Rama diam. Memaku. Tanpa sadar, keadaan mulai berbalik. Kini Rama Abiansyah lah yang memimpin, memberi tinju di atas wajahnya. "Kamu hanya pecundang yang sok keras!" katanya menghina. Dia kembali melayangkan bogem mentah tepat mengenai sisi wajah Rama. Keadaan benar-benar berbalik hanya sebab satu kalimat yang tak bisa dikontrol responnya oleh Rama. Sungguh hal yang mengejutkan!
"Setelah lo pergi meninggalkan Nata begitu saja, Lo pikir bisa kembali dengan begitu mudahnya?" Tawa sejenak menyela. "Rama, wake up!" Ia menarik kerah baju lawan mainnya. "Sekarang, kita adalah orang yang sama. Kenapa kamu berpura-pura bahwa aku adalah orang yang paling jahat untuk Nata?" Ia melayangkan tinjunya lagi. Namun, kali ini, Rama Aksa tidak diam saja. Ia mulai melawan. Menjejak tubuh Rama Abiansyah hingga membuatnya jatuh ke belakang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com