"Saya melihat kamu tergeletak di jalanan dan bersimbah darah. Tanpa pikir panjang, saya membawamu ke rumah sakit untuk diobati. Dokter bilang punggungmu terluka parah dengan daging yang terlihat jelas, belum lagi ada jahitan di sana. Saat saya menyarankan untuk memeriksa bagian dalam tubuhmu, ternyata ada sebuah alat penyadap berukuran kecil di dalam tubuh kamu. Saya tak menyuruh dokter untuk mengambil benda itu, malahan saya menyuruh seseorang untuk meretasnya sampai benda itu bisa saya ambil alih. Kau tahu alasan saya tak mengambilnya? Karena saya ingin kamu berhutang budi kepada saya. Penyadap itu akan menjadi pengawasan dari saya kalau-kalau kau memilih melarikan diri dan menentang semua yang saya perintahkan," jelasnya panjang lebar. Ada udang di balik batu. Pria ini benar-benar sialan! Dia memanfaatkan penyadap yang ada di tubuhku.
"Apa yang harus gue lakuin biar gue gak harus berhutang budi lagi sama loe?" tanyaku.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者