Sampai waktu menunjukkan pukul 05.30 sore, Kevin tetap pada tempatnya dia merangkul batu nisan itu tanpa melepasnya sedikitpun mungkin lama nisan itu semakin erat dipeluknya.
"Kenapa tidak ada satu keluarga pun kesini untuk menyusul pria ini? Jika pria ini dibiarkan seperti ini takutnya dia akan kehilangan akalnya," juru Kunci bergumam sendiri.
"Aku harus memberitahukan keluarganya bahwa suami dari perempuan yang baru dimakamkan tadi tidak mau beranjak dari tempat peristirahatan istrinya."
"Mas, ayo mas mari saya antar Mas pulang ke rumah. Sekarang sudah akan mau magrib apa Mas akan terus-terusan di sini? Ingatlah dan ikhlaskanlah kepergian istri mas biar dia bisa tenang di alam sana. Kalau Mas terus-terusan menangisi kepergiannya dia tidak akan tenang dia akan ikut menangis karena melihat kesedihan yang mas tunjukkan disini!" jelas Juru Kunci dengan menepuk pundak Kevin pelan dan ingin memapahnya supaya dia mau menggerakkan kedua kakinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com