Natalie menyeka air mata yang membasahi wajahnya menggunakan kedua tangan tak lama setelah selesai berbicara dengan sang ibu.
Abby mengulurkan sapu tangannya pada Natalie. "Gunakan ini."
"Terima kasih,"ucap Natalie lirih.
"Menangislah sepuasmu, tapi setelah ini jangan pernah lagi keluarkan air matamu di hadapanku."
Natalie menatap Abby dengan mata yang masih basah. "Maaf Abby, aku terlalu cengeng."
Abby terkekeh. "Tidak, siapa bilang? Manusia memang harus menangis, karena jika kau masih bisa menangis artinya kau masih punya hati."
Natalie menundukkan kepalanya dalam, kedua matanya terpejam mencoba menetralkan rasa sesak yang mendera dadanya. Sementara Abby hanya tersenyum, ia tak mau membuat suasana hari Natalie bertambah kacau. Abby baru mulai bicara lagi saat mobil yang dikendarai Marco sudah berhenti di sebuah hotel bintang 5 yang cukup terkenal di Ottawa, salah satu hotel milik keluarganya.
"Ayo turun."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者