"Ya. Bedanya waktu itu dia lagi koma," balas Kimi. Vernatha hanya mengangguk saja.
"Huh! Gue kira permasalahan kita sama orang tua Avan bakalan berbuntut panjang, nyatanya mereka memaafkan kesalahan kita," ujar Kimi tiba-tiba membuat gadis yang ada di ruangan itu menoleh.
"Awalnya gue khawatir kalau kita ngomong jujur, tapi Gabriel, Ken sama Avan sebisa mungkin membuat hati mereka luluh. Sayang banget, gue sampai gak bisa ngebantu mereka bertiga saking khawatirnya." Vernatha menunduk saat Kimi melanjutkan kata-katanya. Ia teringat akan bentakan Papa Avan yang membuatnya takut sampai menangis.
"Gue juga takut banget kalau aja Papa Avan malah nyuruh kita buat jauhin anaknya. Gue gak mau lagi ngerasa kehilangan seseorang yang benar-benar berharga buat gue. Bukan berarti gue suka sama dia, cuma gue sayang aja sama Avan. Dia udah gue anggap adik gue sendiri," ungkap Vernatha. Kimi menghampiri sahabatnya itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者