Hari ini adalah hari pertunangan iqbal dan Brelee, dimana hari yang sangat iqbal tunggu-tunggu dan hari yang selama ini Brelee jauhi ternyata sudah didepan mata.hari pertunangan yang dihadiri oleh banyak rekan kerja kedua orang tua Brelee dan iqbal, tidak lupa juga dengan beberapa guru dan sahabat yang diundang langsung oleh kedua orang tua Brelee .
Hari ini brelee begitu cantik memakai gaun yang ia pilih sendiri sewaktu dibutik beberapa minggu lalu, sangat cantik. Iqbal dengan pakaian formalnya menggunakan kemeja putih dan tuxedo hitam sebagai pelengkapnya. Terlihat seperti couple goals. Kedua orang tua mereka sedang asik mengobrol dengan orang-orang yang mereka undang, acaranya private jadi bukan sembarang orang bisa masuk kedalam gedung.
Setelah beberapa menit menunggu akhirya ini adalah waktu dimana iqbal memasangkan cincin berlian berwarna putih di jari mungil Brelee.
" Oke, sekarang adalah waktu yang kita semua tunggu-tunggu, yaitu penyematan cincin dijari pasangannya ". Ucap MC itu
Tepukan tangan yang dibuat oleh semua orang bergemuruh memenuhi ruangan.
" Silahkan untuk Mas iqbal maju satu langkah untuk menyematkan cincin". Tuntunnya lagi
Iqbal pun menurut, iqbal maju satu langkah agar bisa berhadapan dengan Brelee.
Saat ini iqbal berdiri menghadap ke arah Brelee, tangannya bergerak untuk menyentuh kedua pergelangan tangan calon tunagannya itu.
" emm--- gue nggak bisa ngomong romantis Ly, gue juga orangnya nggak suka menye-menye, gue cuma bisa mencintai lo dengan cara gue sendiri". Ucap iqbal, mata nya menatap mata hazel Brelee dengan lekat
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Iqbal langsung menjongkokan tubuhnya, tangannya masih memegang tangan kiri Brelee
" Gue cinta sama lo, Bahkan gue lebih mencintai lo ketimbang diri gue sendiri". Lanjutnya, lalu iqbal memasangkan cincin berlian berwarna putih sebagai bukti dari pertunangannya, selesai iqbal memasangkan cincin iqbal berdiri dan menempelkan hidung mancungnya ke hidung Brelee.
Tepukan tangan dari pengunjung sangat riuh memenuhi gedung.
" Wuuhhhhhh.... berlian gaessss". Ucap ryan heboh
" Tunangannya sultan emang bedaaaa cuyyyy". Sambung alex
" Wessssss keren lo bos". Ucap lucky
" Gila-gila, gue jadi pengen punya pasangan woyyyy". Sambung bagas
" Makanya cari pacar". Ucap langit
Brelee's POV
" Ini iqbal apaan-apaan sih, masa kaga ada romantis-romantisnya jadi cowok". Gerutu Brelee dalam hati saat iqbal menyatakan perasaannya didepan orang banyak
" Kok gue deg-deg an gini ya?".
" masa gue suka sama nih cowok ghaib?".
" Jangan sampeee!".
" Njir, jangan sampe gue blushing didepan nih makhluk ghaib".
" Enggak nyangka sekarang gue udah tunangan aja sama iqbal, cowok yang nggak gue suka".
" Tapi gue akan coba buat bisa cinta sama lo bal ". lanjutnya dalam hati
AUTHOR'S POV
>>>SKIP DIRUMAH
Saat ini Brelee sudah menyandang status sebagai tunangan iqbal, iqbal pun sebaliknya, mereka sedang berada dimension Bagaskara, iqbal sengaja sebelum acara pertunangannya dimulai ia sudah menaruh semua baju-bajunya dimension Brelee, alasannya sih agar nanti tidak bolak balik kerumah. Mereka memang sekarang tinggal serumah : Galang, Brelee, iqbal dan algi. Tetapi orang tua Brelee dan bi ijah harus pergi ke luar negeri dan menetap disana tepat dihari ini.
" Mami sama papi pergi dulu ya, Galang? Kamu jaga adik-adik kamu ya". Pamit Risa
" Papi sama mami bakal netap disana karena urusannya sangat penting". Sahut Juna
" Pergi aja, nggak ada yang larang juga". Ketus Brelee seraya memainkan kuku-kukunya
" Nggak boleh gitu sayang". Ujar iqbal yang berada disebelah Brelee
" Iqbal? Papi sama mami titip Brelee ya?". Ucap juna
" iya pi, iqbal bakal jagain Lily kok". Jawab iqbal
" Yaudah mami sama papi pergi dulu". Pamit jena
" Pergi tinggal pergi kok repot!". Ketus Brelee
Iqbal hanya menenangkan Brelee dengan mengusap pundak tunangannya itu, berharap agar Brelee dapat mengontrol emosinya.
" Sana pergi, toh mami sama papi juga nggak pernah ada disamping kita dari dulu jadi kalo pun sekarang mami sama papi pergi kita nggak akan ngerasa kehilangan". Ujar Brelee
"LY!!!". bentak iqbal
" APAAA!!! , Lo nggak tau kehidupan gue sesuram apa bal, lo nggak tau rasanya nggak pernah diperhatiin sama orang tua lo sendiri". Bentak Brelee
" Udah kalian juga jangan berantem". Sahut galang
" Mami sama papi minta maaf Ana? Mami sadar kalo mami nggak bisa jadi ibu yang terbaik buat kamu". Ujar risa
" Tuh paham". Jawan Brelee memutar bola mata malas
" Yaudah mami sama papi pergi dulu". Lanjut juna
" Iya mi, pi, kalian hati-hati ya". Ucap galang
" hati-hati mi, pi". Ucap iqbal
Sementara Brelee hanya diam.
" Non bibi pergi dulu ya? Non jaga diri baik-baik disini nanti kalo ada yang nakalin non lily, non lily telfon bibi aja biar nanti bibi marahin orangnya ya non, non juga nanti kalo laper harus masak sendiri ya? Kan bibi udah ajarin cara masaknya, ya non?". Pamit bi ijah
Tanpa aba-aba Brelee langsung memeluk bi ijah layaknya seorang anak yang takut kehilangan ibunya. Sementara risa dan juna hanya bisa memandang putrinya dengan pandangan gamang, bahkan Brelee saja tidak pernah memeluk risa seperti itu.
" Bibi hati-hati ya? Lily bakal kangen banget sama bibi" ucap Brelee mengurai pelukannya
" iya non". Ucap bi ijah
Mereka pun keluar dari mension menyisakan galang, iqbal, dan Brelee didalamnya sementara algi sedang berada didapur mencari bahan makanan yang bisa ia makan
" Gue keatas dulu". Pamit galang yang diangguki oleh Brelee dan iqbal
" Lo nggak seharusnya ngomong gitu sama orang tua lo ly". Ucap iqbal menasehati
" gue nggak pedu---".
" tapi gue peduli".
" DAN GUE NGGAK BUTUH RASA PERDULI LO ITU IQBALL!!!". teriak Brelee disusul dengan air matanya yang entah sejak kapan mengalir deras dipipi tirusnya
Iqbal bergerak untuk memeluk tunangannya agar bisa tenang dan reaksi Brelee pun sangat baik, Brelee tidak memberontak dipelukan iqbal.
" Gue peduli sama lo, Gue peduli sama apapun yang lo lakuin, Lo masih punya gue, Gue yang akan jagain lo, Gue yang akan buat lo terus tersenyum, Gue yang bakal jadi alesan kenapa lo senyum li, dan gue nggak akan pernah ninggalin lo ". Ucap iqbal panjang, iqbal menaruh dagunya dipuncak kepala Brelee, karena memang iqbal lebih tinggi dari pada Brelee.
" Iya". Ucap Brelee sambil mengangguk
" Ekhem.....ekhem....". Ucap algi memberi instruksi, tangannya sedang bersedekap dada dan badannya disenderkan ditembok depan dapur
" Kak, algi laper nih. masakin dong". Lanjut algi
"Gue capek, masak aja sendiri, kalo perlu noh gadoin tuh kursi". Jawab Brelee seraya menunjuk kursi dengan dagunya
" Kak iqbal? Bantu bujukin kak lily dongggggg". Ujar algi meminta bantuan
" Ly?".
" Nggak! Gue capek".
" Kasian algi".
" Gak mau!".
" Ly?".
"Gak!".
" Sayang?".
" Gak mau!".
" Baby?".
" Gak mau iqbal!".
" Cantik?".
" Gak akan!".
" Biar kakak yang masak Al". Ucap galang tiba tiba menuruni anak tangga
" Wesss ini baru kakak algi". Ucap algi antusias namun matanya melirik ke arah Brelee
" Kenapa lo lirik-lirik gitu, minta gue colok mata lo?". Sarkas Brelee
" Ayo vin kita ke dapur aja nggak usah dengerin preman pasar". Ucap algi kepada kevin~Ikan cupang kesayangannya~ dan pergi menuju dapur.
" Ikan burik aja lo bangga banggain, gue goreng mampus lo". Sahut Brelee
" Bal, lo bawa lily kekamar, kasian dia capek banget kayanya". Perintah galang
" Ayo Ly". Suruh iqbal
Brelee langsung melenggang pergi tanpa menghiraukan perkataan iqbal dan galang.
" Lo sabar ya bal". Ujar galang
" Jangan ditanya". Jawab iqbal
" Lo tau yuppi gue nggak Ly?". Tanya iqbal yang sudah berada dikamar Brelee. Ralat,kamar mereka berdua.
" Mana gue tau". Acuh Brelee
Sekarng keduannya sedang berada didalam kamar yang sama. Satu ranjang pula.
" Lo suka banget ya baca novel?". Tanya iqbal memperhatikan Brelee yang sedang sibuk membaca novel
Brelee hanya mengangguk.
" Udah malem Ly, mending sekarang lo tidur, baca novelnya besok lagi kan besok juga libur, nanti lo sakit". Ucap iqbal, tangannya mengelus puncak rambut Brelee dengan lembut
" hm" Jawab Brelee hanya bergumam
" Tidur li nanti lo sakit". Ucap iqbal perhatian
" Ck! bawel lo!". Ketus Brelee dan langsung menutup novel dilanjut dengan merebahkan dirinya dikasur king size nya.
" Kok dimatiin?". Tanya Iqbal
" Gue nggak bisa kalo tidur lampunya nyala". Jawab Brelee
" Dan gue nggak bisa tidur kalo lampunya dimatiin, Nyalain lagi!".
" Nggak mau!".
" Nyalain!".
" Gak!".
" Nyalain gak?!".
" Gak!".
" Nyalain atau gue tidur meluk lo sebagai pengganti guling!". Ancam iqbal
" Ishhh!!! Nyebelin lo!". Ketus Brelee lalu menyalakan lampu kamarnya kembali
" Goodnight". Ucap iqbal yang sudah merebahkan tubuhnya disamping Brelee
" hm".
' kok nih cowok ghaib masih tahan ya sama gue, padahal kan udah gue kasarin tiap hari biar dia tekanan batin terus pergi dari hidup gue ". Batin Brelee memejamkan matanya