Nadia tersenyum lalu berkata,"Apa mungkin ... itu salah satu hikmahnya aku opname di sini kali ya?"
"Nah ... betul sekali. Bisa jadi, memang itu semua sudah jadi jalannya.
Sementara itu, Bu Wati yang masih dalam perjalanan banyak ngobrol dengan Huda.
"Maaf Nak Huda, ibu sudah merepotkan Nak Huda sekeluarga ya," ucap Bu Wati membuka percakapan.
Huda tersenyum lalu menyahut,"Ah ... sama sekali nggak repot Tante, jadi tenang saja kalau soal itu."
"Nak Huda ... sayang sama Nadia?" tanya Bu Wati lagi.
Huda tak langsung menjawabnya. Bukan karena tak tahu atau ragu dengan jawabannya. Namun Huda lebih memikirkan apa yang akan ditanyakan oleh Bu Wati selanjutnya ... setelah dirinya menjawab iya.
"Nak Huda?" tanya Bu Wati lagi seolah tak ingin lepas dari pertanyaan yang belum sempat Huda jawab.
"Oh ... maaf. Iya Tante, saya memang sayang sama Nadia," jawab Huda sembari sekejap menatap wajah wanita paruh baya di sebelah kirinya sembari terus fokus menyetir.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者