Senja mulai menyelimuti.
Raja malam mulai mengabur.
Digantikan Sang Dewi penghuni malam yang kesepian.
Sorak ria telah tenggelam.
Digantikan sunyinya malam.
Awan hitam menutupi kecantikan Sang Dewi kelam.
Tetes bulir langit mulai mengalir.
Seakan langit tengah berduka.
Membasahi setiap jengkal fatamorgana yang hampir usai.
Di sanalah Ia terduduk
Dengan seikat bunga putih tak bertajuk.
Di depan nisan gelap yang tengah lapuk.
Ditemani hawa dingin yang mulai menusuk.
Kepala tangannya mulai mengencang.
Seakan mengisyaratkan ia takkan tumbang.
Tapi sayangnya air mata telah menggelinang.
Pertanda hati yang tengah meremang.
Warna langit makin memekat.
Tetapi tampaknya kau tak mau beranjak.
Bajumu yang rapih itu telah lusuh.
Dihiasi tanah yang menambah kumuh.
Namun,
Tengah sunyinya malam kau mulai mengadu.
Kepada Siapakah kau akan berlabuh.
PenaJingga_