webnovel

(Hot) Rebellion Vampire

21+ Rated story, contains adults-material such as blood, betrayal, fight-scene, sadist-scene and also sex. Please be wise. ~~~~~~~~~~ Mikaela duduk terdiam di pojok ruangan dengan tubuh dipenuhi luka. Gaun putihnya kini berubah menjadi semerah darah. Kedua tangannya memegangi bagian yang terhimpit di antara kedua pangkal pahanya, rasa perih yang tak dapat ia tahan setelah melayani nafsu tuan-nya sebagai seorang budak wanita. Lebih tepatnya budak manusia. Ya, budak manusia. Satu dari sekian banyak budak yang bernasib sial karena mendapat tuan seorang vampire kejam yang selalu memperlakukannya dengan sangat sadis dan tak kenal ampun, terutama di atas ranjang. Kehidupan gadis berusia sembilan belas tahun itu benar-benar terasa seperti di neraka. Hingga Daniel, seorang bangsawan vampire, penguasa yang dikenal sangat kejam dan begitu disegani datang dan menyelamatkannya. Namun alih-alih mendapatkan kehidupan yang lebih parah, Mikaela justru diperlakukan lebih mulia dibanding seorang putri raja. Siapa sebenarnya penguasa vampire bergelar Sir Daniel Blackehart itu? Kenapa ia bisa begitu baik terhadap Mikaela, seorang budak manusia yang bahkan dianggap budak terrendah di kalangan budak-budak lainnya? Dan rahasia apa yang disimpan oleh Daniel yang tidak diketahui oleh bangsawan-bangsawan vampire lainnya? Simak kisah Mikaela, sang budak manusia dan Daniel, vampire bangsawan sekaligus pemberontak di "(Hot) Rebellion Vampire".

Eazy_Hard · Fantasy
Not enough ratings
263 Chs

15 | Tiga Pilar Kerajaan dan Hak Istimewa

15 | T I G A P I L A R

K E R A J A A N

D A N

H A K I S T I M E W A

***

Dalam sebuah ruangan, tiga orang sudah berkumpul di sana. Daniel, Alexis dan Reinhard, ketiganya menatap foto wajah sepuluh orang bangsawan vampire yang akan menjadi target mereka kedepannya.

Dan di atas foto wajah sepuluh vampire tingkat bangsawan, ada empat foto lagi, yaitu foto Saveroth si perdana menteri kerajaan vampire dan wajah tiga raja besar vampire Kovak, Sovak dan Novak.

Daniel mengambil sebuah pisau kecil dari atas meja di hadapannya dan melemparkannya ke arah foto wajah salah satu dari sepuluh bangsawan vampire.

Jlebb …

Ujung mata pisau itu tertancap tepat di dahi foto wajah bangsawan vampire itu.

"Namanya adalah Ansel Gauche Kosti, bangsawan yang memiliki wilayah kekuasaan di Los Angeles. Kemampuan yang dimilikinya adalah tipe kecepatan."

"Seberapa cepat ia bisa berlari?" tanya Alexis yang berdiri di sebelah Daniel sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Aku belum pernah bertarung dengannya, jadi aku tak bisa memastikan seberapa cepat ia bisa bergerak." balas Daniel.

Reinhard yang berdiri sambil bersandar pada dinding menoleh ke arah Daniel. "Dengan kemampuan menghentikan waktumu yang setara 'cheater' di dalam game, terlebih dengan pedang-sekali-tebas milikmu, kau pasti bisa mengalahkannya dengan mudah."

Daniel mengangguk mengiyakan pernyataan Reinhard, namun apa yang dikatakan oleh Daniel selanjutnya mengubah perspektif Reinhard sepenuhnya.

"Jika hanya dalam pertarungan, aku mungkin bisa dengan mudah membunuhnya. Namun, untuk saat ini, Ansel adalah pemasok utama 'ternak' untuk para vampire-vampire tingkat atas maupun di kalangan para bangsawan. Bajingan itu melakukan penelitian yang lumayan menjijikan, dia dan orang-orangnya menciptakan semacam salep yang bisa membuat organ reproduksi wanita manusia yang sudah pernah 'dipakai' berkali-kali bisa menjadi sekencang saat masih perawan. Itulah mengapa dia adalah salah satu dari tiga bangsawan yang mendapat perhatian khusus dari Saveroth."

"Waow … " celetuk Alexis mendengar penjelasan Daniel. "Sepertinya kita harus mempercepat memburunya, jika aku bisa mendapatkan salep itu, aku bisa memiliki seratus anak dan rasa 'barang'-ku masih akan tetap nikmat untuk pasanganku nanti."

Reinhard menoleh pada Alexis dengan tatapan aneh. "Dari mana kau belajar kata-kata seperti itu?"

Alexis tersenyum ke arah Reinhard. "Google."

Reinhard hanya bisa menggelengkan kepalanya, sepertinya pengaruh internet untuk remaja polos seperti Alexis terlalu berbahaya jika tidak dibimbing dengan tepat.

Tapi, siapa yang peduli?

Kenyataan bahwa dunia sudah seperti kiamat pun juga tak berubah.

Reinhard kembali mengarahkan pandangannya pada Daniel. "Katamu ada tiga bangsawan yang mendapat perhatian khusus dari Saveroth? Selain Ansel, siapa dua orang lagi, dan apa maksud dari perhatian khusus itu?"

Daniel tersenyum pada pertanyaan Reinhard yang selalu to the point.

"Seperti yang kita sudah tahu, kerajaan Trinity Kingdom sangat menghargai tiga hal. Pertama, darah manusia untuk kelangsungan hidup. Kedua, ternak untuk memuaskan nafsu birahi. Dan yang ketiga adalah kekuatan, tak perlu kujelaskan apa gunanya kekuatan dalam sebuah pertempuran. Jadi, dalam hal ternak, Ansel adalah pemasok utama. Lalu dalam hal darah, seorang bangsawan bernama Andrew Tomahawk yang memiliki wilayah kekuasaan di San Diego adalah vampire bangsawan yang menggeluti bisnis Bank Darah. Bukan hanya di wilayah kerajaan Trinity Kingdom, tapi juga untuk kerajaan-kerajaan vampire di setiap benua di dunia."

Reinhard mengangguk mengerti dengan penjelasan Daniel. Namun Alexis masih berusaha memahami apa yang dikatakan oleh Daniel.

"Lalu, biar kutebak. Bangsawan yang memegang aset terpenting terakhir bagi kerajaan, yaitu kekuatan tempur. Bangsawan itu pasti kau, Sir Daniel Blackheart. Bukan begitu?"

Daniel tersenyum lebar untuk kedua kalinya dengan pemikiran Reinhard yang cukup tanggap.

Yap.

Daniel adalah salah satu dari tiga aset utama yang dimiliki oleh kerajaan Trinity Kingdom. Keberadaan Daniel adalah salah satu alasan mengapa werewolf tidak ada yang berani melanggar perjanjian antara vampire dengan werewolf. Walau kenyataannya masih ada saja werewolf bodoh yang bekerjasama dengan salah satu bangsawan vampire yang baru-baru ini dibunuh oleh Daniel.

Semua vampire kelas bangsawan memiliki beberapa vampire tingkat atas sebagai pengawal mereka dan juga lusinan vampire tingkat rendah sebagai pelengkap pasukan mereka.

Namun Daniel adalah satu-satunya vampire kelas bangsawan yang tak memiliki bawahan satupun menurut sepengetahuan pihak kerajaan.

Tahu apa julukan Daniel di wilayah kerajaan?

One-Man Army.

Seseorang yang setara dengan sebuah pasukan besar vampire.

Daniel adalah seseorang yang akan terjun langsung ke dalam medan pertempuran tanpa dibantu oleh siapapun, dan merupakan kartu As dari setiap pertempuran yang dialami oleh Trinity Kingdom dari awalnya merupakan kerajaan vampire biasa, hingga menjadi kerajaan vampire terbesar di seluruh benua Amerika seperti sekarang.

Yap.

Tak terhitung sudah berapa banyak pertempuran yang dialami oleh Daniel hingga bisa sampai di titik di mana ia berada sekarang, yaitu seorang vampire kelas bangsawan.

Kenyataannya, pada masa-masa awal vampire menginvasi bumi, mereka masih terpecah dan membangun kerajaan-kerajaan mereka sendiri, sesuai dengan kepentingan kelompok masing-masing.

Dan Trinity Kingdom juga merupakan sebuah kerajaan kecil dengan tiga anggota pendiri yaitu Sovak, Kovak dan Novak.

Ditambah seseorang yang berada di belakang layar Trinity Kingdom.

Orang itu adalah Juliette, ras drakula terakhir yang masih hidup.

Dari sebuah kerajaan kecil hingga bisa menjadi sebesar sekarang.

Dan kini, Daniel sebagai bangsawan vampire yang paling disegani bahkan oleh para bangsawan vampire lainnya, adalah seseorang yang malah akan meruntuhkan kerajaan dan juga membantai habis semua vampire.

"Tapi kenapa kita langsung menargetkan Ansel? Kenapa tidak memburu bangsawan lain yang tak terlalu berpengaruh besar pada kerajaan?" tanya Reinhard masih belum mengerti inti dari rencana penyerangan kali ini. Atau lebih tepatnya, rencana pemburuan.

"Apa kau bodoh?" sela Alexis secara tiba-tiba yang membuat Reinhard menoleh kepadanya. "Karena Ansel memiliki salep ajaib! Bukan begitu, Daniel? Aku yakin, kau ingin memakaikan salep itu pada Mikaela, jadi kalian bisa bercinta lebih mesra dan juga nikmat. Iya, kan?"

Reinhard menghela napas berat dengan aksen malas. Sepertinya untuk pembahasan rencana selanjutnya, ia tak akan mengizinkan Alexis ikut. Gadis itu hanya tinggal menerima hasil rapat. Karena jika seperti ini terus, kepalanya akan meledak kapan saja.

Daniel pun mengembuskan napas berat.

"Alasan kepana kita mengincar Ansel adalah karena peperangan besar yang sebentar lagi akan terjadi antara vampire dengan werewolf. Jika salah satu dari tiga hal penting yang di'emas'kan oleh kerajaan hilang saat perang akan terjadi, dampak pada kerajaan juga akan sangat besar. Dan karena itu, untuk pemburuan kali ini, kita tak hanya akan menargetkan Ansel, tapi juga … " Daniel menggantung kata-katanya dan mengambil sebuah pisau kecil lagi dari atas meja yang berada di hadapannya.

Jlebb …

"Andrew Tomahawk, si pemasok utama darah untuk para vampire. Jika kita bergerak cepat, kita bisa membunuh mereka berdua dalam waktu satu malam."

Reinhard mengerutkan keningnya. "Kenapa kau bisa begitu yakin? Memangnya kemampuan apa yang dimiliki Andrew?"

"Kemampuannya adalah memperbesar tubuhnya menjadi tiga sampai empat kali lipat. Kalau kalian pernah melihat film Hulk, wujudnya akan berubah seperti itu, namun dengan versi kulit pucat layaknya vampire pada umumnya."

"Lalu, bagaimana kita akan menyerang mereka sekaligus? Kau bilang Ansel berada di Los Angeles dan Andrew berada di San Diego, bukan?" kini Alexis yang bertanya.

Daniel tersenyum sambil mengeluarkan sebuah amplop yang memiliki segel yang lumayan mewah.

"Ini adalah undangan makan malam untuk Tiga Pilar Kerajaan. Tiga Pilar Kerajaan adalah tiga bangsawan yang kuceritakan tadi, Ansel, Andrew dan diriku sendiri. Aku memakai nama Juliette sebagai orang yang mengundang mereka berdua. Mereka tak mungkin menolaknya, karena selain aku dan tiga raja besar vampire Kovak, Sovak dan Novak, belum ada yang pernah bertemu langsung dengan Juliette, sang ras drakula terakhir yang masih hidup sekaligus seseorang yang berada di balik layar Trinity Kingdom dari awal kerajaan ini terbentuk. Pasti mereka berdua akan merasa sangat bahagia memiliki kesempatan untuk bertemu si jalang drakula itu."

Reinhard terdiam menatap amplop itu, begitu juga dengan Alexis.

Alexis, meskipun daya berpikir otaknya cukup lambat, namun ia juga bisa mengerti situasi apa yang akan mereka hadapi kedepannya.

"Di mana lokasi makan malam ini?" tanya Reinhard.

Daniel menyunggingkan senyuman dengan aksen mengejek. "Menurutmu?"

"Jangan bilang … "

"Benar. Acara makan malam palsu itu akan kuadakan di sini. Hal itu akan jauh lebih mudah ketimbang memburu mereka di daerah mereka masing-masing." jawab Daniel membuat wajah Reinhard menegang.

"Aku ingin menanyakan tiga hal sebagai pertanyaan terakhir dari pembahasan rencana ini."

"Tentu."

"Pertama, apakah Juliette akan datang ke sini juga?"

Daniel menggeleng. "Tidak. Sudah kubilang bahwa ini adalah acara makan malam palsu."

"Baiklah. Yang kedua, kalau Juliette tidak ada, bukankah akan langsung ketahuan begitu mereka tiba di sini?"

"Ginny yang akan memerankan Juliette. Wanita itu serba-bisa."

"Bukankah akan ketahuan juga? Oh tunggu. Tidak, aku baru ingat kalau mereka berdua belum pernah bertemu dengan Juliette."

Daniel mengangguk dengan kesimpulan yang ditarik sendiri oleh Reinhard. "Lalu, apa pertanyaanmu yang ketiga?"

"Hal terakhir yang ingin kutanyakan adalah hal yang kau belum jawab tadi. Hak istimewa apa yang diberikan Saveroth kepada kalian bertiga?"

Daniel tersenyum lebar.

Baik Alexis maupun Reinhard sama-sama mengantisipasi jawaban yang akan diberikan oleh Daniel.

"Mmm … hak istimewa seperti apa ya. Bagaimana aku mengatakannya. Baiklah. Jadi, kami bertiga diberikan hak khusus sebagai tiga aset terpenting di kerajaan. Ada beberapa hak yang kami terima, tapi ada dua hal yang sangat penting. Pertama, kami bisa bebas melakukan apapun tanpa dipantau oleh pihak kerajaan sedikitpun selama kami bisa terus membuktikan seberapa berguna dan pentingnya kami bagi kerajaan. Dan kau tahu apa hak kedua? Itu adalah hak yang diinginkan oleh bangsawan vampire manapun. Hak yang bisa membuatmu kebal dari setiap hukum dari kerajaan. Apa kau tahu posisi seperti apa yang pantas untuk hak kebal hukum seperti itu?"

Reinhard yang sudah bisa menebak apa hak istimewa kedua yang diterima oleh Daniel dari pihak kerajaan. "Jangan-jangan … "

"Benar."

Daniel menghentikan percakapan sejenak dan menatap serius ke arah mata Reinhard.

"Hak untuk memperebutkan tahta kerajaan."

***

{{ Semoga kalian suka sama ceritanya, jangan lupa vote dan tinggalin komentar yaa :) }}

Question Time!

Selama rapat pembahasan rencana pemburuan vampire bangsawan berlangsung, apa yang ada di dalam pikirannya Alexis?

A. Wajah kedua target mereka.

B. Menimbang dengan matang rencana Daniel untuk memburu dua vampire kelas bangsawan sekaligus, dan memikirkan alternatif apa yang bisa dilakukan jika rencana awal gagal.

C. Salep ajaib.

Kasih jawaban kalian di kolom komentar~