada mengancam.
"Apa maksudmu?"
"Jauhi wanita yang bernama LingLing"
"Kenapa aku mau menuruti ucapan sampahmu itu.." Ucap Karley dengan sinis.
Melly melototkan matanya geram dia sudah dilecehkan namanya oleh cintanya sendiri. Melly dengan muka sudah padam ia mendekati Karley dengan jarak yang dekat.
"Baiklah. Aku kasih tau dengan jelas!! Jangan dekati wanita yang sudah bersuami!! " Teriak Melly murka.
Sontak Karley kaget dengan ucapan Melly. Apa maksudnya, wanita bersuami. Apa LingLing pujaan hatinya sudah menikah. Kalau benar dia.. Tidak tau harus ngapain.
"Kamu masih tidak paham juga. Sekali lagi jauhi LingLing yang sudah menikah!! Jelaskan!!" Ulang Melly memperjelas.
"Apakah itu hanya omong kosong" Ucap Karley tersenyum meremehkan, tanda tidak percaya.
"Jika kamu masih tidak percaya, silahkan cek di situs internet tentang dia. Pasti kamu akan percaya kan."
Setelah memberitahu beritanya. Melly langsung undur diri pulang, pergi meninggalkan Karley yang masih terpaku tidak percaya.
Jangan lupa BatuKuasa dan Komentar 😘😘😘