Sementara itu, di dalam mobil terdapat insan yang sedang terdiam satu sama lain seolah tidak ingin saling sapa. Sekretaris Niko hanya berdiam diri sambil menatap ke arah Adisty yang terlihat cuek. Entah kenapa, Adisty begitu sensitif. Hanya karena telat menjemput, Adisty sudah sangat marah kepada Sekretaris Niko.
"Adisty."
"Hm."
"Maaf tadi aku telat."
"Tidak masalah, kok. Aku tidak mengapa."
"Kita mengobrol di luar aja yuk? Kayanya duduk di bawah pohon yang ada disana sepertinya enak."
Adisty langsung melihat tempat yang ditunjuk oleh Sekretaris Niko.
"Hm, baiklah." Adisty langsung turun dari mobil. Kecuekan Adisty tentu saja masih terlihat jelas oleh Sekretaris Niko. Sementara itu, Sekretaris Niko menghela nafasnya karena melihat tingkah Adisty yang baginya sangat menyebalkan.
'Untuk aku mencintaimu, Adisty. Kalau tidak, aku sudah tidak mau mendekat. Masa iya hanya telat jemput saja kau bisa semarah ini, seolah aku melakukan kesalahan yang fatal,' batin Sekretaris Niko.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com