"Bye Wik! Titip toko jangan sampai ilang ya!" teriak Mas Huda sambil menjalankan sepeda motornya.
"Biasanya juga begitu? Yaah ... sendiri lagi deh, sepi oh ... sepi. Mendingan nyalain musik aja lumayan buat ramaikan gendang telinga," gumam Dewi.
Setibanya di depan rumahnya, Mas Huda yang melihat mamanya sedang menyiram tanaman pun menyapa sebentar,"Assalamu'alaikum Ma. Siang-siang kon nyiram bunga sih Ma?"
"Wa'alaikunsalam. Iya Hud, kasian Mama lupa nggak nyiram berapa hari sampai kekeringan sekali," jawab Mama Riri.
"Lha emangnya nggak malah mati nanti itu Ma?" tanya Mas Huda.
"Ya ... enggak. Udah agak sorean kok. Kamu kenapa jam segini udah pulang?" tanya Mama Riri.
"He ... he, biasalah Ma. Habis dari luar sekalian pulang ambil sesuatu. Huda masuk duluan ya Ma," sahut Mas Huda.
"Ya ... sana! Kalau mau makan, Mama masak opor ayam sayang," kata Mama Riri.
"Wow ... opor? Kayak lebaran aja masak opor Ma? He ... he," sahut Mas Huda.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者